Chapter 4

12.8K 1K 102
                                    

Tandai jika ada typo🙌

~Selamat Membacaaa~

Keesokan harinya keluarga cemara dari pasangan Arkan dan juga Isfa seperti biasa menjalankan rutinitas mereka. Namun pagi ini ada sedikit perbedaan yang patut di banggakan. Dimana ketiga laki-laki yang menjelma seperti bayi Isfa itu tidak lagi merengek-rengek mengadu barang mereka hilang. Yah, karena setelah shalat tahujud tadi mereka sudah mempersiapkan itu semua.

"Bun hari ini Abang sama Ghifar pulang nya agak telat" Ucap Gibran ketika mereka telah selesai melaksanakan sarapan pagi.

     "Pulang malem?" Tanya Isfa yang di angguki oleh sikembar.

     "Kenapa?" Tanya Arkan yang sedari tadi hanya diam.

     "Mau ke markas dulu Yah, nanti lusa jadwal nya bansos ke panti asuhan. Harusnya sih sekarang, tapi mau ada latihan basket dulu di sekolah" Jawab Ghifar.

     Arkan dan Isfa memang mengetahui kedua Anak kembarnya memiliki geng motor. Awalnya Isfa menolak keras, namun ketika si kembar membuktikan bahwa geng motor mereka tidak berbahaya bahkan malah bermanfaat untuk masyarakat dan sampai di percaya oleh pemerintah, akhirnya Isfa mengizinkan.

     Berbeda dengan Arkan yang tidak mempermasalahkan itu. Baginya selama Anak nya berpegang teguh pada agama, dia mempercayakan semuanya pada kedua Anaknya.

     "Oh gitu, yaudah gapapa. Nanti Bunda titip sedikit yah"

     "Iya Bun, Bunda jangan tungguin kita pulang yah. Bunda langsung istirahat aja nanti" Ucap Gibran yang di angguki oleh sang Bunda.

     "Isel mau berangkat sama Abang dong sekarang" Kata si Bungsu yang sedari tadi hanya diam menyimak.

     Gibran mengalihkan tatapannya pada si bungsu yang sedang tersenyum manis setelah selesai makan bersama Bundanya.

     "Iya Abang yang anterin sekarang"

     "Yey, makasih Abaaaang"

     "Pulang nya jangan lebih dari jam 10" Tegas Arkan memperingati si kembar.

     "Siap Yah" Jawab mereka berbarengan.

     Kemudian merekapun berpamitan untuk berangkat sekolah dan Arkan yang berangkat bekerja. Lain hal nya dengan Isfa yang memilih pergi ke cafe milik nya nanti siang.

     FYI, saat ini Isfa tidak terlalu sering mengunjungi cafe karena dia sudah mempercayakan semuanya pada manajer nya Aulia, yang saat ini sudah mempunyai Anak satu berumur 10 tahun. Dan tentunya Aulia di bantu oleh 2 asisten. Cafe milik Isfa juga sudah mempunyai satu cabang di Bandung yang saat ini dikelola oleh Danial, sambil berkuliah di ITB.

     Sesampainya di sekolah, si kembar langsung di sambut hangat oleh para anggota Defensor. Gibran sudah mengantarkan Ghisella ke sekolah tadi, tentunya dengan Ghifar yang dengan lebay nya juga ingin ikut bersama sang Abang.

     Mereka memang sering nongkrong di parkiran menunggu anggota lainnya jika bel sekolah belum berbunyi. Berbeda dengan Rizky yang selalu datang duluan dan nangkring di depan gerbang untuk memeriksa para Siswa/i agar memakai atribut lengkap.

     "Kemaren gue liat salah satu Geng Tiger di depan sekolah" Ucap Gilang tiba-tiba.

     "Kita ada masalah?" Tanya Gibran.

     Mereka semua menggelengkan kepala tanda bahwa mereka merasa tidak membuat masalah dengan geng itu.

     "Terus tu orang ngapain ada di sekolah? Harimau kok keliaran di sekolah" Ucap Ghifar lempeng.

2G (Sequel ARFA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang