by svrinai
part of zhkansas
...
Asap rokok di mana-mana. Suara berisik dari musik yang dimainkan DJ. Dua orang sedang berciuman. Seorang laki-laki memeluk pinggang seorang perempuan sambil bicara di dekat telinganya. Dance floor penuh oleh orang-orang yang menari. Para perempuan berpakaian mini menghentakkan tubuh sesuai irama musik. Laki-laki terkadang mengambil kesempatan untuk merapatkan tubuh pada mereka dan bahkan ada yang mengajak bicara.
Aneta langsung ingin pulang padahal belum satu menit dia berada di tempat itu. Perutnya mulas karena melihat keramaian. Jantungnya berdetak keras seiring hentakan musik, membuatnya lemas untuk beberapa saat.
Ketika masih di mobil tadi, Sheila menyuruhnya untuk bersikap biasa saja. Dia tak boleh menunjukkan bahwa dirinya baru pertama kali ke klub malam karena akan berbahaya jika ada laki-laki bajingan yang menyadari itu dan berusaha mendekatinya. Meskipun begitu, Sheila dan yang lain terus berada di sampingnya. Mereka berbicara pada Aneta dengan santai dan menikmati suasana yang sudah tak asing bagi mereka.
"Hei! Itu anak-anak lain!" seru Sheila, memandang Aiken dan yang lain. Dia lalu berjalan ke arah mereka. Aneta berjalan di belakang Sheila sementara Glara dan Hena berjalan di belakang Aneta untuk melindungi temannya yang masih polos akan dunia malam itu.
Aneta merasakan gerah. Dia jadi tahu kenapa klub malam identik dengan pakaian seksi. Ada banyak orang berkumpul dalam ruangan tertutup. Meski ingin cepat-cepat pergi dari tempat ini, tetapi Aneta juga mencoba untuk mengamati sekelilingnya. Pemandangan ini menjadi hal baru baginya.
"ANET!"
Aneta terkejut karena Sheila berteriak di telinganya. Dia menatap cewek itu dengan heran, lalu fokusnya teralihkan pada cowok yang sedang duduk tak jauh dari Sheila. Mata mereka bertemu. Aneta terkejut dan segera memalingkan wajah dari Elon.
"Ngapain lo di sini?" tanya Elon sambil berteriak saat dia turun dari kursinya. Dia mendekati Aneta yang sedang sendiri. Glara dan Hena tiba-tiba menghilang. Sheila pergi ke lantai dansa bersama Aiken, meninggalkan Aneta berdua dengan Elon.
"Gue...." Musik yang kencang membuat suara Aneta yang kecil tak terdengar sama sekali. Cewek itu mendekat pada Elon dan berbicara dengan suara keras. "Gue ikut Sheila!"
Elon menarik tangan Aneta dan membuat cewek itu terkejut. "Ayo pulang!"
"Apa?" tanya Aneta karena baru saja dia tak mendengar suara Elon. Elon berbicara sambil memunggunginya dan tak bisa menebak apa yang Elon katakan lewat gerak bibir.
"Gue anter pulang," kata Elon saat berbicara sambil menunduk. Dia mendekatkan bibirnya di telinga Aneta.
Aneta tak bisa membalas perkataan Elon. Dia ingin berkata bahwa dia bahkan baru tiba, tetapi malah ingin diantar pulang. Namun, Aneta tak bisa mengatakan apa-apa karena benaknya berpikir ke sana kemari tentang alasan Elon mengatakan hal demikian. Untuk apa cowok itu bersikeras menyuruhnya pulang? Siapa dirinya bagi Elon?
Ada perasaan senang di diri Aneta saat Elon berusaha melindunginya dari tabrakan sengaja-tidak disengaja oleh beberapa laki-laki ketika mereka melewati orang-orang itu.
Elon terpaksa merangkul bahu Aneta agar tak ada yang berani mengganggu cewek itu. Dia terkejut dengan kehadiran Aneta di tempat ini. Selama ini, beberapa orang beranggapan bahwa cepat atau lambat Aneta akan mengikuti jejak gaya hidup ketiga temannya yang bebas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blooming Flowers
Teen FictionSELESAI ✔️ Aneta berharap dia tak akan pernah merasakan apa itu cinta karena dia tak mau patah hati seperti kakak perempuannya yang hidupnya berubah hanya karena satu cowok. Namun, kehadiran seseorang di hidup Aneta menghancurkan harapan itu. Jatuh...