"Regret is always felt when someone we love is really no longer by our side."
"Aku pulang."ucap Dio sesaat setelah memasuki apartemen milik Tsania.Setelah bertunangan, gadis itu memaksa agar Dio mau untuk tinggal bersamanya. Dio yang pada awalnya enggan akhirnya mau tak mau menyetujui permintaan itu dengan syarat mereka tidak tidur di ranjang yang sama.
Tsania sebenarnya keberatan dengan syarat tersebut, namun tidak ada pilihan lain lagi selain ia menerimanya.
Yang terpenting baginya adalah bisa satu atap dengan pria yang sejak dahulu ia cintai. Sebisa mungkin, ia ingin mengembalikan waktu kebersamaan yang terbuang akibat kepergiannya ke luar negeri untuk mengenyam pendidikan.
"Dimana gadis itu sebenarnya."
Diorama mengedarkan seluruh pandangannya ke penjuru ruangan, namun ia tak mendapati keberadaan gadis tunangannya.
Kakinya melangkah sembari menyalakan lampu karena saat ia masuk, keadaan begitu gelap. Padahal matahari sudah mulai terbenam.
Klik..
Dibukanya pintu kamar Tsania dan ia mendapati gadis itu tengah berias diri didepan cermin.
Tsania menoleh ketika mendengar pintu kamarnya terbuka. Gadis itu tersenyum lebar menyambut kedatangan kekasih nya.
"Oh, you just got home?"sapa Tsania.
Ia tak menghampiri Diorama dan tetap fokus pada riasannya.
"Where are you going? why are you wearing makeup?"tanya Dio yang masih memandang heran ke arah dimana Tsania berada.
Meskipun mendengar pertanyaan dari kekasihnya, tak membuat gadis itu beranjak. Tsania tetap terfokus memoles wajahnya dengan perona. Kedua matanya hanya melirik Dio melalui cermin dihadapannya.
"Aku berencana mengajakmu menemaniku berbelanja. Jadi sebaiknya kau juga bersiap sayang."
Helaan nafas kasar terdengar dari sang pria. Ia bertanya dalam hati, mengapa Tsania tak mengerti jika dirinya lelah dan butuh waktu untuk beristirahat.
"Tsania, aku lelah. Sebaiknya kau pergi mengajak Ara saja."
"Sayang, tapi..."
Belum rampung Tsania menjawab, Dio sudah menghilang dari pandangannya. Rupanya pria itu keluar dari kamar dan tidak menunggu jawaban darinya.
Rasa kesal mendera pada Diorama. Ia lantas melangkah menuju ke dapur setelah keluar dari kamar milik Tsania.
"Seriously, did she not cook any food at all?"
Tak ada masakan yang pria itu temukan ketika ia sampai di dapur. Padahal ia sengaja tak makan diluar, berharap setelah pulang ia bisa makan masakan rumahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Break the Rules ft Jeno-Karina
FanfictionHe fell first, but he never fell harder. Until he break the rules. Warning : 🔞 Start : 26 Maret 2023 Finish : - Please don't copy my story 🙏 copyright©2023 by JuliaJasmines