Chapter-7

1.5K 214 11
                                    

"Rules will remain rules, even though you are my queen."

Setelah kegiatan berbelanja, mereka segera kembali ke hotel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah kegiatan berbelanja, mereka segera kembali ke hotel. Sebenarnya Agis merasa tak enak hati dengan Dio karena pria itu memaksanya untuk membeli barang-barang yang terbilang cukup mahal dan jumlahnya lebih dari satu.

"Dio.. maaf sudah merepotkanmu."

"Anything for you Agis, everything you want, i will make it happen."jelas Dio.

Entah memang itu adalah sebuah rayuan yang keluar dari mulut manis seorang Diorama Abraham atau itu adalah suara hati yang paling dalam dari dirinya. Agis tidak tahu, gadis itu belum bisa membedakannya. Agis pun bertanya, "Why you so obsessed with me, Sir?"

Mendapat pertanyaan tersebut, Dio terdiam sejenak. Pria itu berpikir apakah memang benar bahwa ia telah terobsesi dengan gadis ini ataukah ia memang benar benar menyukainya.

"Emm, i don't know. I've already said if everything is in you, i like it."

"Sesimpel itu?"tanya Agis yang mengerutkan dahinya karena merasa heran dengan jawaban si pria.

Dio memang tidak tahu perasaan jenis apa yang sedang menyerang titik hati terdalamnya, yang ia tahu ia memang tertarik dengan gadis itu. "yeah, i really don't have any other reason."

"Come here, rebahkan kepalamu dipangkuanku, aku akan memijat keningmu."ucap Agis sembari menepuk pahanya dengan kedua telapak tangannya.

Dio sedikit terkejut, gadis ini memang berbahaya untuk ia yang selama ini tidak pernah serius menjalankan sebuah hubungan. Berbahaya untuknya yang selama ini selalu menutup pintu hatinya rapat-rapat. "Tiba-tiba sekali?"tanya Dio heran.

Agis tersenyum sembari menganggukan kepalanya dan ia berkata, "Emm, sebagai balas budi."

"Padahal aku hanya ingin kau segera menyetujui kontrak ini. Tapi, aku juga tidak akan memaksamu."ucap Dio.

Dio kemudian merebahkan kepalanya kepangkuan si gadis. Kemudian Agista dengan sigap langsung memijat keningnya. Rasanya nyaman, belum pernah ia merasakan hal ini dengan gadis manapun , padahal ia dikelilingi banyak gadis. Agis memang berbeda, ia tau cara membuat Dio nyaman hanya dengan perlakuan sederhananya.

Selain memijat keningnya, gadis itu juga mengelus surai hitam pria itu perlahan. If, he wasn't a jerk with all the unreasonable rules, maybe the girl is happy to immadiately accept this relationship.

"Can i kiss you?"tanya Dio yang tiba tiba bangkit dari posisi rebahannya dan duduk menghadap Agis dengan wajah terkejutnya yang membuat pria itu semakin ingin membungkamnya.

"Emm..."
Belum juga gadis itu menjawab, namun bibirnya sudah terlebih dahulu dibungkam oleh Dio. Pria itu mengecup bibirnya tanpa butuh jawaban dari Agista.

Agis yang awalnya hanya diam belum membalas lumatan yang Dio lakukan namun akhirnya gadis itu segera membalas mengikuti ritme pria itu.

Direbahkannya gadis itu dan kemudian Dio kembali mencium bibir ranum milik Agis. Kali ini pria itu melakukannya sedikit kasar. Pria itu melepas pagutannya, ia bertanya "May i cross the line that you made tonight, Agis?"

Break the Rules ft Jeno-KarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang