Semenjak kembalinya Reya, sudah sekitar lima hari Aldira sering di ganggu oleh Reya. Namun Aldira memiliki mengabaikannya dan tidak melawannya sama sekali. Selain karena malas, juga karena hukumannya, yaitu hukuman yang diberikan padanya waktu Aldira rapat disidang poin negatif nya sudah mencapai S3. Selain dia harus menjadi babu para OSIS, dia juga dilarang membuat keributan di sekolah. Seperti merokok, bolos, ataupun berkelahi, walaupun sebenarnya Aldira tidak pernah berkelahi jika buka karena hal tertentu. Jika tidak, maka ia akan dikeluarkan dari sekolah.
Semua gangguan yang diberikan Reya ia abaikan, sampai membuat Reya geram sendiri. Entah kenapa wanita itu sangat suka menganggunya. Bahkan ia sekarang mencoba mendekati Fildan karena sering melihat Fildan terlihat dekat dengan Aldira, walaupun kenyataannya hanya Aldira sangat risih. Entah kenapa, Fildan juga jadi sering mengekorinya. Reya melakukan berbagai macam cara untuk mendekati Fildan dan menjatuhkan citra Aldira, tapi ia diabaikan oleh Fildan maupun Aldira.
Suara motor sport menggema di pintu masuk sekolah, saat Aldira dan Norren tiba. Mereka pergi ke parkiran dan memarkirkan motor mereka.
Aldira berjalan sendiri menuju gedung sekolah tempat kelasnya berada, karena Norren mengatakan jika ia memiliki urusan. Entah kenapa, Aldira merasakan jika ada banyak pasang mata tertuju padanya. Apakah ada yang aneh dengan wajahnya? rasanya hari ini wajahnya baik-baik saja, tidak ada luka sama sekali.
Mereka melirik ke arah Aldira. Saat Aldira melirik balik ke arah mereka dengan ujung mata, mereka semua langsung memalingkan wajah. Ia memilih mengabaikan semua tatapan itu dan berjalan menelusuri koridor menuju kelasnya.
Saat hendak melewati papan mading, Aldira tidak bisa melewat karena banyak orang berkerumun. Saat ia hendak menerobos, mereka semua menatap Aldira dengan berbagai tatapan. Ia mengerutkan keningnya heran.
Saat ia hendak melihat apa yang dilihat murid-murid itu di papan mading, mereka semua mundur seolah-olah memberi jalan kepada Aldira, dan itu membuat Aldira tambah bingung. Tanpa pikir panjang, Aldira berjalan untuk melihat apa yang ada di papan mading itu. Dahinya mengernyit saat melihat poto dirinya tengah duduk di pangkuan seorang pria di bar. Jelas itu buka dirinya, karena ia tidak pernah melakukan itu.
Aldira mengedarkan pandangannya. Matanya terkunci pada Reya yang menyeringai ke arahnya. Reya lalu berjalan mendekati Aldira dan berdiri di hadapan Aldira dengan senyum remeh.
"Astaga~ gw gak nyangka. Gw pikir lo cuma gadis berandalan, ternyata lo itu bitch! eh? jangan-jangan lo bukan seorang gadis lagi, tapi wanita?!" ujar Reya dengan suara dibuat dramatis dan di imut-imutkan. "Aldira Zaquan Daino—ah, maksud gw Aldira Zaquan, karena lo udah bukan lagi bagian dari keluarga Daino. Dan gw denger-denger ayah lo bangkrut ya?~" Reya menampilkan seringai licik.
"Apa jangan-jangan lo jadi begini gara-gara diusir dari rumah?! atau alasan lo diusir itu emang karena ketahuan menjadi pelacur?~ Gw jadi penasaran bagaimana seorang Aldira yang terkenal sulit ditaklukkan ini menggoda pria." tidak ada satupun yang bersuara. Semua orang terdiam dan menatap ke arah Reya, beberapa dari mereka juga menatap Aldira. Udara di sana mendadak tegang, ia bisa merasakan banyak dari mereka yang diam-diam menatap jijik ke arahnya.
Sedangkan yang Aldira yang sedang diproduksi hanya menampilkan ekspresi datar. Tapi ada satu pertanyaan di pikirannya, dari mana Reya mengetahui tentang keluarganya?
Dion yang juga berada di sana tidak bisa melakukan apapun. Dia hanya menampilkan ekspresi cemas di wajahnya. Ia yakin betul tidak mungkin Aldira melakukan itu. Selain Dion, disana juga ada Vini yang berpikiran sama dengan Dion, tapi mereka berdua tidak berani berbicara.
Sedangkan dari luar kerumunan itu terdapat Norren yang dengan bersandar di dinding sambil melipat tangannya di depan dada, tidak berniat membantu sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALRENKA (Aldira)
ActionAldira zaqua daino_seorang gadis cantik bersifat tak acuh, dingin, cuek, dan anti romantis, yg langganan ruang BK. walau bandel dia selalu menduduki juara 1 di kelasnya sekaligus penyumbang penghargaan terbanyak di sekolanya_SMA Kastela. Fildan brea...