10.

218 21 0
                                    

Sullyoon menunggu Jisung di parkiran, Sullyoon menunggu sedikit lama karena Jisung piket.
Lalu ada Giselle yang datang menghampiri Sullyoon.
Entah tujuan mereka apa, tapi sepertinya mereka akan mengganggu Sullyoon.

" Lihat, di sini ada siapa? " ucap Giselle.

" Mau apa lo? " tanya Sullyoon dengan nada kasar.

" Jelas gangguin lo dong " jawab Giselle dengan santai.

" Lo tau?, karna lo!, Karina jadi di jauhin sama Jisung! " bentak Giselle.

" Dia sakit hati tau gak? "

" Oh oke, terus hubunganya sama gue apa? " jawab Sullyoon.

" Ya lo harus tanggung jawab lah! " perintah Giselle.

" Buat apa? " tanya Sullyoon.

" LO UDAH REBUT JISUNG DARI KARINA BODOH! " bentak Giselle.

" Gue ga ngerebut, gue ama Jisung itu DI JODOHIN, jadi gue bisa ngapain?, gue udah nolak tapi ortu gue kekeh jodohin gue ama dia, gimana gue nolak? " jawab Sullyoon.

" Kalau lo gatau apa-apa mending diem, Dari pada mulut lo yang sampah itu bikin cerita yang gak - gak. " ucap Sullyoon dengan kembali menatap handphone nya.

" Ekhem. "

Jisung berdehem di belakang Giselle, Giselle otomatis menoleh ke belakang dan Jisung sudah ada di hadapan nya.

" E-eh Jisung.. " ucap Giselle takut.

" Pergi. " ucap Jisung gak santai.

" Tapi Ji- "

" GUE BILANG PERGI. "

" Ckk, ya. "

Giselle pergi dari parkiran dan menyisakan Jisung dan Sullyoon.

" Hufft, dah ayo. "

" Hm "

Jisung dan Sullyoon segera pergi dari parkiran karena hari sudah mulai sore, mereka pulang agak terlambat karena ada pelajaran tambahan.
Sore itu jalanan agak sepi, membuat Sullyoon agak takut.
Tapi entah tiba-tiba Jisung menyuruh Sullyoon untuk pegangan yang kuat.

" YOON!, PEGANGAN YANG KUAT YA! "

" I-IYA "

Sullyoon mematuhi perintah Jisung, dan Jisung langsung melajukan kecepatan motornya.
Ternyata Jisung dari tadi melihat ke spion motor, melihat banyak laki-laki yang sedang mengikuti motor mereka.
Laki-laki itu ada 5 orang, yang sudah pasti umurnya di atas Jisung.
Jisung sempat melihat ke spion motor, dan laki-laki itu masih bisa mengejarnya.
Sullyoon takut, dia hanya bisa berpegangan di pundak Jisung.

" Bangsat. " gumam Jisung

Lalu salah satu motor dari para laki-laki itu berhasil menghadang Jisung yang membuat Jisung akhirnya terhalang.

" Weishh, liat ada cewe cantik di belakangnya tuh. "

" Minggir. " ucap Jisung.

" Cewenya bagi sini dulu dong "

" Minggir bangsat. " ucap Jisung lagi yang sudah menahan emosinya.

" Cewenya siniin dulu. "

" BRENGSEK. "

Jisung turun dari motor lalu membuka helmnya Sullyoon mengepalkan tanganya karena takut, takut jika Jisung membunuh salah satu dari mereka.
Sullyoon bisa bela diri, tetapi untuk saat ini dia benar-benar takut.
Semua laki-laki itu sepertinya umur 20 ke atas, karena terlihat lebih tua.
Sullyoon hanya bisa memandangi Jisung bertengkar, sementara dia hanya menunggu, entah untuk saat ini dia tidak bisa berbuat apa-apa selain berdoa.
Entah dari mana asalnya, ada dua laki-laki yang memegang tangan Sullyoon dari belakang dan otomatis Sullyoon teriak.

" Halo cantik. "

" AAKK- "

Teriakan Sullyoon membuat Jisung kaget dan langsung menatap ke arah Sullyoon.
Sullyoon dengan posisi tangan di kunci ke belakang lalu di bekep, gimana gak buat Jisung tambah emosi?
Jisung menendang laki-laki itu, lalu menghampiri Sullyoon.

" BANGSAT, KALO LO MAU MATI SEKARANG BILANG. "

Sayangnya Jisung tidak bisa mendekat ke arah Sullyoon karena teman laki-laki itu menghalangi.
Sullyoon memberontak lalu muncul ide bagus di otaknya.
Sullyoon menggigit tangan laki-laki yang membekep nya lalu mendorong laki-laki itu dan ingin berlari ke arah Jisung, tapi tidak berhasil.
Dua laki-laki disana berhasil mengepung Sullyoon yang membuat Sullyoon ketakutan, apa ini? Ini bencana bagi Sullyoon dan Jisung.
Sullyoon terduduk di tanah dan menunduk sembari menutupi kepalanya dan menangis.
Saat menangis, ada seseorang yang mengelus rambut Sullyoon dan memanggil namanya.

" Sullyoon. "

" Sullyoon. "

" Sullyoon! "

Saat mendengar suara itu, Sullyoon mengangkat kepalanya dan di situ ada Jisung dengan penuh luka.
Sullyoon berdiri dan memeluk Jisung dan menangis.

" Huft, Sullyoon ayo pulang. "

" I-iya.. "

Sullyoon dan Jisung pergi dari tempat itu dan kembali ke rumah mereka, sebenarnya Sullyoon khawatir dengan keadaan Jisung karena banyak luka, Sullyoon juga menawarkan ke rumahnya untuk di obati tapi Jisung menolak.

PERJODOHAN || Jisung [ NCT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang