Sudah 3 hari aku mengunci diri di dalam kamar, tidak berani keluar. Jujur saja aku takut melihat Stefan setelah apa yang terjadi.
Aku tidak pergi ke ruang pasienku sama sekali, bahkan aku juga tidak menemui Lizi.
Sesekali Lizi kemari untuk sekedar mengambil pakaian kotor, dia terus bertanya apa ada yang mengangguku tapi aku tidak bisa bercerita kepada dia. Terlalu tidak pantas.Bukannya bersikap berlebihan, jika dipikir-pikir itu memang hanyalah tindakan biasa, tapi tidak denganku. Aku yang tidak pernah berhubungan dengan satu laki-laki pun merasa bahwa itu terlalu cepat.
Ayolah Luciana, itu hanya ciuman biasa. Tidak berarti apa-apa.
Aku terus meyakinkan diriku bahwa itu bukanlah tindakan yang salah. Sebenarnya juga mau sampai kapan aku bersembunyi dikamar menghindari Stefan.
Mondar-mandir di lantai kamar, aku terus berpikir harus bagaimana jika bertemu Stefan nanti. Jangan sampai aku seperti orang bodoh hanya karena ciuman kecil darinya.
Baiklah sebenarnya itu tidak kecil.
Menghela nafas singkat, aku berniat pergi ke ruang pasienku untuk menyibukkan diri, tapi tiba-tiba seseorang mengetuk pintu.
"Miss Luciana",
Itu suara Lizi, aku segera membuka pintu.
"Miss, tuan Hugo datang. Miss Eve meminta semuanya untuk berkumpul di drawing room".
Aku mengangguk lalu kembali masuk kamar untuk merapikan pakaianku. Sepertinya Hugo membawa kabar yang penting.
Kali ini aku tidak bisa bersembunyi, aku harus ikut berkumpul dan bertemu Stefan. Setelah aku bersiap sebentar, aku berjalan menuju drawing room yang berada di lantai 1.Aku berjalan sembari terus menenangkan diri.
Mengetuk pintu sesaat, aku mulai memasuki drawing room, mereka semua sudah berkumpul. Drawing room ini cukup luas, ada sofa berukuran besar di tengah ruangan dan meja kaca ditengahnya, ada juga meja-meja disisi lain berisi hiasan-hiasan yang terbuat dari marmer.
Aku menyadari tatapan Stefan yang terus saja terarah padaku. Dia pasti berpikir bahwa aku marah padanya.
Aku tidak marah padanya, aku hanya merasa canggung.Stefan memakai setelan berwarna hitam, terlihat sangat menawan. Dia duduk disofa bersama William. Eve duduk sendiri berhadapan dengan Hugo. Aku memutuskan untuk duduk bersama Eve.
"Baiklah, semua sudah berkumpul", Eve memulai pembicaraan. "Hugo bisa kau mulai",
Eve mempersilahkan Hugo untuk menjelaskan tujuan nya datang kemari. Dia memakai setelan hitam sama seperti Stefan, rambutnya yang sedikit panjang dibiarkan terurai begitu saja.
Entah hanya perasaanku, atau memang Hugo memiliki sesuatu yang sangat menarik dari dirinya."Raja telah membuat keputusan, beliau meminta anggota keluarga Evangelin untuk menjalankan sebuah misi", Hugo mulai berbicara
"Ini adalah misi yang sedikit berbahaya. Raja meminta kita untuk menyusup ke markas manusia, membunuh si pembuat racun dan memusnahkan semua racun yang masih tersisa"
"Raja tidak ingin para manusia mengetahui misis ini, karena jika ketahuan, perang bisa saja langsung terjadi. Manusia itu harus mati seolah-olah dia yang mengakhiri hidupnya sendiri, atau kita bisa menculiknya, tapi aku lebih memilih yang pertama"
"Kita harus berhati-hati menjalankan misi ini, jangan sampai ada yang melihat kita".
Seketika hening setelah Hugo menyelesaikan kalimatnya. Kami semua hanya saling bertukar pandang-tapi aku tidak mencoba untuk memandang Stefan.
Sebuah misi yang cukup berbahaya. Menyusup ke markas manusia dalam keadaan yang sedikit genting seperti saat ini."Kau bilang 'kita', itu berarti kau juga mengikuti misi ini?" William bertanya.
"Tentu saja aku ikut, bahkan sebenarnya Emily juga ikut, tapi aku mencegahnya karena menurutku pasti ada yang tidak suka dengan kehadirannya Emily disini", Hugo menjawab tenang sembari tersenyum ke arahku.
Aku tau, pasti yang dia maksud adalah aku, atau Stefan. Tidak ada yang salah dengan apa yang Hugo katakan. Aku pasti akan sangat terganggu melihat Emily dan Stefan jika dia mengikuti misi ini.
Tapi tunggu, aku sangat canggung melihat Stefan tapi kenapa aku tidak mau melihatnya bersama Emily?
"Baiklah, persiapan diri kalian. Kita akan berangkat besok malam. Sekarang kalian boleh melanjutkan kegiatan masing-masing". Eve menutup pertemuan malam ini.
"Hugo, kau bisa pakai kamar manapun",
"Aku akan pakai yang biasanya", Hugo bangkit berdiri.
"Tidak bisa, kamar itu milik Luciana sekarang", William bersuara.
"Oh benarkah", Hugo menoleh lalu tersenyum penuh arti ke arahku. "Tapi sepertinya Luciana tidak akan keberatan jika berbagi kamar denganku",
Saat aku membuka mulut hendak menyangkalnya, tapi Stefan lebih dulu menjawab,
"Tentu saja dia keberatan, kau bisa berbagi kamar denganku jika kau mau" Stefan berujar dengan dingin sembari berjalan meninggalkan drawing room.
Aku tersipu, dia membelaku. Stefan masih saja perduli padaku meskipun aku menghindarinya.
Ini membuatku sedikit merasa bersalah karena telah menjaga jarak darinya.
Tapi jujur saja, aku lebih memilih menghabiskan malam ini di ruangan pasienku daripada harus sekamar dengan Hugo.William cekikikan mendengar Stefan membalas sifat menyebalkan Hugo, tapi dia segera berhenti setelah Eve memelototinya. Aku hanya bisa tersenyum melihat tingkah mereka semua.
"Luciana", Eve memanggilku. "Bisa kau tinggal sebentar?"
Aku mengangguk dan kembali duduk bersamanya disofa, sedangkan yang lain sudah meninggalkan drawing room.
Aku terdiam menunggu Eve berbicara,"Aku tau misi ini terlalu dini untukmu, bukannya meragukan kemampuan mu tapi aku tidak ingin terjadi sesuatu padamu Lu," Eve memandangku dengan lembut, "apa kau yakin mengikuti misi ini?".
"Ya aku akan mengikutinya Eve", kataku sungguh-sungguh ," kalian semua menjalankan misi ini dan aku juga harus ikut serta. Kau tidak perlu khawatir, Stefan sudah mengajariku cara bertarung"
Aku kembali teringat kejadian di gudang senjata 3 hari yang lalu, aku berusaha tenang dihadapan Eve.
"Meskipun belum terlalu mahir, paling tidak aku sudah bisa melindungi diriku sendiri", aku melanjutkan.
Eve menghela nafas lalu tersenyum mendengar penjelasanku. "Baiklah kalau begitu, beristirahat lah, kita memiliki misi yang penting besok",
Tersenyum simpul lalu aku berjalan meninggalkan drawing room. Sebenarnya aku sangat gugup, ini adalah misi pertamaku. Aku tidak pernah melakukan penyusupan selama hidupku. Semoga misi ini berjalan dengan lancar dan semoga tidak ada hal buruk terjadi menimpa kami semua.
~~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCIANA ALEXANDER
Vampiros"... selama aku masih berada didunia ini aku akan terus berusaha menjaga Luciana." Perkataannya mengejutkanku. Selama dia masih berada didunia ini? Dia adalah seorang vampire yang hidup abadi, apakah itu berarti dia akan menjagaku selamanya?