Chapter-17

910 118 9
                                    

"Is there someone else or not?"


Selesai dengan kegiatan panas mereka, Dio dan Agis dikejutkan dengan dering telepon yang mengalahkan suara napas terengah-engah yang beradu dalam ruangan CEO kedap suara milik pria itu. Mereka berdua memang layak mendapat gelar most crazy couple of the year. Bagaimana tidak? ini masih pagi, dan mereka sudah mengawalinya dengan berbuat tidak senonoh di dalam kantor.

Agis menyarankan pria itu untuk segera mengangkat panggilan tersebut karena khawatir jika itu berasal dari rekan bisnisnya. Namun Dio memilih mengabaikan dering yang telah berbunyi lebih dari satu kali itu. Hal ini membuat Agis sedikit menaruh rasa curiga. Gadis itu penasaran, tetapi ia tetap menyimpan rasa penasaran itu dalam hatinya tanpa menanyakan lebih lanjut karena takut melanggar privasi.

"Kenapa dia memilih mengabaikan panggilan itu? Is he hiding something from me?"batin Agis yang masih duduk dipangkuan Dio dengan tubuh mereka yang masih menyatu. Gadis itu memeluk prianya, menyembunyikan wajahnya di ceruk leher milik Diorama. Agista hanya berharap, semoga saja ini bukanlah pertanda buruk pada hubungannya dengan pria ini.

Gadis itu memejamkan kedua matanya, tiba-tiba terlintas sejenak perkataan Haidar semalam yang memperingatinya perihal hubungan yang sedang ia jalani bersama Dio. Semacam rambu-rambu agar Agista tidak terjun terlalu dalam ke permainan yang ia ciptakan bersama Dio. Karena jika sudah jatuh ke palung terdalam, sulit menemukan jalan untuk kembali.

Flashback On

Setelah terluka akibat benturan dahinya dengan sudut nakas, Agis bergegas ke rumah sakit menemui Haidar. Gadis itu sudah tak memedulikan bagaimana kondisi Dio sekarang, Agis sesegera mungkin melarikan diri setelah insiden yang ia alami.

Sesampainya dirumah sakit, Gadis itu tanpa sengaja bertemu dengan tunangan dari Jevin, mantan kekasihnya. Gadis itu bernama Tsamara adine. Rupanya gadis itu juga memiliki tujuan yang sama yaitu mendatangi Haidar.

Saat berada diruang tunggu, Tsamara yang duduk bersebelahan dengannya tiba-tiba menyapa, "Excuse me, is it true that you are Agista Nirrina?"

Agis menolehkan kepalanya, gadis itu mengernyitkan dahinya. Ia merasa asing dengan seseorang yang baru saja menyapanya. Agis masih berusaha mengingat-ingat, mungkin saja ia pernah berjumpa dengan gadis disebelahnya ini, namun entah kapan dan dimana hal itu terjadi.

"Sorry, have we met before?" tanya Agis yang tak mau berlama-lama larut dengan pikirannya sendiri.

"Nice to meet you, my name is Tsamara Adine, Jevin's fiancé." ucap Tsamara sembari mengulurkan tangannya. Terlihat sebuah cincin melingkari jari manis milik gadis itu yang menandakan memang benar ia merupakan tunangan Jevin.

Agista langsung terkejut setelah gadis itu menyebutkan bahwa dirinya adalah tunangan mantan kekasihnya, Jevin. Gadis itu berusaha bersikap tenang. The world is indeed so narrow, never thought before that Agis would meet the fiancé of his ex-boyfriend.

Break the Rules ft Jeno-KarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang