PART 48

147 12 4
                                    

Setelah selesai makan malam, billa dan halim kembali ke kamar mereka.

"Mas, aku pengen deh jalan jalan keluar pondok, tadi Fahira bilang di luar pondok ada pasar yang jual jajanan gitu"

Halim pandangan fokus ke laptop kini beralih memandang billa. "Udah malam sayang, nanti kamu kecapean"

"Engga kok, aku lagi pengen cobain jajanan di sana mas, ayo lah" ajak billa.

Halim berpikir sejenak lalu berjalan mendekati billa.

"Boleh, tapi jangan terlalu lama ya gak baik"

Billa mengangguk.

"Ya udah ayo" halim menggenggam tangan billa.

Menuruni anak tangga satu persatu dengan hati-hati.

"Loh nak, kalian mau kemana?" Tanya Sabrani.

"Ini umi, billa mau kedepan itu yang ada pasar jual jajanan itu"

"Udah malam loh, lebih baik di sini saja" cegah Sabrani.

"Gpp kok umi, lagian cuma sebentar" rayu billa.

"Ya udah janji ya cuma sebentar?"

"Iya umi" ucap billa

"Ya udah lim, jagain billa, jangan lepasin genggam kalian, sudah malam trus ramai juga, umi khawatir billa kenapa kenapa" ucapan Sabrani tak menunjukkan bahwa ia berbohong, wajah nya menunjukkan sangat khawatir akan keselamatan menantu nya itu.

"Iya umi, ya sudah kalau begitu kamu pergi dulu umi, takut kemalaman"

Setelah berjalan kaki sekitar sepuluh menit akhirnya mereka sampai di tempat itu.

"Mas ila mau itu dong" tunjuk nya ke arah gula-gula kapas.

"Mau itu sayang?"

Billa mengangguk" iya mas, bentuk nya lucu banget beliin ya mas" memang benar bentuk gula-gula kapas itu benar-benar lucu.

Billa mengangguk" iya mas, bentuk nya lucu banget beliin ya mas" memang benar bentuk gula-gula kapas itu benar-benar lucu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kurleb seperti ini ya!!

Setelah selesai membeli gula-gula kapas, mereka terus berjalan menyusuri pasar yang di penuhi banyak jajanan.

"Mas mau beli minum dulu ya, kamu tunggu sini soal nya itu ngantri takut perut kamu terhimpit" ucap halim.

"Okey" Billa mengajukan jempol nya.

Ia memandangi halim dari kejauhan, sesekali halim menoleh ke arah billa, jujur ia sangat takut meninggal billa, mau bagaimana lagi jika billa ikut dengan nya, akan berbahaya dengan perut nya.

Sembari menunggu halim, billa memainkan ponsel nya, sedang asik memainkan ponsel nya tiba-tiba ada orang yang menabraknya, tabrakan itu membuat tubuh billa terhentak ke jalan.

HIBATAN MIN ALLAH (Selesai)- REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang