Hallo, selamat datang di chapter 11. Cuma mau ngasih Info, kalau pemeran Arfisa Haris aku ganti ya?
Karena aku merasa, sosok ini lebih cocok meranin Arfi, dan dari segi wajah sangat serasi sama Olivia.
Semoga kalian menerima :)
Thanks, Selamat membaca.
-Kehidupan terus berjalan, tapi aku tak bisa mengejar langkahmu. Kamu terlalu jauh di depan-
*
Tiga jam berlalu, suara Arfi tak ada lagi. Sebelumnya, ia masih setia mengetuk dan mengajak Olivia mengobrol. Namun, sudah 5 menit tak ada lagi panggilan.
Olivia terperanjat, terbangun dari duduknya. Ia segera membuka pintu, dan mendapati cowok itu sudah tergeletak tak sadarkan diri.
"Arfi!". Pekiknya keras.
Olivia menepuk nepuk pipi Arfi, tapi cowok itu tak kunjung sadar. Kepalanya mulai pening, bingung harus bagaimana. Di tambah tangisnya yang cukup lama, membuat kedua matanya sangat sembab.
Di lokasi rumahnya, jalanan begitu sepi. Olivia celingukan mencari seseorang yang bisa di mintai tolong, tapi tak ada.
Tanpa fikir panjang, ia merogoh ponsel milik Arfi dan kembali menelpon cowok tadi. Meski ketakutannya sangat besar, tapi rasa ingin menyelamatkan Arfi lebih besar.
Tuuttt...
Tuuuuttt...
Tuuttt...
KAMU SEDANG MEMBACA
OLIVIA
Teen Fiction"Lo cuma punya satu pilihan. Lo lepas dengan selamat dan nggak akan bilang kejadian ini ke siapapun termasuk polisi,atau lo berakhir di sini sebagai mayat?". #1 16tahun #1 pelecehanseksual Agustus 2022