by svrinai
part of zhkansas
...
Aneta tak menyangka bisa jatuh sakit karena kehujanan semalam. Padahal pagi tadi Aneta pikir tubuhnya hanya mengeluarkan suhu yang sedikit lebih tinggi dari biasanya dan akan kembali normal. Dia tak menyangka akan menjadi separah ini. Hangat di tubuhnya terasa tidak nyaman seolah sampai ke otaknya. Cewek itu akhirnya mengikuti pelajaran dengan lemas. Dia berusaha terlihat kuat sampai guru bahkan tak menyadari Aneta yang sedang sakit.
Sampai akhirnya istirahat berlangsung. Aneta ingin segera ke UKS untuk mengambil obat, tetapi tubuhnya terasa berat. Sekeliling terlihat berputar di penglihatannya dan membuatnya jadi mual.
Sheila sejak tadi curiga dengan sikap tak biasa Aneta, tetapi Aneta terlalu pintar menyembunyikan rasa sakitnya. Sifat pendiam temannya itu lah yang membuat Sheila tak bisa membedakan situasi Aneta. Sheila memegang tangan Aneta—berniat untuk menggoyangkannya—dan akhirnya terkejut karena suhu tangan Aneta yang hangat.
"Gilaaa! Lo demam kenapa nggak ngomong, sih!" seru Sheila sambil berdiri. "Ayo ke UKS."
"Gue nggak sanggup. Bentar. Gue pusing banget," gumam Aneta. "Jangan dorong-dorong...."
"Haaa!" Sheila duduk di tempatnya dan segera mengirimkan pesan kepada Aiken.
Ai🤍
aiii
kenapa sayaaang?
kasih tahu temen kamu yang namanya elon itu kalau aneta lagi sakit sekarang dan nggak sanggup berdiri
sepertinya aneta butuh digendong ke uks dulu. aku sekalian mau ambil surat izin buat aneta
***
"Hei, si Elsa lagi sakit. Katanya dia mau digendong ke UKS sama lo."
"Uhhuk!" Elon terbatuk. Semburan minumannya mengenai wajah Kara yang memasang tampang pasrah. Elon menatap Aiken heran. Perkataan temannya itu pasti adalah sebuah kesalahan.
Tentu saja Aiken membelokkan fakta yang ada. Aiken diam-diam tertawa dalam hati. Setelah melihat temannya ini bersama Aneta semalam, dia tiba-tiba ingin menjadi mak comblang. Selain itu, Aiken juga menyadari ada ketertarikan di mata Elon setiap kali melihat ke arah Aneta.
"Iya, gue serius. Ayang gue sendiri yang bilang kalau Elsa lagi sakit sekarang!" seru Aiken dengan semangat. "Pergi lo cepetan sebelum dia digendong cowok di kelasnya."
Elon tersentak. Dia buru-buru bangkit dari kursi kantin dan meninggalkan makanannya yang baru dia ambil sesuap. Kalimat terakhir Aiken memicunya untuk berlari kencang. Hingga akhirnya dia tiba di kelas Aneta lebih cepat. Cewek itu sedang menaruh kepala di atas lipatan tangan, membuat Elon jadi merasa besalah karena hujan semalam.
"Halo." Sheila melambaikan tangan di samping Aneta.
Elon berhenti di samping Aneta dan menaikkan rambut Aneta yang menyelimuti dahinya, lalu merasakan suhu Aneta di atas normal.
"Tolong bawa Aneta ke UKS. Dia katanya mau minum obat dulu di UKS." Sheila menggoyangkan lengan Aneta, tetapi Aneta hanya bergumam tak jelas. "Tuh, dia udah nggak sanggup ngomong. Lo bawa ke UKS. Gue mau langsung ambil surat izin," lanjut Sheila sambil keluar dari kelas lebih dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blooming Flowers
Teen FictionSELESAI ✔️ Aneta berharap dia tak akan pernah merasakan apa itu cinta karena dia tak mau patah hati seperti kakak perempuannya yang hidupnya berubah hanya karena satu cowok. Namun, kehadiran seseorang di hidup Aneta menghancurkan harapan itu. Jatuh...