Chapter 9

9.9K 1K 176
                                    

Gaes Aila dan Ayla dua orang yang berbeda yah, gak ada hubungan darah dan gak kembar!!
Aku bikin nama mereka mirip soalnya kalo kebanyakan nama tokoh suka kebalik dan lupa, jadi aku buat namanya mirip aja🫠 Okey inget yah Ayla itu yang sama Gibran, kalo Aila yang sama Ghifar heheee🙌

~Selamat Membacaaa~

     Saat ini Ghifar sedang berada di perpustakaan. Dia sedang melaksanakan tugas Pak Andi karena dirinya terlambat memasuki jam pelajaran pertama, dan berakhir waktu istirahat nya dia pergunakan untuk mengerjakan tugas tambahan dari Pak Andi.

Ceklek

     Pintu perpustakaan dibuka oleh seseorang. Aila menghembuskan nafasnya kasar ketika melihat perpustakaan penuh dan hanya bangku di depan Ghifar saja yang masih kosong.

     "Kenapa harus ketemu dia lagi sih" Gerutu Aila kesal.

     Ghifar menyadari pergerakan seseorang di hadapannya. Dia mendongakan kepalanya sebentar lalu kembali fokus dengan tugas nya. Aila mengernyitkan dahi nya bingung melihat respon Ghifar yang stay kalem.

     "Tumben kalem" Gumam Aila acuh.

     "Eumm topi lo ada di kelas, gue lupa bawa" Ucap Aila tiba-tiba.

     "Hemm" Jawab Ghifar singkat.

     Aila hanya mengedikan bahu nya saja acuh. Akhirnya keadaan pun hening. Aila fokus dengan tugas sekolah nya, dan Ghifar yang masih juga fokus dengan tugas Pak Andi.

Kruuk kruuuk

     "Mampus" Batin Aila meringis malu.

     Dia menatap Ghifar yang masih anteng dengan tugas nya.

     "Dia gak denger suara perut gue kan?" Batin Aila melihat Ghifar takut-takut. Melihat Ghifar yang tidak ada reaksi apapun, membuat Aila bernafas lega karena dirasa laki-laki itu tidak mendengar suara perutnya.

     "Makan" Ucap Ghifar yang tiba-tiba saja menyerahkan satu kotak bekal makanan yang dia bawa.

     "G-gue gak laper" Ucap Aila terbata-bata.

     "Lo tau suara kacang garing kalo lagi dimakan gak?" Tanya Ghifar membuat Aila mengerutkan dahinya bingung.

     "Kriuk kriuk?" Jawab Aila ragu.

     "Nah itu suara perut lo tadi"

Glek

     Jadi Ghifar mendengar suara perutnya barusan? Aish memalukan sekali. Memang dia tidak sarapan tadi dirumah dikarenakan makanan nya hanya cukup untuk Ibu dan Adik nya saja. Untuk pergi ke kantin pun saat ini, dirinya berpikir berulang kali. Karena sekali dia jajan di kantin sekolah, habis lah uang jajan nya untuk seminggu. Kantin sekolah harga nya sangat mahal-mahal, dan dia tadi tidak sempat membeli makanan diwarung seperti biasanya.

     "Ini masakan Bunda gue loh, lo harus cobain rasanya enak poll" Kata Ghifar yang membuka kotak bekal makanan milik nya.

     Ghifar sendiri sudah makan tadi di pelajaran kedua karena sedang jamkos, dan dia memakan bekal milik Kenzie. Laki-laki itu mengeluh tidak mau memakan bekal dari Bunda Sasa karena bekal itu hanya sayur-sayuran. Alhasil Ghifar yang belum makan dan tidak ingin makanan itu mubadzir pun memilih untuk memakan bekal milik Kenzie terlebih dahulu. Terlebih hanya dirinya yang maniak sayur-sayuran.

     Tadinya Ghifar akan memakan bekal dari Bunda nya saat jam pelajaran ketiga, tapi mendengar suara perut Aila barusan, membuat dia berinisiatif untuk memberikan bekal ini pada Aila saja.

2G (Sequel ARFA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang