Chapter 11

10.1K 1K 135
                                    

Tandai jika ada typo🙌

~Selamat Membacaaa~

Gilang menggebrak meja yang ada di markas Defensor. Dia sangat geram dan marah ketika mendengar cerita dari Kenzie bahwa dirinya kemarin sudah di keroyok lagi. Dia marah besar pada Kenzie karena laki-laki itu malah terlihat santai dan baru berbicara hari ini.

"Lo kenapa baru cerita sekarang sih Ken?Kenapa gak pas kemaren aja lo di keroyok?" Sentak Gilang pada Kenzie.

"Ck! Gib urusin tuh barongsai, gue lagi atit atit gini dia malah sibuk marah-marah" Bisik Kenzie pada Gibran yang kebetulan memang ada di sebelahnya.

"Lo tadi bilang di tolongin sama siswa Aleksandria Pratiwi juga?" Tanya Rizky memastikan.

"Hooh namanya Gavin kelas 11. Oiya Gib gue bilang mau traktir dia"

"Terus?" Perasaan Gibran sudah tidak enak melihat wajah tengil Kenzie. Pasalnya tadi pagi dia baru saja mengganti uang ongkos nya Haikal dan itu jelas suruhan si dedemit Kenzie.

"Gue suruh dia nanti senin gabung sama kita di kantin makanya"

"Enggak, bukan itu pasti maksud lo" Ucap Gibran masih menaruh curiga.

"Hehe gue bilang nanti lo yang bayarin"

Plak

"Lo yah hobby banget morotin Abang gue" Kesal Ghifar menggeplak bahu Kenzie.

"Sakit mony**t! Gue kan masih di hukum sama si Om tua"

"Halah lo di hukum kaga dihukum tetep aja jiwa gratisan" Ucap Demian pedas.

"Ini gimana jadinya Gib?" Tanya Gilang mengalihkan pembicaraan.

"Ini udah termasuk ancaman gak sih Bang? Dari isi surat nya aja gitu" Ucap Kelio salah satu anggota Defensor.

Gibran mengamati kembali isi dari surat itu. Ini memang sudah masuk pada tahap ancaman. Tapi siapa yang berani beraninya mengancam mereka. Defensor sama sekali tidak mempunyai musuh.

(Let's play the game jerk, kalian harus tanggung jawab dengan semua ini)

"Kita gak punya musuh, sulit buat tebak siapa pelakunya" Ucap Gibran tenang.

"Maybe si maung harimau" Ucap Demian bermaksud pada geng Tiger.

"Tapi Kenzie bilang dia gak kenal mereka, postur tubuh nya aja beda kan Ken?" Tanya Rizky yang di angguki oleh Kenzie.

"Mereka kaya orang terlatih gitu" Jawab Kenzie santai.

"Kita harus hati-hati" Pesan Gibran pada anggotanya.

"Mulai sekarang kita gak boleh lengah, gak boleh ada yang berkeliaran seorang diri, kita harus waspada takut-takut kejadian Kenzie terulang lagi" Lanjutnya lagi dengan nada tegas.

"Buset dah, baru kali ini geng kita di terror begini" Ucap Kenzie.

"Gue yakin terror ini bakalan terus berlanjut" Kata Gibran menatap lurus kedepan.

"Lo udah coba cari tau Ken lewat komputer lo?" Tanya Rizky pada Kenzie.

"Udeh, dan dari semua geng motor yang ada di ibu kota, mereka sama sekali gak terlibat" Jawab Kenzie.

"Berarti bukan dari geng motor?" Tanya Demian serius.

"Hemm, bisa jadi" Jawab Gibran singkat.

2G (Sequel ARFA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang