Usia kandungan billa sudah menginjak enam bulan, ya sudah enam bulan berlalu, kini keluarga mereka tampak lebih harmonis dari sebelum nya.
"Nak, kalau butuh apa-apa bilang ke umi ya" kata sabrani ibu halim.
Mereka sedang berada di pondok pesantren milik mereka.
Billa mengangguk, pasal nya sekarang ia sudah sangat sulit bergerak karna kandungan nya sudah mulai besar, membuat nya sulit bergerak.
Melihat para santri berlalu lalang sibuk dengan aktivitas nya masing-masing.
Melihat itu, billa teringat akan masa dulu saat ia mondok, waktu berjalan dengan cepat sekarang dia akan mempunyai tiga anak.
"Sayang" tegur halim.
Billa sedikit mendongak.
"Mau makan?" Tanya halim.
"Engga mas, nanti aja"
Lalu halim mendekati nya, mengusap perut billa yang sudah mulai membesar.
"Sehat-sehat ya anak abba, abba dan umma menanti kehadiran kamu nak" lalu ia mencium perut billa yang tertutup oleh pakaian.
"Kira-kira kalau lahir dia mirip aku atau kamu?" Tanya billa.
"Mirip kamu lah, kan cewek tapi mirip aku dikit lah" kekeh halim.
Dulu mereka pernah melakukan USG, dan hasil dari dokter anak mereka berjenis kelamin perempuan.
"Akhirnya kamu ada temen nya sayang" ujar halim.
"Iya mas, semoga aja nanti persalinan nya berjalan dengan lancar" kata billa, ia sangat menantikan kelahiran anak nya itu.
"Iya sayang, kamu pasti bisa seperti kamu melahirkan Shaka dan zhaika" halim memotivasi istrinya.
"Kamu akan ada di samping aku kan saat persalinan nanti?" Tanya Billa.
"Aku akan selalu ada di samping kamu, aku akan menjaga dan melindungi kamu dan anak-anak kita" jawab halim.
Billa memeluk tubuh halim dengan erat, sangat erat.
"Kalau pun aku gak ada lagi, aku masih ada di hati kamu" halim menunjuk ke arah hati billa.
"Mas, jangan berbicara seperti itu, aku gak suka" bantah billa.
Halim tertawa lalu mengangguk.
"Mas, jangan tinggalin aku ya" pinta billa.
"Tinggalin kemana? Paling juga mas tinggal kerja doang"
"Ya maksudnya nanti mas berpindah ke lain hati, karna liat aku sekarang gendut" billa khawatir akan suami nya, melihat badan nya sekarang sedikit berisi.
"Engga dong, mas suka kamu bukan karna fisik kamu" kata halim seraya mencubit pipi billa.
"Billa ayo makan" ajak sabrani.
"Eh ada kamu nak" kata sabrani pada halim.
"Iya umi, ya udah ayo kita makan sayang" halim membantu billa untuk berdiri.
Setelah selesai makan, mereka bergerak menuju mobil.
"Pulang sekarang nak?" Tanya Sabrina.
"Iya umi, kasian zhaika di rumah sendirian" jawab halim.
"Ya sudah hati-hati ya, halim kamu bawa mobil jangan ngebut-ngebut" halim mendapat peringatan dari sang ibu.
"Siap bos" jawab halim
_________
Pukul 20:20 wib, zhaika tengah menyelesaikan tugas nya. Berkutat dengan buku serta pena yang ada di jemarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIBATAN MIN ALLAH (Selesai)- REVISI
Roman pour Adolescents"assalamualaikum Billa, ini saya halim Maaf sebelumnya Billa saya tidak bisa Menepati janji saya untuk menikahi mu Saya sudah di jodoh kan oleh orang tua Saya, maaf jika nanti kamu melihat pesan Ini kamu akan sakit hati, saya minta maaf Sebesar-besa...