Chapter 15

8.6K 1K 143
                                    

~Selamat Membacaaa~

Seperti biasa dipagi hari yang cerah ini, anggota Defensor sedang berkumpul di parkiran. Mereka bercanda dan mengobrol seperti biasanya. Membuat beberapa siswi yang baru saja datang salah fokus pada tawa indah mereka yang sedang tertawa bersama.

Gibran sesekali tersenyum tipis melihat kekonyolan yang diciptakan oleh Demian, Kenzie dan juga Ghifar. Matanya tidak sengaja melihat kearah belakang sekolah, dimana disana dia melihat Ayla yang seperti sedang di tarik oleh seseorang.

"Gue kesana sebentar" Ucap Gibran pada mereka semua.
"
Mau kemana?" Tanya Rizky.

"Sebentar, Ghif tolong bawain tas gue ke kelas yah"

"Siap Bang"

Mereka hanya mengedikan bahu nya saja acuh. Tidak ingin terlalu kepo karena mereka juga sama-sama butuh ruang privasi.

Sedangkan Ayla sendiri sedang kebingungan. Saat dia baru saja sampai di sekolah dan hendak memasuki kelasnya, tiba-tiba saja Amel dkk menarik tangannya dan meminta dia untuk mengikuti mereka.

"Kamu mau bawa aku kemana sih?" Tanya Ayla bingung.

"Lo diem!" Ucap seseorang yang sedari tadi sudah menatap Ayla dengan benci.

Dia Amel. Si ratu bully di SMA Aleksandria Pratiwi. Amel bersama antek-antek nya yang bernama Jesy dan Keyna adalah geng bully yang sangat ditakuti oleh para junior. Orang tua Amel yang menjadi donatur ketiga di sekolah ini, menjadikan dia sosok gadis yang arogan, sombong dan selalu membawa-bawa jabatan orang tuanya dalam perihal apapun.

Tidak ada yang berani melaporka semua tindakan Amel dkk sejauh ini. Walaupun memang tindak pembullyan yang mereka lakukan tidak sampai pada kekerasan fisik, tapi tetap saja bullying adalah tindakan yang tidak terpuji.

Sejak kelas 10, Amel sudah menyukai Gibran bahkan mungkin sudah pada tahap obsesi. Tapi tidak ada respon apapun dari Gibran. Selagi tidak ada yang menjadi saingan nya, Amel tidak mempermasalahkan itu. Tapi saat mengetahui Gibran yang saat ini sering dekat dengan Ayla, si gadis introvert yang menurut Amel sangat berbanding jauh dengan dirinya, membuat Amel marah besar.

"Sejak kapan lo deket-deket sama pacar gue hah?" Sentak Amel kasar pada Ayla.

Ayla mengernyitkan dahinya bingung. Pacar? Memang dia mendekati siapa?

"Pacar siapa?" Tanya Ayla bingung.

"Pacar gue! Gibran!" Lagi Amel semakin memojokan Ayla.

"Gibran? pacar kamu?" Tanya Ayla yang saat itu ingin sekali tertawa.

Hey yang benar saja seorang Muhammad Gibran Fakhri Abiyan memiliki pacar.

"Lo ngeremehin gue hah!" Amel dengan bringas mendorong tubuh Ayla.

Ayla tersungkur. Dia tidak menyangka Amel akan seberani ini hanya karena dirinya salah paham.

"Aku gak deket-deket sama Gibran"

"Lo akhir-akhir ini selalu deket sama Gibran, sama anggota Defensor. Ada hubungan apa lo sama mereka!"

"Aku gak ada hubungan apa-apa Amel sama Gibran"

Amel geram karena merasa Ayla berbohong.

"Pegangin" Ucap Amel pada Jesy dan Keyna. Dengan patuh kedua sahabat nya itu memegang pergelangan tangan Ayla dengan kencang.

"Kamu mau ngapain Amel" Panik Ayla saat Amel malah menyeringai.

"LO UDAH BERANI SAMA GUE YAH AYLA! CEWE CUPU KAYA LO ITU GAK PANTES BUAT GIBRAN!"

2G (Sequel ARFA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang