Chapter-9

1.6K 196 37
                                    

"They are same, both fall for each other, but they don't realize it."

Kedua sejoli itu, Dio dan Agis kini tengah dalam perjalanan pulang menuju Jakarta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kedua sejoli itu, Dio dan Agis kini tengah dalam perjalanan pulang menuju Jakarta. Yeah, the holiday is over. Terpaksa mereka berdua harus kembali karena memiliki tanggungjawab lain yang harus mereka kerjakan.

Sepulang dari liburan, Dio dan Agis menjadi semakin lengket. Keduanya terus menempel dan menunjukan kemesraan bak pengantin baru. Seperti sekarang, mereka berdua sedang bersama-sama melangkah menuju apartemen Agis dengan bergandengan tangan.

Saat sudah hampir sampai, mereka dikejutkan dengan kehadiran seseorang. Dia adalah Jevin, mantan kekasih Agista empat tahun yang lalu. Entah apa yang sedang pria itu lakukan, ia terlihat diam berdiri tepat di depan pintu apartemen Agis.

"What is he doing here?"batin Agis. Baru saja hatinya berbunga-bunga, kini perasaannya berubah menjadi kesal dalam sekejap.

Dio merasakan sedikit getaran dalam genggaman tangannya. Ia paham pasti gadisnya kini sedang merasa kesal akibat pemandangan yang ada didepan mereka itu. Ia berusaha menenangkan dan berkata, "Calm down babe, i'm with you."

Mendengar langkah kaki mendekat, membuat Jevin menolehkan kepalanya. Pucuk di ulam pun tiba, gadis yang ia tunggu akhirnya menampakkan diri. Sudah dua hari pria itu bolak-balik kemari hanya untuk menjumpai Agis yang ternyata tidak sedang berada di dalam huniannya.

"Bring her back to me. Masih banyak gadis lain yang bisa kau pilih Dio. But, not her please."ucap Jevin tanpa basa-basi.

Dio menyeringai mendengar apa yang baru saja Jevin katakan, amarahnya sedikit terpancing. Bagaimana mungkin gadis cantiknya diperlakukan seperti barang.

Sedangkan Agis, gadis itu berdiri tepat dibelakang punggung Diorama. Gadis itu enggan berhadapan langsung dengan Jevin yang sangat keras kepala.

"First, she's not an item. So, don't treat her like an object. Second, she's my girl now and she has chosen me. Third, you're just the past that is over."

Meskipun telah merasa terpojok dengan kalimat yang Dio utarakan. Hal itu tak membuat Jevin sedikitpun menyerah. Pria itu lantas tiba-tiba maju selangkah dan merebut genggaman tangan Agis dari rivalnya itu.

"Jevin, what are you doing? lepaskan."teriak gadis itu sembari berusaha melepaskan tangannya yang digenggam oleh Jevin.

"Please come back to me Agis, why you choose a jerk like him? I know you still love me until now."

"Are you crazy? I will never come back to you."

Dio yang melihat pertengkaran antara dua mantan kekasih itu geram. Ia tak suka gadisnya diperlakukan demikian. Pria itu akhirnya maju dan melayangkan satu pukulan yang mengenai wajah milik Jevin.

Break the Rules ft Jeno-KarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang