"Di tahun itu, mawar-mawar putih terlihat lebih menawan dari tahun-tahun sebelumnya. Aku tidak tau alasannya, tapi ketika aku melihat senyuman tulus itu, aku tau bahwa mawar putih diciptakan ketika Tuhan sedang tersenyum. Aku, mawar putih dan senyuman di tahun 2018 yang aku abadikan...
Jika Tuhan berkenan, jika alam raya merestui, aku ingin kembali, memeluk segalanya dengan erat dan memberi cinta yang lebih layak untuk dikenang."
🥀🥀🥀
Pagi kali ini, Rama membiarkan dirinya kembali menatap jalanan dari dalam bis. Jejak hujan nyatanya masih terasa pekat. Sisa dingin semalam pun diam-diam bersembunyi dari balik kelopak-kelopak dedaunan. Di persimpangan Jalan Serpati-persimpangan yang akan membawanya ke nuansa kota yang dipenuhi jajaran ruko. Ada banyak sekali toko-toko, entah itu toko makanan ringan, kue kering dan kue basah, atau juga cafe-cafe yang jelas akan buka 3 jam lagi. Rama hafal sekali, terlebih ketika bus berhenti di halte Serpati, mengangkut para pelajar. Halte Serpati bersebelahan dengan Rosery Cake- mini bakery shop yang lumayan terkenal. Namanya pun sudah dikenal oleh berbagai kalangan, terutama pecinta cake.
Rama tak akan heran dengan fakta itu, sebab tiap kali dia berhenti di halte Serpati, aroma pertama yang akan ia hirup adalah harumnya aroma manis coklat panas dan juga tiramisu yang sangat menyengat. Konon katanya, menu andalan di sana adalah Cake Tiramisu. Rama sebenarnya tidak terlalu menyukai Tiramisu, tetapi begitu aroma tersebut menyengat pekat indra penciumannya, Rama akan mencoba memberi makan rasa penasarannya. Seperti apa si Cake Tiramisu kebanggaan mereka?
Rama masih membiarkan bola matanya menerawang lewat kaca bus, sekalipun penampakan Rosery Cake sudah tidak terjamah penglihatannya. Bus melaju perlahan, namun aroma kue Tiramisu justru semakin terasa kuat. Rama terbuai dengan aroma yang tidak terlalu ia sukai. Tapi, entah sejak kapan Rama seringkali memikirkan harum itu. Apakah sejak ia penasaran dengan Cake Tiramisu kebanggan Rosery? Atau ketika bus yang ia tumpangi berhenti di Halte Serpati? Atau karena gadis yang akan selalu naik bus dari Halte Serpati?
Gadis dengan harum Tiramisu, rambut hitam yang digerai dan seragam sekolah lengkap. Gadis yang akan duduk di kursi barisan kedua dari belakang- kursi seberang Rama. Gadis yang mungkin tanpa sadar sudah menjadi alasan bagi Rama bahwa ia akan mencoba semua makanan varian Tiramisu di penjuru kota.
Tawa kecil menerbitkan seri di wajah Rama, mendadak perutnya geli sendiri ketika ia mengingat bahwa banyak skenario-skenario yang dibuat agar terlihat segalanya terasa seperti kebetulan. Naik bus ke sekolah padahal Ibunya sudah bersikeras meminta Rama untuk berangkat sekolah dengan Paman Ozy-supir kepercayaan Ibu. Lalu, duduk di kursi kedua dari belakang, padahal ketika ia menaiki bus dari Halte Orzego, Rama menemukan kursi tersebut telah di tempati. Untung saja orang yang tadinya duduk di kursi itu mau bertukar tempat duduk dengan Rama. Jadi, seperti sekarang ini lah yang terjadi, Rama dan Keiyona duduk berseberangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elegi & Tawa [Selesai]✓
Novela JuvenilElegi dan Tawa. Sebuah cerita klasik. Penuh kesederhanaan dengan warna berbeda-beda yang dibawa oleh setiap karakternya. Berlatar waktu beberapa tahun lalu kontan semakin membuat cerita ini menarik di setiap chapternya. Tiga anak yang memiliki kara...