Hari demi hari, bulan demi bulan, kini usia kandungan Billa sudah menginjak tujuh bulan, perut nya yang semula datar kini sudah mulai membesar.
"Sayang" halim memeluk Billa dari belakang lalu meletakkan dagunya di pundak Billa.
"Ih mas, aku lagi masak jangan gitu" billa menggeser posisi dagu Halim.
Halim enggan melepaskan pelukan nya, ia semakin mengeratkan pelukan nya. Itu membuat billa kesulitan untuk bergerak.
"Mas, aku lagi masak mana perut nya gede, pundak berat lagi" oceh nya sambil memotong bawang.
"Sini aku bantuin" halim melepaskan pelukan nya lalu mengambil pisau yang ada di tangan billa secara perlahan.
"gak usah, mending kamu siap-siap aja mas, sebentar lagi juga selesai"
"gak mau aku mau bantu kamu" halim tetap bersikeras untuk membantu billa.
Billa membiarkan Halim memotong bawang, lalu ia menggoreng ayam.
Setelah selesai memasak, Billa menghidangkan makanan di atas meja makan, sebagaian pekerjaan rumah ia yang mengerjakan dan sebagian nya lagi Halim, mau tak mau mereka harus berbagi tugas, karna asisten rumah tangga mereka sedang pulang kampung.
"Ayo mas, kita sarapan" ajak nya.
Halim mengangguk lalu memakan makanan yang sudah di hidangkan oleh Billa.
"Enak" satu kata keluar dari bibir Halim, berhasil membuat billa tersenyum malu, tapi ia tak memperlihatkan itu kepada Halim.
"Biasa aja" balas nya dengan cuek, ntah kenapa akhir-akhir Billa menjadi sensitif, ntah efek hamil.
"Nanti pas aku pulang malam nya mau liat pasar malam gak?" Tawar Halim.
"Mauu"
"Ya udah, nanti siap-siap ya, pas aku udah sampai rumah kita langsung ke sana"
Billa hanya menjawab dengan anggukan.
Selesai sarapan Halim berpamitan kepada Billa.
"Saya aku berangkat dulu ya, hati-hati di rumah jangan suka lari-lari" nasehat Halim, Billa selama hamil juga suka berlari.
Lagi-lagi ucapan Halim di jawab dengan anggukan.
Halim mengecup dahi billa. Lalu menyodorkan tangan nya kepada Billa. Billa langsung mengecup punggung tangan Halim.
"Aku berangkat dulu ya cinta ku" ucap nya lalu melangkah meninggalkan Billa.
Setelah Halim berangkat ke kantor, Billa membuka laptop nya ia akan menyelesaikan tugas kuliah nya. Karna hari ini ia sedang cuti jadi lebih baik ia mengerjakan tugas kuliah nya.
********
"Hai, apa kabar" ucap abizard lewat telfon nya, kini ia sedang menelfon Liana. Pasal nya mereka sekarang sudah LDR, abizard sudah kembali ke Belanda lagi untuk melanjutkan kuliah nya.
"Aku baik, kamu gimana?" Jawab Liana
"Aku juga baik, kamu gak ngampus Li?
"Engga, lagi gak enak badan" suara Liana memang sedikit berbeda, mungkin karna efek sakit.
"Kenapa bisa sakit? Udah makan? Minum obat udah?" Bertubi tubi pertanyaan yang di keluarkan abizard kepada Liana.
Liana tertawa kecil, abizard memang dari dulu selalu saja posesif, meski sekarang sudah tak bersama lagi, tapi abizard selalu perhatian kepada nya. "Aku bisa sakit karna kurang tidur, aku udah makan, dan aku sudah minum obat" jawab nya dengan pelan-pelan agar terdengar jelas oleh abizard.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIBATAN MIN ALLAH (Selesai)- REVISI
Ficção Adolescente"assalamualaikum Billa, ini saya halim Maaf sebelumnya Billa saya tidak bisa Menepati janji saya untuk menikahi mu Saya sudah di jodoh kan oleh orang tua Saya, maaf jika nanti kamu melihat pesan Ini kamu akan sakit hati, saya minta maaf Sebesar-besa...