Setelah berhasil melewati rombongan Halim.
Billa dan Rena duduk di balkon apartemen milik Billa."Billa, kamu kok gak bilang kalau ada teman suami kamu, kalau aku tau, kita kan bisa bertemu di mall yang ada di dekat apartemen kamu, aku malu tadi" ucap nya.
"Gpp ren, mereka anak baik-baik semua kok, btw gimana kabar kamu, kamu lanjut kuliah gak?" Tanya nya kepada sahabat nya itu.
"Alhamdulillah kabar ku baik, aku lanjut kuliah tapi setelah aku menikah" jawab Rena ia menunduk kepalanya, seperti nya ia sedang ada masalah.
"Ha nikah? Sama siapa?" Billa kaget dengan perkataan Rena.
"Aku mau di nikah kan sama om dan tante ku, sama seorang duda bil, aku gak mau, aku udah coba nolak tapi" jawab Rena, ia tiba-tiba teringat dengan inseden pada malam itu.
"Tapi apa" tanya Billa penuh kebingungan
Flashback
Rena sedang duduk di ruang tamu, ia tak duduk sendirian tetapi dengan om dan tante nya.
"Rena" panggil seorang laki-laki yang belum terlalu tua.
"I-iya om"
"Kamu mau melanjutkan kuliah bukan?"
Rena mengangguk.
"Sebelum kuliah kamu harus menikah dengan teman om, dia seorang duda kaya raya, om yakin kamu akan bahagia dengan nya" ujar lelaki itu.
"Ha engga om, Rena belum ingin menikah, Rena masih ingin menikmati masa muda Rena" jawab nya.
"Kamu jangan membantah, ikut perintah om, sudah lah numpang hidup, tidak mau di atur lagi, ingat tidak ada yang peduli dengan mu selain om dan tante" bentak lelaki itu.
Deg... Hati Rena terasa sangat sakit mendengar perkataan lelaki itu.
"Kenapa harus Rena, kalau ini memang menyangkut kebahagiaan, kenapa gak kakak Zia aja yang om jodoh kan" jawab nya.
Zia adalah anak dari lelaki itu.
"Cih, saya gak akan nikah kan anak saya dengan duda, kalau kamu memang cocok menikah dengan duda" cibir lelaki itu.
Rena hanya terdiam mendengar semua ocehan dari lelaki itu.
"Sudah pa, Rena berhak memilih jalan nya sendiri dia sudah besar" nasehat istri dari lelaki itu.
"Mah, kamu gak tau apa-apa jadi jangan ikut campur, dia anak dari kakak ku jadi aku berhak mengatur nya, siapa yang mau mengurus anak broken home seperti nya, saudara- saudara nya sudah mempunyai pencapaian sendiri, sudah menikah, sedangkan dia di suruh menikah saja membatah" omel lelaki itu.
Rena beranjak dari sofa, lalu berlari memasuki kamar nya, mata nya sudah berkaca-kaca, hanya tinggal menunggu air mata nya itu keluar.
"Hei Rena om belum selesai bicara, malah pergi tidak ada sopan santun nya kamu, di mana ilmu pesantren mu" omel lelaki itu lagi.
Rena tak menghiraukan perkataan lelaki itu, ia terus berlari dan memasuki kamar nya.
Isak tangis Rena semakin kuat, ia tak sanggup untuk meneruskan ceritanya.Billa yang dari tadi mencoba menenangkan rena.
"Ren, jangan sedih aku bakal bantuin kamu keluar dari masalah ini" ucap nya sambil mengelus pindah Rena.
"Tapi bil, bagaimana cara nya aku gak mau menikah terlebih lagi dengan duda, aku sudah melihat bentuk nya, ia seperti lelaki club malam yang hobi memainkan wanita yang ada di dunia malam itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
HIBATAN MIN ALLAH (Selesai)- REVISI
Teen Fiction"assalamualaikum Billa, ini saya halim Maaf sebelumnya Billa saya tidak bisa Menepati janji saya untuk menikahi mu Saya sudah di jodoh kan oleh orang tua Saya, maaf jika nanti kamu melihat pesan Ini kamu akan sakit hati, saya minta maaf Sebesar-besa...