Chapter 3

13.3K 1K 66
                                    

"Jika aku tidak terlahir dari keluarga harmonis, maka keluarga harmonis akan terlahir dari diriku"
Isfa Nadzira Oktaviana

~Selamat Membacaaa~

     Berbeda dengan Ghifar yang sedari tadi menggerutu tak jelas dikarenakan dia yang hanya membawa jas hujan satu, dan berakhir harus menunggu hujan reda dengan seseorang yang sedari tadi tak henti-hentinya mengajak dia ribut.

     "Makanya kalo jemput Adek itu yang niat, bawa jas ujan malah satu" Ucap perempuan tersebut.

     "Berisik lo. Lo ngapain sih masih ada disini, bukannya balik udah ada payung juga" Sahut Ghifar kesal.

     "Gue juga ogah yah ada disini kalo bukan karena permintaan Adek lo"

     "Bisa-bisanya lo bawa-bawa Adek gue, bilang aja lo mau modus kan" Ucap Ghifar memicing kan matanya.

     "Gue? Modus sama lo? Dih kurang kerjaan banget gue"

     "Kakak udah ih, Kakak Ail maafin Kakak Isel yah, dia emang nyebelin orang nya" Ucap Ghisella merasa tidak enak pada guru baik nya.

     Ghifar mendelik tidak terima dengan perkataan Adik nya.

     "Dek, kamu kok malah belain dia sih"

     "Mampus, Adek lo aja tau mana yang bener dan mana yang salah"

     "Diem lo Maemunah! gue gak lagi ngomong sama lo" Sewot Ghifar nyolot.

     "Heh! enak aja lo ganti-ganti nama estetik gue Bambang"

     "Wah ngajak gelud beneran ni cewek, lo kalo bukan cewek udah abis lo gue tinju"

     "Dih, lo kira gue takut sama lo hah, sini lo maju, duel sama gue" Ucap perempuan tersebut tidak merasa takut.

     "Lo yah, emang dasarnya lo punya dendam kusumat sama gue makanya ngajak ribut terus"

     "Lah kan emang dari awal juga lo yang salah"

     "Kok lo jadi nyalahin gue sih"

     "Ya emang lo kan yang salah, dasar laki-laki gak berperasaan, gak peka, musnah aja lo sana"

     Ghisella memukul kening nya pelan. Baru satu hari dia meminta di jemput oleh Kakak nya tapi sudah seperti ini. Selalu saja seperti ini jika mereka bertemu. Sepertinya niat nya yang ingin mendekatkan Kakak nya dengan guru cantik nya ini harus segera dia musnahkan. Lihat saja dua manusia berjenis kelamin berbeda itu, tidak henti-hentinya meributkan hal sepele.

     Baik lah mari kita berkenalan dengan perempuan ini. Namanya Aila Camilla Hilya, seorang perempuan cantik dari kalangan biasa saja harus membantu Ibunya untuk mencari nafkah dikarenakan sang Ayah telah lama meninggalkan mereka tanpa kepastian. Dia yang saat ini duduk di bangku SMA kelas 12, sudah di bebankan dengan tanggung jawab yang besar.

     Senin sampai jum'at dia akan menjadi guru les privat, dan sabtu minggu nya dia bekerja full time di cafe milik sahabat Ibunya. Aila bersekolah di SMA yang sama dengan Ghifar, namun dia memang tidak memiliki teman dan selalu menyendiri, membuat dirinya tidak banyak dikenali.

2G (Sequel ARFA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang