Chapter 12

366 21 3
                                    

Aldira tengah berada di ruang BK bersama laki laki tadi.

"Kalian di DEO selama seminggu!!, dan kelilingi lapangan sebanyak 12 keliling" ucap guru BK

Aldira terkejut mendengar hukumanya. kenapa harus lari? dan ya ampun dia di DEO.

Saat hendak pergi Aldira di hentikan oleh guru BK."Aldira nanti beres lari ke sini lagi"

••••

Selesai lari, Aldira rasanya sudah sekaraktul maut karna cape. dan seperti waktu itu Dion mengobati Aldira lagi, bedanya sekarang ada Fini.

Gelut elit
Lari lama sulit
Flaak

"yahhhh gak bakal ketemu Al seminggu" ucap Fini kecewa.

Lalu setelah itu ada Norren datang menghampiri mereka.

"Bu lina manggil Aldira" ucap Norren

"lo di DEO? parah" ejek Norren

"bacot lo"

"Al ayo kita ke ruang guru" ajak Fildan lalu Aldira dan Fildan pergi meninggalkan Fini dan Dion tanpa sepatah katapun.

Sesampainya di ruang guru Aldira berhadapan dengan bu Lina Wali kelasnya. jangan lupa Norren juga ada.

"Ibu denger kamu berantem" ucap bu Lina tapi tidak ada jawaban, Aldira hanya memutar bola mata malas.

"Tumben tumbenan kamu berantem, biasanya gak pernah sampai berantem, apa yang terjadi?" Tanya bu Lina panjang lebar tapi Aldira hanya mendengus.

"Baiklah bukan itu yang mau ibu bahas" Bu Lina menghela napas berat.
"Kurang lebih dalam waktu 11 hari lagi ada acara olimpiade antar sma, dan akan di adakan di sma kita sebagai tuan rumah, kamu masih inget kan lombanya apa aja?" Aldira mengangguk kecil.

"Seperti tahun lalu kamu mau gak ikutan lomba?"

"lomba apa?"

"melukis, teknologi, bela diri, olimpiade ipa sama matematika, itu lomba yang bisa kamu ikuti, pilih aja. kamu mau kan?"

"kenapa gak nyuruh Norren?"

"gw kan waketos, sibuk, harus nyiapin acara" tembal Norren

Aldira dan Noreen saling mendelik, lalu Aldira memasang wajah berpikir" teknologi sama olimpiade saya ikut, tapi yang lain gak"

"ipa atau matematika?"

"terserah"

"kamu gak mau masuk bela diri?"

"gak"

"kenapa? kamu kan bisa"

"gak"

"trus siapa lagi?"

"Tuh Norren aja, dia bisa bela diri loh jago banget lagi"

Bu lina terkejut."eh beneran Ren?"

"I-iya bu saya bisa" jawab Noreen kesal tapi tetap mencoba senyum walau tipis karena dia sedang bicara dengan guru.

"kalo gitu kamu ikut ya? gak ada yang hebat bela diri"

"kenapa gak siswa² yang kemarin"

"ibu gak percaya sama mereka"

"Trus kok ibu percaya sama Aldira?"

"Kalo kata Aldira aja hebat berarti bener"

PFTT....

Noreen melirik Aldira yang tengah menahan senyum 'hehe' Norren menatap tajam ke arah Aldira dan di balas senyum miring oleh Aldira.

'sialan lo' batin Norren

••••

Waktu pulang sekolah telah tiba, Aldira berjalan santai sambil membaca buku dan mendengar musik, seperti biasa ada loli di mulutnya.

Aldira memilih jalan pintas untuk sampai rumah, dia memilih jalan sepi dekat kuburan.

Saat tengah asik membaca buku tiba² tanganya di tarik seseorang dari balik pohon yang cukup besar.

"Sstt....diam" orang itu menutup mulut Aldira menggunakan tanganya. Tapi Aldira menarik tangan yg menutupi mulutnya itu.

Aldira menjauhkan tubuhnya dari orang itu"Ngapain lo?"

"Diam oy" Fildan berusaha menarik Aldira lagi tapi di tepis oleh Aldira

"Apaan sih lo"

"Mereka datang" ucap Fildan.

Lalu segerombolan orang melewati pohon tempat mereka bersembunyi. Dilihat dari penampilannya sepertinya mereka berandalan.

Saat orang-orang itu sudah melewati mereka Fildan mengintip sedikit, sedangkan Aldira berdiri sambil melipat tanganga di dada.

"maksud lo apa narik narik gw"

"itu mereka"

"hah?"

"tadi"

Flash back

Sepulang sekolah Fildan ke kuburan terlebih dahulu, untuk menegok kuburan kedua orang tuanya. Saat tengah berjalan, Fildan melihat segerombolan orang yang dia kenal. Mereka suka memalak, menghajar, mencuri, dan bahkan beberapa kali melec*hkan wanita. Fildan juga beberapa kali di palak oleh mereka.

Dia bersembunyi di balik pohon besar sambil menguping mereka.

"jalan ini sepi gak ada cewe cantik lewat"
"ya iya lah kuburan"
"kalo ada gimana?"
"gw taruhan, kalo ada tu cewe bakal gw tarik"(ngerti lah ya, ngerti ngerti aja deh)

Saat Fildan tengah menguping mereka sekalian menunggu mereka pergi, dia melihat Aldira tengah berjalan sembari membaca buku dan tidak memperhatikan jalan.

Saat orang-orang itu hendak berbalik menghadap mereka Fildan segera menarik Aldira.

Flash back end

Aldira menatap dingin Fildan lalu pergi tanpa mengatakan apapun. setelah mendengar cerita Fildan. dia kembali pokus dengan bukunya

"Mereka sering keliaran di sini sama ngumpul di gang"

"...."

"Biar gw anter"

"gak"

"walau lo kuat lo tetep cewe"

"gak"

"nanti kalo lo kenapa-napa gw yang bakal di introgasi soalnya gw yang terakhir bareng lo"

"don't care"

"gw anter sampe rumah"

"tck, serah lo"

Pada ahirnya Fildan mengekori Aldira. sedangkan Aldira tidak lepas pokus dengan bukunya

••••

Saat sudah berada dekat rumahnya, Aldira menghentikan langkahnya dan menatap rumahnya cukup lama. Terlihat ada dua mobil terparkir di rumahnya.

"Lo pulang sana"

"emang udah nyampe rumah lo"

Tanpa mendengarkan Fildan, Aldira langsung pergi tanpa menghiraukanya. Fildan pun pergi.

Saat sudah berada di depan rumah, Aldira menatap dua mobil mewah itu dengan tatapan dingin. lalu dia melangkah ke depan pintu rumah. Dia berhenti di sana dan tidak membuka pintunya, Aldira menggigit bibir bawahnya lalu membuka pintu rumahnya.

Aldira berjalan menuju ruang tengah, Saat sampai dia terbelalak melihat pemandangan yang ada di depan matanya.

Orang tuanya sedang berdebat dan sesekali memukul Alakasa.

"PAA HENTIKAN!!" Teriak Aldira

Aldira berlari menghampiri orang tuanya dan adiknya itu. Aldira menarik Alaksa lalu menyembunyikanya di belakangnya. Alaksa sudah berkaca-kaca dan pipinya yang melebam

Pemberitahuan
Phobia milik Aldira itu belum terlalu parah jadi jika hanya sekedar rasa sakit yang tidak teramat masih bisa Aldira tahan, tapi hanya di tahan bukan berarti tidak berepek

CHAPTER INI LEBIH PENDEK DARI BIASANYA
JANGAN LUPA VOTE<3

ALRENKA (Aldira)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang