Chapter-5

2K 251 16
                                    

"I will make you fall for me. Slow but sure."

Dio yang ditahan oleh si gadis akhirnya memilih untuk kembali duduk di tepian ranjang milik Agista

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dio yang ditahan oleh si gadis akhirnya memilih untuk kembali duduk di tepian ranjang milik Agista. Gadis itu lalu bangkit memeluknya. Agis merasa mungkin jika ia memeluk tubuh ini semalaman, tidurnya akan lebih nyenyak.

"Agis, i can't stay here tonight."ucap Diorama sembari membalas dekapan gadis itu.

"Why? kamu bilang kamu suka menghabiskan waktu bersamaku." gumam gadis itu yang ternyata masih belum juga tertidur. Agis takut jika ia sampai ketiduran, pria yang tengah didekapnya ini akan pergi.

Dio diam sejenak, belum membalas pertanyaan Agis. Pria itu sejujurnya ingin tinggal, namun ia tidak mau melewati batas. Mereka belum memiliki kontrak. Dio menghormati batas yang gadis itu berikan, ia tidak ingin lancang dan menjadi pria brengsek dalam semalam.

Setelah berpikir, pria itu akhirnya menjelaskan mengapa ia belum boleh tinggal, "Begini, jika kamu lebih cepat menyetujui kontrak hubungan ini, dengan senang hati aku akan menghabiskan setiap malam bersamamu."

"too easy for you if i immediately accept the contract Dio. I want too see more of your efforts."batin gadis itu.

Agista semakin mengeratkan pelukannya kepada tubuh si pria. Gadis itu ingin bersikap seolah egois, ia ingin memaksa agar Dio tetap tinggal dan meruntuhkan segala pertahanan pria itu.

Namun pada akhirnya Agis menurunkan egonya sendiri, gadis itu tak ingin Dio menganggapnya sebagai gadis murahan. "Emm, fine. Aku akan segera memutuskannya."ucap Agis yang melonggarkan dekapan eratnya lalu memposisikan diri kembali berbaring.

"I know you wanna stay Diorama, your eyes can't lie to me. So, how far can you stick your rules?" batin Agista yang menyadari kegelisahan menyelimuti Diorama.

Pria itu memang benar-benar gelisah, ia ingin tinggal. Namun ia harus mengontrol keinginannya sendiri untuk tidak terburu-buru, "Sorry baby, i don't mean to refuse it. But i really can't stay tonight."

"It's okay, aku tidak akan memaksa." jawab gadis itu.

Dio beralih mengulurkan tangannya mengusap puncak kepala si gadis, "Aku pamit ya, tidurlah yang nyenyak dan aku tunggu segera keputusanmu."

Selain Agista yang terpaksa menurunkan egonya, dibalik itu Dio pun sama. Sungguh keinginannya untuk tinggal bersama gadis ini memuncak, apalagi setelah mendengar Agis yang tidak ingin ia tinggalkan.

Dio mengecup dahi gadis itu sebelum akhirnya melangkahkan kakinya pergi dari apartemen milik Agista.

• • •

Paginya, Agista yang sedang menikmati tidurnya terpaksa harus bangun lebih awal. Hal itu dikarenakan, Johnatan sang kakak memaksanya untuk ikut berpartisipasi dalam meeting dengan mitra kerja perusahaan keluarganya. Sebenarnya salah satu alasan kepulangannya dari Chicago adalah ia diminta dad dan mom untuk membantu Johnatan mengelola perusahaan.

Break the Rules ft Jeno-KarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang