"So, this is the end?"
"
Where is your lil' sister, Jo?" Dad penasaran karena putri bungsunya belum juga terlihat, padahal mereka sudah siap untuk berangkat ke pertemuan.
Orangtua Agista begitu bahagia karena momen perjodohan mereka yang berhasil karena putri mereka yang mereka tahu bukan seorang yang mudah menerima sebuah paksaan. Namun, semua berjalan dengan mulus. Agista langsung menyetujui keinginan orang tua mereka.
Johnatan sebenarnya tak bisa menyembunyikan perasaan yang janggal kepada adik kecilnya yang kini sudah dewasa. Gadis itu beberapa hari ini terlihat murung. Jo sempat berpikir jika Agis mungkin sebenarnya memang tengah memiliki hubungan dengan dokter itu.
"Ah, kurasa dia masih bersiap-siap di kamarnya Dad," jawab Jo dengan santai. Sang kakak itu hanya berharap perjodohan adiknya akan berjalan lancar.
Serena yang pandai melihat situasi langsung mengajukan diri. "Biar aku yang melihatnya ke kamar, sayang."
• • •
Di tengah keadaan dimana keluarganya menunggu, Agis justru masih tak bergeming. Jika gadis lain akan merasa gugup, tidak dengan Agista. Ia hanya merasa sedikit terkejut karena takdir mengikatnya seperti ini.
Keputusan yang ia buat untuk menyetujui pertunangan ini terasa begitu berat sekarang. Dua puluh empat jam dalam sehari, sudah seperti satu menit baginya. Berbagai hal, situasi atau keadaan yang telah ia lewati begitu cepat bergulir.
"So, that's d-day? hahaha," Tawa gadis itu terdengar renyah. Padahal kegusaran dihatinya justru lebih terlihat.
Hari ini Agista tidak mungkin melarikan diri dari kenyataan yang ia buat sendiri. Nama baik keluarganya dipertaruhkan. Ia tak boleh bersikap kekanak-kanakan, apalagi sampai membuat malu orang tua dan kakaknya.
Sungguh, Agista ingin menangis. Namun, ia harus menahannya. Jadi, lebih baik ia bertopeng wajah bahagia sebagai tameng. "I'm getting engaged dan aku tidak pernah menyangka hal ini terjadi."
"Sejujurnya aku takut jika keputusanku ini akan mendatangkan kekecewaan suatu hari nanti." Hati kecilnya berkata demikian. Setelah segala yang ia lalui.
Seharusnya ia bahagia karena setelah ini, Dio tak akan mengejarnya lagi. Lagi-lagi realita tidak sesuai dengan ekspektasi. Beberapa menit kedepan, ia akan resmi bertunangan. Namun, tak dapat dipungkiri jika dalam hatinya masih terdapat ruang tersendiri bagi pria itu.
Kisahnya mirip sebuah tokoh perempuan utama dalam novel romansa. Dimana ia berhubungan kontrak dengan seorang pria demi menghindari pria lain. Namun, cintanya berakhir kandas dan nasibnya harus menerima perjodohan.
Serena yang sudah berada didepan kamar Agista langsung masuk ke kamar adik iparnya, karena memang pintu itu sedikit terbuka. "Agis, are you ready girl? semua menunggu dibawah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Break the Rules ft Jeno-Karina
FanfictionHe fell first, but he never fell harder. Until he break the rules. Warning : 🔞 Start : 26 Maret 2023 Finish : - Please don't copy my story 🙏 copyright©2023 by JuliaJasmines