Waktu begitu cepat berlalu. Mark kecil kini sudah tumbuh menjadi balita tampan dan pintar yang akan berusia 4 tahun. Jayden sesekali melihat pertumbuhan Mark tanpa benar-benar terlibat.
Clara juga telah melahirkan seorang bayi laki-laki yang wajahnya benar-benar mirip dengan Jayden. Namanya Jeriko. Kesayangan semua keluarga Aditama dan Mahardika.
Berbeda dengan Mark, Jayden memang sibuk bekerja tapi pria itu begitu terlibat pada pertumbuhan dan perkembangan Jeriko. Sepertinya memang Jayden sudah kehilangan rasa pada Tyana dan pernikahan mereka tidak bisa diselamatkan lagi.
Pernah pada suatu malam tanpa sengaja Tyana mendengar percakapan Mertuanya dengan sang suami bahwa Diana menginginkan Jayden dan Tyana untuk bercerai.
"Jayden kamu harus ceraikan Tyana"
Suara Diana terdengar keras di kesunyian malam saat itu
"Kita sudah sepakat bahwa Clara yang akan menjadi Nyonya Mahardika. Tidak mungkin akan ada dua, lagipula kamu sudah mempunyai Jeriko kan, anak kalian? Pewaris sah keluarga kita"
Jayden masih terdiam mendengarkan Mamanya. Tapi wanita tua itu tidak puas dan terus mendesak anaknya.
"Kamu bisa ceraikan Tyana. Katakan pada Mama dengan jujur Jay. Sekarang kamu mencintai Clarakan?"
Jayden menatap mamanya dengan lembut dia akui bahwa dia telah terbiasa dengan Clara . Perlahan dia mulai menatap wanita itu sebagai pendamping hidupnya.
Clara mampu membangkitkan kembali perasaan menggebunya. Jayden akui dia mulai menyayangi Clara sebagai istrinya. Sedangkan dengan Tyana dia merasa hubungan mereka hampa dan hambar, mungkin karena mereka telah bersama terlalu lama.
"Aku menyayangi Clara Ma"
Diana terlihat tersenyum puas.
"Tunggu apalagi?"
"Tapi aku punya Mark. Dia masih kecil Ma dia butuh kasih sayangku"
"Kamu bisa berikan anak itu tunjangan Jayden. Kalau semakin anak - anak kamu besar mereka akan paham apa yang terjadi di keluarga kita. Bagaimana kamu menjelaskan ? Ingat Jayden hanya ada satu Nyonya Mahardika dirumah ini. Dan Mama menginginkan Clara"
"Tunggu sampai Mark berusia legal Ma" Jawab Jayden pada akhirnya
Sudah, jawaban itu membuat Tyana menggigit bibir dengan keras hingga ia merasakan cairan merah itu keluar.
Hatinya benar-benar sakit mendengarnya. Tyana menangis semalaman karena ucapan itu dan ia bertahan sebaik mungkin dirumah ini untuk anaknya.
Marknya, malaikatnya yang pantas mendapatkan kasih sayang yang sama. Apakah karena Mark terlahir dari Tyana yang miskin ini jadi keluarga suaminya tidak menyukai anaknya? Hati Tyana benar-benar sakit sebagai seorang Ibu.
Tyana ingat Jayden bersama merayakan hari ulang tahun Mark hingga sampai dia berusia 2 tahun selebihnya pria itu terkadang muncul terkadang tidak, terlalu sibuk dengan keluarga kecilnya. Pria itu hanya akan menitipkan hadiah padanya.
-
-
"Mamaaaa"
"Iya sayang?"
Tyana menghampiri anaknya yang kini mendekat kearahnya dengan senyum lebar. Ia membawa sebuah semangka potong ditangannya. Pipi gembilnya yang berwarna kemerahan membuat Tyana mau tak mau mencubitnya pelan.
"Malk dapat semangkana dali Bi Laya"
"Apakah anak Mama sudah makan sebelum makan semangka ini hm?"
Mark mengangguk membuat pipi gembilnya bergerak lucu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Love, Mark's Side [Markhyuck]
RomanceMark loves his mother so much. Mark kecil hanya hidup dengan ibunya yang begitu mencintainya tanpa benar-benar mengenal sosok sang ayah. Mark dan segala sifat dinginnya bertemu dengan Clarissa yang berusaha mencairkannya Markhyuck Gs Baku