Bab42. Luciana

24 2 0
                                    

Pagi ini Lizi memberitahukan bahwa Eve telah kembali dan dia meminta kami semua untuk berkumpul di drawing room. Setelah bersiap aku segera menuju drawing room yang berada di lantai satu manor house.

Mereka semua sudah datang. Stefan duduk berhadapan dengan Eve, aku segera ikut bergabung duduk disamping William.

"Baiklah kita mulai saja", Eve membuka suara, "2 hari lagi akan diadakan pertemuan di istana. Dari surat yang kudapat, pertemuan itu akan membahas tentang para pemberontak yang masih tersisa"

Pemberontak? batinku

"Yang tersisa?" , William bertanya.

"Ya, ada keyakinan bahwa para pemberontak itu masih ada dan menyebabkan kegaduhan", jawab Eve.

Baiklah, aku pasti terlihat bodoh sekarang, bagaimana tidak? Aku sama sekali tidak mengetahui tentang ini. Aku juga tidak tahu kalau vampire senang memberontak.
Perlahan aku melihat kearah Stefan, dan dia sedang melihatku dengan tenang.

"Sekarang yang menjadi masalah adalah aku tidak bisa datang, urusan diperbatasan masih belum selesai. Kau bisa menggantikan ku Stefan?", Eve menoleh pada Stefan dan dia mengangguk sebagai jawaban.

"Bagus, William kau juga harus datang tapi sebelumnya kau harus membaca ini", Eve mengambil sepucuk surat dari saku celananya lalu menyerahkannya pada William.

"Dan Luciana, aku berharap kau mau menemani Stefan datang ke acara pesta itu", Eve tersenyum padaku.

"Pesta?", Ulangku, bukankah tadi dia berkata pertemuan, kenapa sekarang menjadi pesta?

"Ya, vampire senang menyembunyikan pertemuan mereka dibalik acara pesta", Eve menjelaskan dan aku hanyah ber-oh ria.

"Baiklah, semuanya sudah jelas kalian bisa kembali melanjutkan aktivitas", Eve bangkit berdiri, "Stefan aku ingin berbicara denganmu"

Eve dan Stefan keluar lebih dulu, tapi aku masih disini melihat William yang masih membaca sepucuk surat. Raut wajahnya terlihat sangat serius, tidak seperti William yang biasanya.

"Hey", ucapku, "apa isinya?"

"Ini surat dari Duchess Katerina. Dia memintaku datang dan sepertinya aku akan berangkat ke istana dari manor house miliknya", jawab William tanpa melihat ke arahku.

"Will", ucapku lagi

"Iya?"

"Aku tidak tahu soal pemberontak yang Eve maksud", kataku lirih.

Jujur saja aku ingin tahu lebih banyak. Yah paling tidak aku tidak hanya datang menemani Stefan saja, tapi juga mengetahui sedikit-sedikit tentang apa yang menjadi bahan pembahasan pertemuan nanti.

"Tentu saja kau tidak tahu, mungkin kau belum lahir waktu itu", ucapnya. "Sekarang dengarkan baik-baik", William membenahi posisi duduknya dan aku juga melakukan hal yang sama.

"Pemberontakan itu terjadi setelah perdamaian antara kaum Manusia dan kaum Vampire. Para pemberontak itu tidak lain adalah para prajurit kami sendiri. Mereka merasa tidak terima karena perjuangan mereka berperang sia-sia. Sepertinya yang mereka harapkan adalah kemenangan menaklukkan para manusia dan merebut semua wilayah, tapi sang Raja lebih memilih gencatan senjata dan mengumumkan perdamaian". Jelas William

Aku mengangguk mengerti. Sebenarnya aku setuju dengan keputusan Raja memilih untuk berdamai. Selain itu, tidak baik berlama-lama saling bermusuhan dan berperang sepanjang zaman.

Sore ini William berpamitan pergi ke Manor house tempat dia tinggal dulu dan akan kembali setelah acara pertemuan. Eve juga kembali ke perbatasan untuk menyelesaikan urusannya, dia juga berkata akan segera kembali setelah acara pertemuan selesai.

LUCIANA ALEXANDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang