PART 26

181 13 0
                                    

Sudah usai masa cuti para santri kini waktunya mereka kembali ke penjara suci ya, mereka mengatakan bahwa pesantren itu adalah penjara suci, tidak bebas untuk melakukan sesuatu, penuh dengan aturan.

Billa sudah sampai ke pondok pesantren beberapa jam yang lalu, kini ia sedang merapikan pakaian nya.

"Billa" panggil seorang gadis

"Eh Rena, apa kabar?"

"Alhamdulillah aku baik, kamu baru nyampe ya?"

"Iya, kamu baru nyampe juga?"

Wajah Rena yang awal nya senyum kini sudah memudar ia menunduk kan kepala lalu berkata "aku kan gak pulang bil, mau pulang kemana rumah aku udah mencar kaya tim SAR"

"Eh Rena sorry aku gak ingat, jangan sedih ya oh iya ren aku ada coklat ni, kamu mau gak"

Seketika Rena kembali ceria mendengar kata coklat, ya gadis itu sangat menyukai coklat, Billa yang sudah tau bahwa Rena Sangat suka dengan coklat jadi setiap Rena mulai merasa sedih Billa selalu memberikan coklat. Baru saja dua tahun mereka bersama tapi mereka sudah sangat akrab, padahal dulu mereka tidak akrab jangan kan akrab berteman pun tidak.

"Eh bil kamu tau gak"

"Apa ren?"

"Kita ujian Senin depan, setelah itu kita lulus aku bakalan pisah sama kamu dong"

"Gak pisah dong kan kita masih bisa main lagi, kamu juga bisa nginep di rumah aku"

"gak enak, aku jadi malu liat keluarga kamu Cemara sedangkan aku Tim SAR pada mencar"

"Udah ah ga usah mikirin itu dulu mending kita nikmati kebersamaan kita yang sekarang, tapi aku minta sama kamu, kamu harus tetap kuat ya, kalau ada apa apa cerita ke aku"

Rena mengangguk pelan lalu melanjutkan makan coklat yang di berikan oleh Billa.

Halim sudah tiba di pesantren milik Abi nya, kini ia sedang berada di ndalem, ia di suruh oleh umi dan Abi nya untuk kesana.

"Halim, bagaimana apakah kamu sudah siap membuka identitas kamu di pondok ini?"

"Insyaallah Halim siap Abi"

"Baik lah ayo kita keluar, Abi sudah menyuruh mas khalik untuk mengumumkan para santri untuk berkumpul di lapangan"

Halim mengangguk lalu berjalan ke luar.
Sesampainya di lapangan, Maulana berdiri di dekat mic.

"Baik lah Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh, apakah sudah berkumpul semua nya"

"Waalaikumussalam warrahmatullahi wabarakatuh, Sudah"  jawab para santriwan dan santriwati.

"Loh itu bukan nya Halim ya ngapain dia di depan" bisik salah satu santriwan kepada teman nya.

"Paling kena hukum kali" jawab teman nya

"Maa syaa Allah ganteng banget itu akhi" puji salah satu santriwati.

"Itu calon suami saya"  jawab salah santriwati

"Heh sudah sudah berisik sekali kalian"

"Eh itu kan Halim ngapain ya dia di depan" batin fiolisa.

"Baik lah berdiri nya saya di sini bukan berarti tidak ada tujuan, saya ingin mengumumkan sesuatu kepada kalian semua"

"Halim sini nak" panggil Maulana.

Halim berjalan menuju ke arah Maulana.

"Muhammad Abdul Halim, adalah anak saya anak dari pemilik pondok pesantren ini"

HIBATAN MIN ALLAH (Selesai)- REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang