PROLOG REGAN KANAGARA

431 44 10
                                    


“Gue hamil”

Laki-laki berseragam putih abu itu menghentikan langkahnya. Ia berbalik. Matanya yang tajam menatap gadis yang berstatus pacarnya itu dengan tatapan tak percaya. Ucapan gadis itu sukses membuat tubuh Samudra membeku.

“Gue mau hubungan kita sampai sini ya, Sam” meski dengan suara serak gadis itu berucap, air mata yang ia tahan kini lolos keluar begitu saja.

Gadis itu menatap Samudra dengan penuh penyesalan. “Gue minta maaf, gue udah hianatin lo”

Samudra mendekat kearah Kiara, ia berusaha tenang meskipun seluruh tubuhnya gemeteran. Mata laki-laki itu memerah, kedua tangannya terkepal kuat, urat-urat yang menandakan kemarahan keluar.

“Hamil lo bilang?” meski dengan suara yang serak ia tertawa pelan, masih tak percaya dengan apa yang Kiara katakan.

“Becandanya gak lucu, Ki”

Kiara merongoh saku seragamnya, mengeluarkan hasil Tes kehamilan yang ia gunakan semalam. Garis dua warna biru terlihat disana, menandakan bahwa gadis itu positif hamil.

“Hamil sama siapa?” ia kembali bertanya, lalu membanting tespack milik Kiara dengan kasar. “Gue gak pernah sekalipun nyentuh lo”

Kiara menunduk, rasanya tak berani menatap Samudra kali ini. Gadis itu hanya takut akan menyakiti laki-laki itu lebih dalam.

Menjalin hubungan selama dua tahun lamanya membuat Kiara begitu mengenal sosok Samudra.

Samudra adalah definisi laki-laki sempurna yang selalu ada ketika dia terluka. Sekalipun orang-orang membenci gadis itu, sekalipun dunia membenci Kiara, Samudra selalu ada dan mengatakan bahwa ia yang akan menjadi obat untuknya.

Tapi entah mengapa hanya ada penghianatan dan torehan luka yang gadis itu berikan untuk Samudra.

“Gue bukan hamil anak lo, Sam” ucap gadis itu dengan nada bergetar, sementara Samudra menatapnya dengan tatapan sulit diartikan.

“Gue hamil sama cowok lain”

Kemudian laki-laki mendorong tubuh Kiara dengan kuat, sampai gadis itu terdorong beberapa langkah dari posisinya. Hingga tubuhnya terjatuh.

“BRENGSEK LO” Mati-matian Samudra menahan agar air matanya tidak keluar. Tapi entah mengapa otaknya menolak untuk tidak percaya.

“JAWAB GUE KI, SIAPA YANG UDAH BERANI HAMILIN LO!” Bentakan laki-laki itu sukses membuat Kiara ketakutan. Namun gadis itu hanya diam, terlalu takut untuk menjawab.

Samudra mencengkram kerah seragam Kiara dengan kasar, lalu menyeret gadis itu kesudut gudang sekolah.

“BIAR GUE BUNUH SIAPA YANG UDAH BERANI HAMILIN LO”

Kiara hanya menangis, merasakan sakit ketika Samudra terus bertindak kasar kepadanya.

“Lepasin gue, sakit” lirih gadis itu pelan.

Kiara tahu Samudra itu cowok yang lembut dan tidak pernah sekalipun menyakiti dia, tapi ketika mendengar hal ini, Samudra bisa bertindak kasar kepadanya.

“LEPASIN GUE, HIKS. SAKIT SAM” Ucap gadis itu dengan memohon. Melihat Kiara kesakitan, Samudra melepas cengkraman gadis itu, lalu membenturkan kepala Kiara ketembok berulang kali.

“GUE SAYANG LO KI, TAPI KENAPA HAH?” Air mata Samudra lolos keluar. “KENAPA LO KAYA GINI”

Samudra menghela napas pelan untuk menetralkan detak jantungnya, memilih melangkah mundur lalu menyandarkan tubuhnya digudang sekolah sambil mencengkram rambutnya dengan frustasi.

Marah, kecewa, dan perasaan-perasaan lain terus ada dan mendominasi dirinya. Dulu Samudra pikir, Kiara adalah rumah tempat ia pulang. Rumah yang akan selalu ada untuk menerima kekecewaan dan segala ketidaksempurnaan yang Samudra miliki. Namun, justru rumah itu yang memberikan Samudra torehan luka yang membekas.

“Setelah apa yang udah gue lakuin ternyata ini ya balasannya?" ada getar menyakitkan dalam perkataan laki-laki itu, air mata yang ia tahan kini tumpah tanpa diperintah.

“Setelah gue berusaha pertahanin hubungan ini, lo malah dengan brengseknya ngelakuin hal menjijikan gitu sama cowo lain”

Kiara tak bersuara, hanya ada tangisan Samudra yang menjadi saksi bisu atas menyakitkannya pertemuan ini.

“Gue minta maaf” disela-sela isakannya, Kiara berucap. “Gue harap lo bisa nerima keputusan gue, buat akhirin hubungan ini”

“REGAN KANAGARA, DIA YANG UDAH HAMILIN GUE. ADIK LO, SAM”



















Hai guys! Apa kabar? Ini cerita ketiga yang aku tulis diwattpad. Semoga kalian suka ya.

Jangan lupa vote dan komen. Satu vote dan satu komen dari kalian sangat berharga buat aku.

Sampai jumpa di next chapter!

See you<3

Regan KanagaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang