~Selamat Membacaaa~
Ternyata Gavin membawa mereka semua menuju markas Tiger. Setelah sampai di markas Tiger, Gibran langsung mendobrak pintu itu dengan kencang. Wajah nya memerah padam dengan rahang yang sudah mengeras.
"Jelek amat ni markas" Celetuk Kenzie karena memang baru pertama kali ini mereka semua datang ke markas Tiger.
"Bayu dimana lo!" Teriak Gibran dengan lantang.
"Wah wah wah, rupanya pahlawan kesiangan udah dateng nih jemput Tuan Putri" Ucap seseorang dari arah belakang.
Disana dapat mereka lihat Ayla yang sedang terikat dengan posisi duduk. Gibran mengepalkan tangannya kuat-kuat ketika melihat ada jejak darah disudut bibir gadis itu.
"LO APAIN AYLA!" Murka Gibran hendak melayangkan pukulan namun segera di tahan oleh Ghifar
"Sabar Bang"
"Kita gak pernah ada masalah sama lo, kenapa lo malah nyari masalah sama Defensor? Pake segala jadiin perempuan sebagai umpan. Banci lo?" ucap Rizky sinis.
"Gue gak ada urusan sama lo!" Sentak Bayu kesal pada Rizky.
"Seraaaang" Teriak Bayu pada beberapa anggotanya.
"Buset buset santai woy malah keroyokan" Ucap Kenzie heboh saat dirinya di keroyok oleh 3 orang.
Geng Bayu ada sekitar 18 orang. Sedangkan Defensor hanya membawa anggota inti 5 orang ditambah dengan Gavin.
Gibran melawan 4 orang sekaligus. Amarah nya memuncak ketika mengingat kembali sudut bibir Ayla yang berdarah. Hatinya berdenyut sakit melihat perempuan disakiti oleh laki-laki. Dia selalu teringat Bunda juga Adiknya jika melihat perempuan yang tersakiti. Setelah berhasil melumpuhkqn lawan, Gibran bergegeas pergi menuju Ayla dan melepaskan lilitan tali pada tangan gadis itu.
"Gibran awas!" Ayla langsung menarik Gibran kebelakang dan melawan Bayu yang hendak memukul Gibran dengan balok.
Gibran dibuat mematung oleh gerakan Ayla yang melawan Bayu tanpa rasa takut dan sangat terlatih. Ayla dengan gesit dan lincah memukul Bayu tanpa ampun.
"Ck! Ternyata lo jago juga bela dirinya" Ucap Bayu terkekeh sinis pada Ayla.
"Aku tadi gak bisa lawan kamu karena kamu curang! Udah datengnya keroyokan, pake ngebius segala lagi, banci banget"
Perut Gibran seperti ada ribuan kupu-kupu yang menggelitik. Dia terkekeh gemas melihat Ayla yang marah-marah dan mengatai Bayu namun dengan kosa kata yang lugu. Bukannya terlihat menyeramkan, Ayla malah terlihat sangat menggemaskan. Ketika Bayu hendak melayangkan pukulan lagi pada Ayla, buru-buru Gibran menahan pergelangan tangan laki-laki itu.
"Lawan lo itu gue" Ucap Gibran dingin.
Gibran menyuruh Ayla untuk berdiri dibelakangnya dan dia kembali melawan Bayu . Anggota Defensor yang tadi sempat melihat Ayla melawan Bayu sedang cengo dengan mulut yang terbuka sedikit.
"Itu tadi beneran si Ayla? " Tanya Kenzie dengan wajah bengong nya.
"Keren" Ucap Gavin tersenyum bangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
2G (Sequel ARFA)
Teen FictionSepuel dari cerita ARFA✨ Biasakan follow dulu sebelum baca🙌 "Gue duluan Ay" "Astagfirullah" Isfa dan Arkan membelalakan matanya kaget. "Kalian pacaran?" Tanya pasutri itu berbardngan. "E-eh enggak kok Tante... Om" Jawab Ayla sopan. "Terus? Kenapa...