"Sayang kakak k*nt*l banyak banyak"
*AlaksaPagi hari ini Aldira sedang rebahan di kamarnya sambil main hp. Karna jam masih menunjukan pukul 06.30 dan semua kerjaan sudah selesai. Tiba tiba ada pesan masuk.
/jangan salpok sama jam nya ye/:v••••
Aldira dan Alaksa berangkat sekolah. Karna Aldira males bawa motor jadi Alaksa yang membawa.
Saat sampai di gerbang sma, Aldira turun lalu melepas helmnya, seperti biasa dia menjadi pusat perhatian.
"Eh, itu Aldira?"
"Sama siapa dia?"
"Cowo?"
"pacarnya kali"Aldira mengeryit kesal, bisa bisanya orang orang mengira Alaksa itu pacarnya, amit amit banget.
Aldira memilih mengabaikan mereka, dan pergi berjalan memasuki bangunan sekolah.
Di sisi lain, saat Alaksa ingin melajukan motornya, dia mengurungkan niatnya saat melihat dari spion ada orang yang melambai lambai sambil sedikit berlari ke arahnya.
Tak lama kemudian orang itu menepuk pundak Alaksa.
"Oy, sa" sapa orang itu
Alaksa memutar badanya menghadap orang itu yang merupakan teman Alaksa."apa?"
"Nebeng dong" singkat cerita mereka sekarang tengah melaju menuju sekolah.
"Abis dari mana lo? kok bisa ada di SMA" tanya Alaksa
"Abis nebeng kakak gw, tapi dia malah ogah nganterin gw ke SMP" jawab temannya alaksa dan hanya di balas oh han oleh Alaksa
"Eh tadi siapa? cakep banget gila, pacar lo kah?" Tanya teman Alaksa
"Bukan, kakak gw"
"oh, sabi kali kakak lo buat gw hehe"
"Enak aja, Gw potong t*t*d lo" sarkas Alaksa.
••••
Aldira sedang berjalan menelusuri koridor sambil mendengarkan lagu dari Headphone nya dengan permen di mulutnya, sampai seseorang menghampirinya.
"Al..." itu Fini, tapi Aldira hanya menoleh sekilas saja saat Fini sudah berjalan di sampingnya.
"pagi Al"
"hm"
Tak lama kemudian Dion menghampiri Aldira."Halo kak" sapa Dion dan sama seperti Fini hanya di balas deman oleh Aldira.
"Kak aku mau berterimakasih lagi buat yang kemarin, ini buat kakak tolong terima"
"Gw gak suka coklat"
"O-oh gitu ya, maaf gak tau"
"Buat aku Al kalo gak suka" ucap Fini
"Ambil aja" lalu Dion pun memberikan coklat itu kepada Fini.
Saat tengah berjalan santai, tiba tiba ada yang menghadang mereka, Seorang laki-laki berwajah minta di tonjok yang tak mereka kenal.
"Aldira" panggil orang itu.
Dia lalu melirik ke arah Fini dan Dion lalu kembali menatap Aldira.
Aldira tidak menghiraukanya dan terus berjalan sampai tanganya di genggam oleh orang itu. "Tunggu dengerin dulu, gw mau ngomong sesuatu"
Aldira menepis tangan nya yang di genggam."lo siapa?dan apa urusan lo ke gw"
"Aldira sebenernya gw udah lama suka sama lo, tapi banyak orang yang suka juga sama lo, jadi lo mau gak jadi pacar gw?"
"gw gak kenal lo" ucap Aldira lalu berniat pergi tapi tanganya di cekal lagi.
"kita bakal kenal abis ini"
"gak"
"tapi kenapa"
"Gw gak doyan cowo kerempeng" ucap Aldira karna sudah kesal karna orang ini maksa dan dia sudah menjadi pusat perhatian.Di sisi lain ada Fildan yang baru datang dan juga tengah menyaksikan dari kejauhan.
Orang itu mengeram kesal."Dasar b*tch, sok jual mahal lo"amuk orang itu lalu menampar muka Aldira, jika kemarin keluar darah dari hidung maka kali ini dari sisi bibir.
Melihat itu Fini dan Dion segera menolong Aldira.
"Kak, kakak gapapa?" tanya Dion khawatir dan di angguki Aldira
"Heh kamu jangan gitu sama cewe, kok kasar sih, dia kan udah bilang gak mau" Coblang Fini ke laki laki itu.
Tapi tololnya laki laki itu malah menonjok muka Fini walau tidak terlalu keras tapi itu sangat sakit bagi Fini.
Hal itu membuat amarah Aldira memuncak pasalnya tidak ada hubunganya dengan mereka.
Aldira melangkah ke arah laki laki itu dengan langkah pelan dan tatapan yang dingin.
Aldira mencekal tangan laki laki itu yang sedang menarik kerah baju Fini sedangkan Fini sudah berkaca-kaca.
"lepas" ucap Aldira.
Laki laki itu lalu mendorong Fini sampai terjatuh dan di tolong oleh Dion.
Fildan yang tadi menonton dari jauh segera menghampiri.
"Apa lo? mau mukul gw? ayo sini pukul" ucap laki laki itu sambil menepuk-nepuk pipi nya.
"Urusan lo itu sama gw, jadi jangan bawa bawa mereka"
"Karna mereka temen lo, oh btw cowo itu pacar lo? heeehh ternyata selera lo rendah nyesel gw nembak lo"
'pacar' batin Dion dia bisa merasakan wajahnya yang memanas
"Mana lagi pacar lo? dasar b*tch sialan, padahal lo itu kaya, jangan jangan ibu lo juga b*tch makanya bisa kaya, bapak lo suger dady ya?" Amarah Aldira mulai menjalar, tatapan dingin, rahangnya menggeram dan tanganya mengepal kuat menahan untuk tidak menonjok wajah pria di depanya ini. Tapi percuma, kesabaran orang ada batasnya.
Laki laki itu menarik kerah baju Aldira."anak dan ibu sama sama bitc_ugh" Aldira menonjok wajah pria itu sampai dia terlempar dan darah mengalir dari hidungnya.
Aldira mendekat kembali ke arah pria itu terlempar."Gw gak denger omongan lo barusan bisa ulang?" ucap Aldira lalu menendang perut pria itu lalu wajahnya, sehingga pria itu terkapar terlentang di teras.
Sebelum Aldira menginjak wajah pria itu datang Fildan yang menahan Aldira.
"Aldira tenang!!"teriak Fildan.
"Siapa yang b*tch?" ucap Aldira dengan atensi dingin. walaupun sudah di tahan Fildan, tetap saja tenaga Aldira lebih besar dari Fildan sehingga beberapa kali Fildan ikut tertarik.
Tapi dengan di bantu Dion dan Fini Aldira berhasil di tahan dan mulai tenang.
"Aldira!!....dan lo!!, ke BK sekarang!!" Sentak Fildan lalu menyeret Aldira.
Sedangkan pria itu sudah tak berdaya, dia di bantu salah satu anggota osis yang kebetulan lewat dan membawanya ke ruang BK.
INI CERITANYA GAK JELAS GAK SIH:V
KAMU SEDANG MEMBACA
ALRENKA (Aldira)
ActionAldira zaqua daino_seorang gadis cantik bersifat tak acuh, dingin, cuek, dan anti romantis, yg langganan ruang BK. walau bandel dia selalu menduduki juara 1 di kelasnya sekaligus penyumbang penghargaan terbanyak di sekolanya_SMA Kastela. Fildan brea...