"What trauma that made him like this?"
Setelah kesepakatan mengenai kontrak hubungan telah dilakukan. yang mereka berdua lakukan kini adalah bersiap untuk menikmati jamuan makan malam.
Terlihat seorang pria dengan terampil mengayunkan pisaunya di pantry dapur. Pria itu tanpa henti mengembangkan senyuman khasnya dengan menampilkan mata membentuk segaris bulan sabit. Bagaimana tidak? pria itu tengah berbahagia karena kesepakatan yang tak sabar ia tunggu akhirnya terlaksana.
"Kamu hanya perlu duduk dan melihat keahlian memasakku yang tidak pernah oranglain tau."ucap Dio kepada gadis cantiknya yang tengah duduk itu.
Gadis itu memanyunkan bibirnya, ia ingin membantu Diorama menyiapkan makan malam mereka. Namun pria itu bersikeras melarang gadisnya memasuki area dapur. Malam ini malam yang begitu spesial, jadi ia ingin segalanya menjadi sempurna.
Dibalik Dio yang begitu ceria, Agis yang hanya duduk itu merasa bosan. Gadis itu ingin berdiri disamping prianya, membantunya menyiapkan segala yang pria itu butuhkan untuk memasak. "I want to help you, please don't stop me."ucap Agis.
Dio tertawa melihat sang gadis menampakkan ekspresi datar tanpa sebuah senyuman. Pria itu tahu jika gadisnya itu tak bisa diam sedikitpun. Untuk malam ini, ia ingin benar-benar memanjakan gadisnya.
"Starting tonight, I will make you become my queen, my only queen. So let me provide the best service for you."
Agis tetaplah Agis yang merupakan gadis keras kepala. Dia tak tinggal diam, Agis beranjak dari posisi duduknya dan melangkah menuju area dapur. Gadis itu gemas dengan sang pria yang masih saja melarang untuk membantunya.
Agista memeluk pria miliknya dari belakang. Melingkarkan kedua tangannya diperut rata milik Dio, menghirup aroma maskulin yang begitu kuat dari punggung sang pria. Gadis itu sedikit menghentikan gerakan sang pria yang tengah meracik bahan masakan, ia bergelayut manja.
Dio gemas dengan apa yang gadis ini perbuat, jika saja dia tidak sedang menyiapkan jamuan. Maka ia akan langsung menerkam tubuh gadis yang sedang menggodanya ini. Kali ini Dio harus menahan hasratnya terlebih dahulu, setidaknya tenaganya harus dipenuhi nutrisi untuk berolahraga nanti malam.
Pria itu membalikkan badannya, kedua jemarinya meraih wajah sang gadis. Dikecupnya kilat bibir merona gadisnya, dengan penuh pengertian ia menjelaskan, "Agista, my girl. You can cook for me, but not tonight. Tonight, let me prepare our dinner."
"Fine, but kiss me one more time."ucap Agis.
Cup
Dio kembali memberi sedikit kecupan di bibir si gadis. Ia harus melakukan itu dengan segera, jika tidak, Agis akan terus menerus menggoda imannya dan tidak mau menuruti perintahnya.
Pria itu mengusap puncak kepala gadisnya dan kembali memberi kecupan. Ia berkata, "Now, you better sit back or want me to carry you?"
"Ahh thanks sir, but i can walk alone."
KAMU SEDANG MEMBACA
Break the Rules ft Jeno-Karina
FanfictionHe fell first, but he never fell harder. Until he break the rules. Warning : 🔞 Start : 26 Maret 2023 Finish : - Please don't copy my story 🙏 copyright©2023 by JuliaJasmines