Bagian 1

622 61 0
                                    

Warning: Full Narasi.

Mark tumbuh menjadi anak yang ceria. Hari pertama Mark bersekolah sangat menyenangkan. Mama mengantarnya dan
Mark kecil mengenakan seragam berwarna Kuning cerah. Ransel dipunggugnya berbentuk kepala singa dengan botol minum lucu yang menggantung di lehernya.

Tyana berkali-kali mengambil gambar Mark dan juga merekam anaknya, sebisa mungkin tidak ingin melewati momen penting dan menggemaskan sang anak.
Dihari itu juga Doyi mengambil foto Tyana dan Mark yang sudah rapi didepan rumah mereka.

Mark adalah murid ramah dan pemberani. Ia sangat suka melukis dan belajar banyak hal. Hampir saja Tyana selalu kelabakan saat Mark mulai mengoceh, bertanya tentang ini dan itu padanya.

-

-

Memasuki tahun ke empat sekolah dasar, dunia sekolah Mark yang awalnya baik-baik saja menjadi berbeda saat teman sekelasnya yang nakal menanyakan dimana Ayahnya, Mark mengatakan Ayahnya ada, akan tetapi Ayah sedang pergi jauh untuk bekerja. Si anak kecil tidak percaya kemudian berseru dengan kejam.

"Bohong! Kamu tidak punya Ayah! Teman-teman Mark anak yang nakal itu sebabnya dia tidak punya ayah!"

"Dia pasti sangat nakal! Tidak ada yang mau berteman dengan anak nakal iyakan?"

Teman-teman yang lain ikut memandangnya dan mulai mengejeknya. Mark yang saat itu sudah menepis tuduhan temannya tidak dapat lagi melawan hingga dirinya menangis.

Kejadian itu terus berlanjut hingga Mark tidak mau pergi kesekolah lagi.

Tyana yang mengetahui itu segera memutuskan untuk mencari sekolah baru. Tapi hal sama terjadi lagi. Kali ini lebih kejam karena Mark dikatakan anak seorang pelacur yang tidak tahu siapa Ayahnya.

Tyana berusaha sebabaik mungkin agar anaknya dapat bersekolah dengan baik, kemudian Ia memindahkan Mark ke sekolah lain agar dapat belajar dengan nyaman.

Pada saat itu Mark yang telah duduk di bangku kelas 6 Sd berhenti mencoba untuk mencari teman lagi. Mulai sejak itu, Mark selalu melakukan apapun sendirian di sekolah karena terbiasa.

-

-

Disekolah barunya Mark tidak lagi mendapatkan pembulian dalam bentuk apapun, Mark adalah anak yang rajin belajar dan membuat Tyana bersyukur sekaligus bangga mempunyai anak seperti Mark. Anaknya kini tumbuh menjadi anak yang pintar dan sopan.

Saat Mark memasuki sekolah menengah atas awalnya semua berjalan dengan baik sampai Mark bersinggungan dengan Kakak kelasnya yang bernama Rezki. Anak kaya yang Ayahnya merupakan seorang pemilik perkebunan kelapa sawit besar.

Pada mulanya guru akan memilih Rezki sebagai perwakilan sekolah untuk mengikuti kompetisi kejuaraan aplikasi komputer sebagai kandidat terkuat, namun semenjak si lugu Mark datang, dia dengan cepat dikenal oleh orang-orang terutama di kalangan guru - guru karena kepintarannya dan kesopanannya.

Guru-guru kemudian memutuskan untuk memilih Mark sebagai peserta untuk mewakili sekolah menggantikan Rezki karena dianggap lebih mampu, tentu saja Mark sangat senang mendengar berita ini. Ia pulang kerumah dengan wajah berseri dan Mamanya menyambut berita itu tak kalah senang.

Mark berjanji pada Mamanya akan membawakan piala sebagai hadiah untuk Mama dan itupun benar-benar terjadi.

Mark ingat Mamanya memeluknya dengan erat sambil menciumi kepalanya dengan bangga, Mama juga mencium pipinya dengan gemas, sama seperti saat dia masih kecil dulu.

Rezki yang awalnya menjadi kandidat terkuat tidak terima tersingkirkan begitu saja dari anak miskin seperti Mark, apalagi ketika sang Ayah memarahinya karena kalah dari anak miskin itu, dengan perasaan marah luar biasa Rezki yang dibantu beberapa temannya menyewa komplotan preman jalanan dan menyekap Mark selama 1 minggu penuh di sebuah gudang tua yang tidak terpakai lagi di dekat perkebunan kelapa sawit milik keluarganya.

Endless Love, Mark's Side [Markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang