Chapter-10 (private)

3.2K 200 48
                                    

"I'm yours tonight, i'll hold you until the morning comes."

Ya, mereka berdua berakhir disini, bukan di ruangan hotel yang paling mahal seperti yang Dio tawarkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya, mereka berdua berakhir disini, bukan di ruangan hotel yang paling mahal seperti yang Dio tawarkan. Namun, di apartemen milik si gadis, Agista Nirrina.

Gadis itu menolak penawaran menarik dari seorang bujangan kaya raya, Diorama Abraham. Ia sebenarnya ingin menerima tawaran tersebut, tapi ia juga merasa takut bila ada orang yang mengenalinya, terlebih jika itu teman atau rekan kerja kakaknya, Johnatan. Jadi lebih baik mereka berdua memutuskan untuk bermalam di apartemennya, pikir Agis.

Dua muda mudi itu kini telah dalam keadaan naked dan terlihat saling mencumbu satu sama lain di ranjang queen size milik Agista. Entah apa yang ada dipikiran Agis, hingga berani memutuskan untuk melakukan hal ini, terlebih dengan Dio yang ia tahu sendiri bagaimana perangai pria itu.

Agis hanya ingin, malam ini ia terbebas dari tekanan-tekanan yang dia terima dari keluarganya. Melupakan sejenak masalah yang hadir menghinggapinya. Melupakan sejenak tuntutan dari orangtuanya sendiri. Gadis itu bagai singa yang ingin melepaskan diri dari cengkeraman pemburu.

Sama halnya dengan Dio, pria itu juga sebenarnya merasa heran. Mengapa gadis ini sampai harus melangkah sejauh ini. "Agis, i want to confirm one more time. Are you sure? ini adalah sesuatu yang berharga bagimu dan aku tidak mau nanti kamu menyesalinya."

Tanpa berpikir panjang, gadis itu langsung menjawab, "Just go on, i'm sure. Let's do it now Sir."

Mendengar hal tersebut membuat Dio menyeringai, apalagi setelah melihat tidak adanya keraguan yang terpancar dari sorot mata gadis itu. What he want he finally got it. Diorama mengalihkan pandangannya dari wajah sayu gadisnya menuju tubuh polos yang tak terhalang sehelai kain pun, "How beautiful you're." gumam pria itu.

Dio dengan tergesa meraup bibir ranum milik gadisnya, melumat dengan lembut dan menyesapnya, menyalurkan hasratnya yang kian membara. Mereka bertukar saliva, beradu lumatan demi lumatan, menikmati betapa indahnya malam panas ini.

"Nnnggghhhh."

Agis melenguh di sela-sela cumbuan yang sedang mereka nikmati. Apalagi Dio yang masih belum melepas lumatan di bibir si gadis, tangannya tergerak meremas kedua bukit kembar milik gadisnya.

Setelah puas dengan bibir yang kini sedikit bengkak dan memerah, cumbuan Dio beralih menuju leher. Pria itu mengecupi dan menjilatinya bergerak turun ke kedua bukit yang membusung tinggi. Dio tak akan melewatkan satu inchi pun untuk tidak menjamah tubuh indah milik Agista.

Tangannya tak akan ia biarkan untuk tinggal diam. Tangan pria itu terulur ke bawah, menyusuri setiap inchi halusnya kulit gadisnya, kemudian membelai lembut kepunyaan Agis yang mulai terasa basah. Diusapnya perlahan naik turun area paling sensitif itu, menyalurkan rangsangan yang mendatangkan kenikmatan bagi si gadis yang kini mulai bergerak resah.

Break the Rules ft Jeno-KarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang