Pintu ruangannya yang terbuka sedikit mengalihkan perhatian Jungkook saat itu, dimana Jennie tak perlu membuang banyak waktunya untuk masuk ke dalam dan duduk pada sofa yang ada di ruangan itu pula. Sementara Jungkook memilih untuk fokus pada pekerjaannya kembali.
"Aku masih sibuk. Jika kau ingin bicara, kita bisa bicarakan nanti di rumah."
"Tidak perlu. Lagipula, aku sudah mengemasi seluruh barang-barangku dan akan pergi."
Perhatian Jungkook kembali pada Jennie, tentu terkejut dengan apa yang baru saja diucapkannya tadi. "Apa maksudmu mengatakan hal itu?"
Sementara Jennie menatap Jungkook dengan hela nafasnya yang lelah. "Kau masih menanyakan hal itu padaku? Setelah melupakan kehadiranku selama beberapa hari ini dan jarang untuk pulang?"
"Jennie, aku--"
"Sibuk adalah alasan yang sangat bodoh, Jungkook."
"Tapi aku memang sedang sibuk, Jennie."
"Kau hanya mencoba untuk lari dari masalahmu saat ini, Ha Jungkook."
Ucapan itu sudah cukup membuat Jungkook terdiam karena merasa terpojokkan.
Jennie menggeleng sembari kembali berhela. "Kau tahu apa yang sudah kau lakukan terhadapku dan juga Ahn Chaeyoung? Kau hanya diam saja saat ini tanpa mau untuk memikirkan solusi apa yang harus kau lakukan untukku dan juga Chaeyoung."
"Aku tak mengerti--"
"Kau lagi-lagi mengelaknya, Ha Jungkook!"
Suara Jennie meninggi kali ini--sungguh sudah lelah dengan sikap Jungkook. Beranjak dari duduknya untuk lebih dekat dengan Jungkook.
"Apa kau mencintaiku?"
Pertanyaan itu seharusnya mudah untuk Jungkook jawab. Namun kata yang seharusnya ia berikan sebagai balasan bahwa dirinya mencintai Jennie tak bisa Jungkook keluarkan--dan untuk alasannya, Jungkook pun tak mengerti.
"A-Aku tak ingin berbicara apapun saat ini." Ucap Jungkook, berusaha untuk mengakhiri pembicaraan mereka dan mengalihkan pandangannya.
"Percaya padaku, Ha Jungkook. Bukan hanya aku saja nanti yang pergi dari sisimu, namun Ahn Chaeyoung juga akan pergi darimu bahkan sebelum kau sadar dengan perasaanmu sendiri."
Lagi, ucapan itu membuat Jungkook terdiam dan mengalihkan begitu saja fokusnya untuk kembali menatap pada Jennie.
"Apa kau mencintaiku?" Tanya Jennie dengan pertanyaan yang sama kembali. Dan Jungkook pun masih tak bisa memberikan jawaban apapun saat ini.
Jennie berhela saat itu, sudah siap sebenarnya dengan Jungkook yang ragu dengan perasaannya sendiri terhadapnya. Mengingat hari-hari ke belakang dimana Jennie bisa merasakan jika perasaan Jungkook padanya tak seperti saat dahulu. Jungkook mungkin di awal merasa bahagia ketika kembali bertemu dengannya, namun itu tak menjamin pula jika perasaannya akan sama setelah Ahn Chaeyoung datang ke dalam kehidupannya. Jennie begitu merasa di atas angin, tanpa tahu apa yang saja sudah Jungkook lewati selama ini setelah dirinya yang pergi begitu saja dari Jungkook.
"Kau mencintai Ahn Chaeyoung, Jungkook."
Itu bukanlah sebuah pertanyaan, dan Jungkook pun tak memberikan balasan apapun untuk apa yang Jennie ucapkan tadi.
"Kau tak bisa mengelak apapun untuk saat ini. Kau harus menyadari jika perasaanmu terhadap Chaeyoung telah tumbuh tanpa bisa kau hentikan.
"K-Kenapa kau bisa yakin dengan semua itu?"
"Jadi, kau berpikir akan baik-baik saja jika Chaeyoung pergi darimu setelah ini tanpa menyesali apapun?"
Lagi, pertanyaan mudah itu tak bisa Jungkook dengan lantang dan begitu yakin. Berusaha untuk mencari memori lamanya bersama dengan Chaeyoung selama beberapa bulan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
all with you ❌ rosekook
Fanfiction[18+] ✔ Yang Ahn Chaeyoung inginkan adalah terus bersama dengan Ha Jungkook. Walaupun ia tahu, dirinya mungkin bukanlah yang pria itu inginkan. ----- ©iamdhilaaa, 2021