PART 39

142 8 1
                                    

Warning!!
Ada bagian 18+ jadi yang di bawah umur skip ya!!

"duh bang abizard mana lagi?" Keluh Billa, mereka sudah ada di bandara sejak jam sebelah tadi.

"Sabar sayang" Halim berusaha menenangkan istri nya.

"Gak bisa mas, kalau bang abizard yang jemput pasti lama" ketus nya.

Tiba-tiba datang sebuah mobil di depan mereka.

"Eyo" sapa abizard dari dalam mobil lalu membuka kan pintu mobil.

"Lama banget sih Lo" ketus Billa.

"Ya sabar lah gue mandi dulu tadi"

"Udah noh bukain pintu buat gue" ketus Billa.

"Lah lakik Lo kan ada kenapa harus nyuruh gue?"

"Dia capek"

"Ogah banget gue, btw gimana Lim lancar?"

"L-lancar apa bang"

"Itu produksi Halim junior" ucap nya lalu sebuah benda menonjol di pipi kanan abizard.

"Alhamdulillah lancar bang"

"Buset jadi pengen gue"

"NIKAH!!!" Cibir Billa lalu ia membuka pintu mobil.

Blam...

Billa menghempas pintu mobil.

"Buset hati-hati neng, emang Lo kira beli mobil pakai daun" cibir abizard.

Billa hanya memutar malas bola mata nya, lalu ia memejamkan mata nya, ntah kenapa kepala nya sangat pusing.

"Ajarin nih bini lu, cara nutupin pintu yang bener"

"Kan adik Abang juga" ucap Halim.

"Ah udah, masuk lu gak punya waktu banyak gue"

Halim mengangguk lalu masuk ke dalam mobil.

Setelah beberapa perjalanan dari bandara, Mobil abizard memasuki pekarangan rumah mereka.

"Udah sampai bangunin tuh bini Lo"

"Sayang bangun" Halim mengusap lembut pipi Billa.

"Argh, udah sampai mas?"

"Sudah sayang, ayo kita turun" ajak Halim.

"Kaki aku gak kuat mas, sakit" ucap billa lalu tangan nya melingkar di leher Halim.

"Ya udah sayang, ayo aku gendong"

"Mau cium" pinta Billa.

"Sayang, ada bang abizard" tolak Halim.

"Emang kenapa, kita kak sudah menjadi suami istri" Billa mengusap leher Halim lalu mendorong kepala Halim ke arah wajah nya.

Cup... Sebuah benda mengenai wajah Billa.
Halim membeku, sungguh ia sangat malu melakukan itu di depan Abang ipar nya.

"Eh Cok, ngapain cium-ciuman di sini" abizard melihat hal yang di lakukan Billa di kaca mobil.

"Udah ayo sayang" halim mengangkat tubuh Billa dan membawa nya kekamar.

Sesampai di kamar Halim merebahkan tubuh Billa di ranjang hendak beranjak dari ranjang, tangan Halim di tarik oleh Billa, Halim terjatuh di atas Billa dengan posisi tangan menumpuk tubuh nya.

"let's play now baby" ajak Billa tatapan nya sungguh beda.

"Sayang kita baru pulang, kamu harus istirahat" tolak Halim

HIBATAN MIN ALLAH (Selesai)- REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang