"let's knock each other out and see who will fall first."
Semenjak kejadian dikantor, Dio menjadi lebih diam dari biasanya. Pria itu bahkan bersikap dingin kepada Agista. Seperti halnya saat ini, mereka berdua yang tengah duduk berdua di dalam mobil yang dikendarai Dio. Namun keduanya, sama sekali belum membuka pembicaraan sedari tadi. Suara lalu lalang kendaraan seolah memecah keheningan diantara mereka berdua.
Agista merasa gelisah. Di sisi lain, ia ingin segera mengakhiri diamnya dan segera berbicara dengan pria disampingnya. Berulang kali gadis itu melirik Dio yang masih fokus menyetir. Ia ingin memberanikan diri, namun ia juga takut salah berucap yang akhirnya akan memperkeruh keadaan. Gadis itu merasa kebingungan menemukan cara untuk mencairkan suasana beku diantara mereka berdua.
Selang beberapa menit saling diam, akhirnya sang pria terlebih dahulu memulai percakapan mereka. Dio bertanya, "Where should i take you?"
Pria itu bahkan berucap tanpa menoleh ke arah gadisnya yang tengah gugup. Agis hanya membatin, apa ia telah membuat kesalahan begitu besar sehingga mendapatkan perlakuan semacam ini.
Agis sedikit terkejut, karena ia sedang larut dalam pikirannya sendiri ketika Dio menanyakan hal yang menurutnya aneh itu. Bagaimana tidak, secara tersirat pria mengatakan bahwa kali ini Agis tidak diijinkan untuk tinggal bermalam bersamanya.
"What do you mean, Dio?"tanya Agis memelankan suaranya, namun tetap terdengar oleh si pria.
Diorama tidak menjelaskan alasannya, namun kembali bertanya, "Apartment or your brother home?"
"We don't go back to your apartment? Why?"tanya Agis heran. Gadis itu berpikir, apakah dalam sekejap kontrak mereka akan segera berakhir. Ini bahkan lebih terdengar seperti Dio mengusirnya secara halus.
"Aku ingin sendiri dan tak ingin diganggu."
Agis yang awalnya terkejut, kemudian sejenak berpikir. Gadis itu menduga bila perubahan sikap prianya terkait dengan perkelahiannya dengan Joshua. Karena semenjak kejadian itu, Dio mulai mendiamkannya.
"Apa ini karena masalah dengan pria tadi?" tanya Agista.
Mendengar pertanyaan gadisnya kali ini membuat Dio mendidih, pria itu bahkan sampai mengerem mendadak laju mobilnya. Dio menolehkan kepalanya, pria itu menatap dingin wajah gadis tak bersalah itu dan kemudian dengan keras berkata,
"Shut up! Jangan ikut campur urusan pribadiku."Mendengar bentakan dari pria disampingnya, Agis mulai berkaca-kaca. Ia tidak menyangka bila Dio akan membentaknya seperti ini hanya karena sedikit pertanyaan mengenai kejadian tadi. Ia tidak keberatan bila pria itu ingin memenangkan diri tanpanya, namun mengapa sampai harus membentaknya dengan cukup kasar?pikir Agis.
"Antar aku ke rumah kakakku."ucap Agis dengan wajah datar serta menghadap ke samping kaca mobil, tanpa memalingkan wajahnya lagi kepada sang pria. Ia merasa tak melakukan kesalahan apapun, tapi mengapa ia harus menjadi pelampiasan amarah dari pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Break the Rules ft Jeno-Karina
FanfictionHe fell first, but he never fell harder. Until he break the rules. Warning : 🔞 Start : 26 Maret 2023 Finish : - Please don't copy my story 🙏 copyright©2023 by JuliaJasmines