Chapter-28

617 57 35
                                    

"Benarkah hanya orang baik yang akan bersanding dengan orang baik? Lantas bagaimana nasib orang yang ingin berubah menjadi lebih baik?"

Butuh waktu hingga sepuluh menit bagi Joshua untuk menunggu perempuan yang baru saja resmi menjadi tunangannya, yang kini tengah terlibat dalam pembicaraan dengan Diorama, adik bungsunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Butuh waktu hingga sepuluh menit bagi Joshua untuk menunggu perempuan yang baru saja resmi menjadi tunangannya, yang kini tengah terlibat dalam pembicaraan dengan Diorama, adik bungsunya. Sejauh mata memandang, pria berbalut setelan jas itu memerhatikan gerak gerik keduanya seolah sedang terjadi pertengkaran. Joshua sebenarnya penasaran dengan apa yang sedang adiknya dan Agista perdebatkan, namun ia memilih bersabar dan tetap menunggu. Tak lama berkutat dengan pikirannya sendiri, Agista kemudian datang menghampiri.

"Kak, sorry if you waited for a long time." Ujar Agista dengan raut wajah tegangnya namun gadis itu tetap berusaha menampilkan simpul di pipinya.

Berbeda dengan sambutan bersemangat dari Joshua yang menyunggingkan bibirnya kemudian memamerkan kedua lesung di pipinya. Ia lantas menyahut, "Eh, no problem. Ini nggak lama kok, mau setahun dua tahun pun, i will be waiting for you."

Perkataan Joshua bagaikan cambuk bagi seorang Agista Nirrina. Perempuan berambut panjang nan ayu itu cukup dibuat gelisah dan dalam hatinya ia mempertanyakan kepada dirinya sendiri, will this relationship go well later? She was a little doubtful about this. Apakah ia mampu benar-benar melupakan si brengsek Diorama Abraham? Ia sungguh ingin keluar dari bayang-bayang pria itu dan membuka lembaran baru tanpa menyisakan sedikit ruang hati untuk Dio yang telah bersemayam cukup dalam dihatinya. She hopes that her wish can come true, to live with a man whos loves her sincerely, not just because of obsession.

Segera dua muda-mudi itu masuk ke dalam mobil dan segera melaju. Dio yang masih terpaku ditempat, hanya tersenyum kecut memandangi mobil kakaknya yang melesat pergi. "Arrrghhhh, sialan!" umpatnya.

•••

Setelah mengantarkan sang tuan putri, Joshua langsung pulang ke apartemen pribadinya. Namun ia segera terperangah dengan hadirnya sang adik bungsu yang tengah berdiri dengan wajah menunduk dan kedua tangan yang terlihat mengepal.

"Dio, what are you doing here?" Sapa Joshua sembari menepuk ringan pundak adiknya.

Diorama langsung menepis kasar tepukan itu pertanda bahwa dirinya sedang tidak baik-baik saja. Tangan kanannya dengan ringan kemudian terangkat dan menggenggam dan ia arahkan memukul wajah sang kakak yang kini ia anggap sebagai musuhnya dalam urusan asmara.

"Dio! Apa maksudnya kau memukulku? Did i make a mistake?" bentak Joshua. Perbuatan adiknya ini sesungguhnya sudah melewati batas wajar, namun sebagai seorang kakak, ia masih cukup bersabar diri menghadapi kelakuan berandal adiknya itu.

"Batalkan pertunangan kakak dengan Agis." Ucap Dio sembari membuang muka. Ia sebenarnya sadar dengan perbuatan kasarnya baru saja, namun ia sendiri memilih untuk tidak meminta maaf. Dio masih merasa kesal dengan sang kakak yang tanpa aba-aba bertunangan dengan gadis miliknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Break the Rules ft Jeno-KarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang