36. ~ Ranking.

104 9 1
                                    

Setelah 3 hari Sullyoon UAS, sekarang adalah pengambilan Rapor, dan pengumuman Ranking.

Sullyoon takut, dia gelisah, dia tidak mendengarkan penjelasan guru, yang dia pikirkan hanya Ranking.

" Saatnya pengumuman Ranking. " ucap Guru di depan.

Sullyoon tambah gelisah, dia tambah takut, tangan nya gemetar.

" Ranking 5, Rei. "

" Ranking 4, Yujin. "

" Ranking 3, Yuna. "

" Ranking 2, Wonyoung. "

" Ranking 1 ... "

Sullyoon menelan ludah nya.

" Sullyoon. "

Sullyoon menghela nafas lega.

Semua anak kelas tepuk tangan.

" Udah gak kaget sih kalo Sullyoon yang Ranking 1. " ucap Jennie.

" Lo hebat Yoon, bisa ngepertahanin Ranking lo, bahkan dari SMP. " ucap Yuna bangga.

Sullyoon tersenyum lebar kepada Yuna.

" Ortu lo pasti bangga Yoon, punya anak kaya lo, yang selalu Ranking 1. " ucap Lisa.

Sullyoon tersenyum tipis.

* Lo belom tau keluarga gue dulu gimana, Lis. *
( Batin Sullyoon. )

* FLASHBACK *

" KAMU INI, KENAPA RANKING KAMU TURUN HAH?!, KAMU GAK BELAJAR?! " ucap Jaehyun penuh amarah.

" M-maaf pah, soalnya susah ... " jawab Sullyoon dengan gemetar.

" KAMU INI, LIAT HAEWON, DIA PINTER, UNGGUL DALAM BIDANG APA PUN!!, LIAT GAEUL, DIA WALAUPUN CUMAN BISA FISIKA, TAPI DIA BISA IKUT OLIMPIADE DAN MENANG, NGALAHIN MAGNUM HIGH SCHOOL, YANG DI JULUKI SEKOLAH TERPINTER!!, LAH KAMU?, MTK GABISA, FISIKA GABISA, BIOLOGI GABISA, BISANYA NGELUKIS SAMA MAIN PIANO, GAK ADA GUNA NYA TAU GAK?!, GAK ADA MANFAAT BAGI MASA DEPAN KAMU!! " bentak Jaehyun.

" Maaf pah. " lirih Sullyoon.

Jaehyun menampar Sullyoon.

" KAMU JANGAN MAAF-MAAF AJA, KAMU HARUS BELAJAR!!, DASAR ANAK GAK BERGUNA!! " ucap Jaehyun, lalu menghembuskan nafasnya kasar.

" Masuk kamar sana, belajar!!, jangan main hp, atau hp kamu papa sita. " ketus Jaehyun lalu meninggalkan Sullyoon sendiri.

_________________________________________________

" Anak anda mengalami penyakit Skizofrenia, gangguan kecemasan atau bisa di panggil Panick attack, gangguan psikotik, lalu stress pascatrauma. " ucap Seungmin ( Seorang Psikolog. )

Mata Rose berkaca-kaca.

" Dok, gak bohong kan?, gak, anak saya gak punya penyakit mental dok! " jawab Rose yang sedang menahan tangis.

" Jika Sullyoon tidak mempunyai gangguan mental, pasti dia tidak akan kesini tiap minggunya. " ucap Seungmin mulai jengkel.

" Dia kesini karena penyakitnya, dan dia selalu cerita ke saya, bahwa dia lelah, dia terus-terusan di tuntut nilai oleh kalian berdua, dia bilang hobinya melukis dan bermain piano, dia berkata bahwa ayahnya melarang dia untuk memainkan piano dan melukis karena tidak ada manfaatnya, apakah kalian tau, saya ini sebenarnya hanya bisa memainkan gitar dan tidak mau belajar dulunya, tapi apa?, SAYA BERHASIL MENJADI PSIKOLOG, SAYA MENCAPAI CITA-CITA SAYA!!, APA KALIAN TIDAK BERPIKIR?!, NILAI HANYA ANGKA, NILAI TIDAK MENENTUKAN SEMUANYA, MASA DEPAN TIDAK SELALU BERGANTUNG PADA NILAI, JIKA KALIAN TERLALU MEMAKSA, TIDAK ADA GUNANYA JIKA MENDAPAT NILAI BAGUS TAPI MENTAL BERANTAKAN, KESEHATAN LEBIH PENTING DARI PADA NILAI!!! " bentak Seungmin kepada Rose dan Jaehyun, karena dia mulai kesal.

" Sullyoon juga punya perasaan, dia bisa merasakan lelah, bisa merasakan sakit, SEHARUSNYA KALIAN BERDUA YANG SEBAGAI ORANG TUANYA PAHAM DENGAN KEADAAN NYA!! " lanjut Seungmin.

" Saya sibuk, anak anda di dalam, dia punya Maag, dan belum makan 3 hari. " ucap Seungmin lalu pergi.

* FLASHBACK OFF *

* Gue ... Gak bakal kena marah kan? *
( Batin Sullyoon. )

/ SKIP

Sullyoon sampai di rumahnya, dia takut kena marah, padahal dia mendapat Ranking 1.

Sullyoon membuka pintu lalu melihat keberadaan Jaehyun dan Rose, Rose sedang memasak, sedangkan Jaehyun sedang duduk di meja makan memainkan handphone nya.

" Sullyoon pulang. " ucap Sullyoon.

" Udah pulang?, tadi pengambilan Rapor kan?, gimana hasilnya? " tanya Rose kepo.

" S-sullyoon dapet Ranking 1 kok mah, jangan marahi Sullyoon ya? " jawab Sullyoon ketakutan.

Rose dan Jaehyun terdiam, mereka berdua bertatap-tatapan.

Rose berjalan menuju Sullyoon, Sullyoon ketakutan, dia keringat dingin, Sullyoon mengepalkan tangan nya, tanganya gemetar bukan main.

Rose memeluk Sullyoon.

" Anak mama pinter, pertahanin ya sayang? " ucap Rose dengan lembut.

Sullyoon kaget tiba-tiba ada yang mengelus kepalanya.

" Pinter, di pertahanin ya? " ucap Jaehyun.

Rose melepaskan pelukan nya.

" Sekarang gimana kalo kita rayain?, Sullyoon mau apa?, mau di beliin alat lukis baru gak? " tanya Rose.

" Eh- "

" Atau mau papa beliin piano baru?, atau papa bikinin ruangan sendiri buat kamu main piano?, biar gak menuh-menuhin kamar kamu, nanti juga papa isiin beberapa alat musik lainya! " tanya Jaehyun memotong ucapan Sullyoon.

" T-tapi gapapa?, kalian gak marah kan? " tanya Sullyoon yang masih takut.

Mereka berdua tersenyum lebar.

" Engga sayangg, yaudah ikut mama beli alat lukis yuk?, kalo ruang piano nya biar papa yang urus. " jawab Rose.

Sullyoon mengangguk.

" Nah, yaudah kamu ganti baju dulu ya?, mama mau selesain masak dulu, nanti kamu makan dulu baru kita berangkat, oke? " ucap Rose.

" Oke! " jawab Sullyoon lalu tersenyum dan berlari menuju kamarnya.

Rose dan Jaehyun menghembuskan nafasnya.

" Dia masih trauma ya? " ucap Rose.

" Kayanya iya. " jawab Jaehyun.

" Yaudah, aku mau ngomong ke temen aku dulu, kamu cepetan sana masaknya, nanti Sullyoon nya nungguin. " perintah Jaehyun.

Rose memangguk.

PERJODOHAN || Jisung [ NCT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang