Frolog

1.8K 38 3
                                    

Aldira berjalan menghampiri seseorang yg wajahnya tidak asing lalu bertepuk tangan.

PROK PROK PROK

"Lihat, sang ketos yg sok ngatur² yg terkenal sebagai siswa teladan dan selalu menaati peraturan ternyata kerjaanya pergi ke bar sambil mabuk mabukkan." Ucap Aldira dengan nada dingin sambil tersenyum mengejek.

Fildan melenguh lalu menoleh ke sumber suara tadi. "Al? Lo ngapain di tempat gini malem malem?" Tanya nya, masih memiliki sedikit kesadaran.

Ekspresi Aldira berubah menjadi datar. "Gw udah biasa kesini." ujarnya sambil memutar mata

Terlihat kekhawatiran di dalam ekspresi Fildan. "Ngapain? lo suka mabuk?"

Aldira hany menanggapinya dengan mengangkat sebelah alisnya, menatap Fildan dengan tatapan rendah. "Bukan urusan lo" ucapnya lalu pergi untuk menghampiri sahabatnya yaitu Vionika dan Norren. Namun tiba-tiba tanganya ditarik oleh Fildan, karna tidak adanya persiapan Aldira tertarik ke belakang dan jatuh di pangkuan Fildan yang sedang duduk. Fildan langsung melingkarkan tangannya di pinggang Aldira dan mengencangkan pelukanya saat Aldira mendorong tubuhnya untuk menjauh.

"Sialan, lepasin bangsat!!" Sarkasnya sembari memberontak namun nampaknya itu sia-sia. "Kenapa dia jadi kuat banget?" sambungnya dalam hati. Tiba-tiba terdengar suara isak tangis di telinganya, suara itu berasal dari Fildan.

"Maaf... maafin gw soal tadi, maaf banget..."ucap Fildan menyesal.

Aldira memasang ekspresi heran dan kesal secara bersamaan, ia heran karena tiba-tiba Fildan menangis tidak seperti kepribadiannya yang biasa, namun ia tetap kesal karena tindakan yang Fildan lakukan. Ia menggertakan giginya, menahan amarah. "Lo bau alkohol" ucapnya dengan dingin

"Maaf... " Saat Aldira mendorong tubuh Fildan dengan kuat lagi agar terlepas, tiba-tiba Fildan malah menariknya mendekat dan mengecupnya bibir sekilah lalu kembali minta maaf sambil sesenggukan. tentu saja aldira kaget!!

"Maaf ya~ma-"

"Lepas" Sebelum Fildan sempat menyalesaikan ucapannya, ucapannya sudah di potong oleh Aldira. Satu kata yg begitu dingin dan penuh arti itu membuat bulu kuduk Fildan merinding, apa lagi dengan aura mencekam dari Aldira, sehingga Fildan segera melepaskan pelukanya. Saat pelukannya lepas Aldira segera berdiri dan pergi meninggalkan Fildan sendirian. Ia tengah menahan diri untuk tidak meremukkan wajah Fildan, jika bisa terlihat sepertinya sekeliling Aldira penuh dengan aura hitam yg dapat membuat atmosper menipis, bahkan oksigen pun melarikan diri.

SOME TIME LATER

Filldan terbangun di kamarnya, kepalanya pusing karna alkohol, padahal dia asalnya dia tidak pernah minum. Setelah menyesuaikan cahaya yg masuk irisnya,  ia pergi ke kamar mandi untuk menggosok gigi, kesadarannya masih belum terkumpul sepenuhnya. Tiba-tiba ia menghentikan aktivitasnya setelah sadar sepenuhnya. Wajahnya langsung suram karena syok "Lo gila?!" Terikannya memenuhi ruangan.

ALRENKA (Aldira)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang