Udah denger suara Gibran?
Jantung masih aman kan?
Terima kasih untuk antusiasnya, double up buat kalian semuaaaa🤩🤩~Selamat Membacaaa~
"Bundaaaaaaaaaa"
"Bunda di dapur Nak" Teriak Isfa entah pada siapa karena itu antara suara Gibran atau Ghifar.
"Bun liat jam tangan Kakak gak?" Tanya Ghifar dengan wajah memelas.
"Loh kan kamu yang terakhir pake Kak"
"Terakhir di atas meja belajar Bun"
"Coba tanya Adek, semalem Adek abis dari kamar kamu soalnya"
Dengan terburu-buru Ghifar menghampiri Adik tersayangnya menuju kamar. Bisa sangat berbahaya jika memang jam itu Adik nya ambil. Pasalnya Ghisella sangatlah ceroboh. Bagaimanapun jam tangan itu hasil dari uang jajan nya sendiri yang sengaja dia kumpulkan untuk bisa membeli jam seharga 50 juta yang selama ini selalu dia idam-idamkan.
"Adek cantiiiiiiiiik" Ghifar mengetuk pintu Ghisella dari arah luar.
Ceklek
Terdengar pintu yang dibuka dari dalam menampilkan sosok perempuan manis yang sudah siap dengan seragam sekolahnya.
"Yaps ada apa Kakak jelek?"Tanya Ghisella cengengesan.
"Adek semalem ke kamar Kakak?" Tanya Ghifar khawatir.
"Iya"
"Liat jam tangan Kakak?"
"Adaa tuh" Tunjuk Ghisella pada jam tangan Kakak nya yang dia gantung di atas meja riasnya.
Mata Ghifar membola terkejut melihat jam tangan kesayangannya sudah tidak ada kacanya alias bolong. Ghifar mengambil jam tangan itu dengan perasaan sedih nya.
"Adek, jam tangan Kakak kenapa bolong?" Tanya Ghifar lirih.
"Semalem jatuh pas Adek bawa ke kamar"
"Kenapa dibawa ke kamar?"
"Soalnya Adek mau cobain gantungan rias baru, nah karena bendanya kurang 1 jadi Adek ambil jam tangan Kakak" Jelas Ghisella dengan wajah polosnya.
"Jam nya bolong, maafin Adek ya Kak. Nanti biar Adek ganti pake uang tabungan Adek aja yah" Ucap Ghisella sambil menunduk takut. Mungkin Ghisella berpikir jam tangan itu harganya dibawah 1 juta. Sehingga dia berinisiatif untuk mengganti jam tangan Kakak nya dengan uang tabungan milik nya.
Ghifar mengamati jam tangannya yang sudah tidak terbentuk. Uang 50 juta nya seketika lenyap begitu saja. Mau marah tapi itu adik tersayangannya. Ghifar menghela nafasnya berat.
"Gapapa gausah di ganti, lain kali hati-hati yah" Ucap Ghifar lembut.
"Makasih Kakak ganteng" Antusias Ghisella dengan senyuman manis nya.
"Loh kok masih disini?" Tanya Gibran yang melewati kamar si Bungsu.
"Itu Kakak nya malah diem di kamar Adek" Tunjuk Ghisella pada Ghifar.
Gibran melihat wajah Ghifar yang seperti buah bernuk. Sangat masam dan tidak enak dipandang.
"Kenapa?" Tanya Gibran pada kembarannya.
"Jam tangan gue Bang" Tunjuk Ghifar pada sang Abang.
Gibran sangat tahu bagaimana perjuangan adiknya yang ingin membeli jam impiannya. Yah walaupun sebenarnya yang terjadi uang jajan Ghifar dia kumpul, sedangkan dia jajan menggunakan uang jajan Gibran. Sangat tidak adil tapi Gibran tidak keberatan karena memang dia yang jarang jajan dan jarang membeli barang.
KAMU SEDANG MEMBACA
2G (Sequel ARFA)
Teen FictionSepuel dari cerita ARFA✨ Biasakan follow dulu sebelum baca🙌 "Gue duluan Ay" "Astagfirullah" Isfa dan Arkan membelalakan matanya kaget. "Kalian pacaran?" Tanya pasutri itu berbardngan. "E-eh enggak kok Tante... Om" Jawab Ayla sopan. "Terus? Kenapa...