Semenjak melihat keluarga Mahardika di tv, suasana hati Mark tampak buruk. Pria itu selalu menampilkan ekspresi dingin saat ada orang yang tidak sengaja menyebut keluarga Mahardika dimanapun dia berada.
Pernah suatu hari Clarissa berbicara bahwa anak tunggal keluarga Mahardika sangat beruntung karena memiliki orang tua yang baik dan begitu menyayanginya di ruang makan, Mark yang mendengarnya lantas membanting sendok makannya hingga membuat Tyana dan Clarissa terkejut. Pria itu pergi begitu saja meninggalkan rasa tidak enak dan canggung pada hati Clarissa.
"Tidak apa" Tyana berusaha menenangkan Clarissa yang tampak bersalah.
"Mark hanya tidak berada dalam mood yang baik. Dia punya kenangan buruk terhadap keluarga Mahardika" Raut wajah Tyana saat itu tampak sendu.
Clarissa mengangguk. Tidak berani bertanya lebih saat melihat sinar mata Tyana yang mendadak redup.
Clarissa cukup tau diri untuk tidak ikut campur. Semenjak itu nama keluarga Mahardika menjadi hal yang sedikit tabu di sekitaran Mark.
-
-
Hari ini adalah hari dimana Mark akan menghadiri salah satu acara amal yang diadakan oleh rekan bisnisnya. Investor pertamanya dalam membangun perusahaannya. Mantan atasannya, orang yang ia hormati.
Mark untuk pertama kalinya akan membawa Tyana lagi ke sebuah pesta, semenjak Mamanya itu kecelakaan Mark selalu menghadiri pesta bersama Lucas atau sekretarisnya.
Dan hal ini tentu saja membuat Clarissa akan ikut serta mendampingi Tyana di pesta nanti.
"Mark tolong ajak Clarissa pergi membeli baju"
"Tapi Ma-" protes Mark
"Tidak. Tidak tapi, Mama akan memilih baju dengan Lucas dan Bi Arum saja. Kamu ajaklah Rissa" putus Tyana yang membuat Mark menelan protesannya bulat-bulat
Lucas yang berada disana segera mengangguk paham dan membantu mendorong kursi roda milik Tyana. Bi Arum mengikuti dari belakang bersiap untuk pergi ke butik.
"Ayo Tuan Mark" Ajak Clarissa setelah beberapa saat mereka berdua terdiam.
Mark tidak punya pilihan selain mengikuti Clarissa yang kini telah berjalan kearah mobilnya. Wanita itu duduk di kursi penumpang dengan baik, sementara Mark menjalakan mobil dalam diam. Masih memiliki banyak rasa enggan di hatinya.
-
-
"Sudah lama tidak ke mall rasanya" gumam Clarissa pelan.
Mark tidak menanggapi gumaman Clarissa, hingga mereka sampai dan menuju ke salah satu gerai pakaian yang terkenal di dunia.
"Cepat pilih" Ujar Mark tidak sabaran
"Tuan Mark pilihkan"
"Aku tidak mengerti mana yang kau suka "
"Ck dasar tidak romantis" Clarissa menggerutu
"Aku bukan pacarmu" Kata Mark dengan datar
"Tapi calon" Clarissa menyela dengan cengiran lebar.
Clarissa bahkan dengan berani mengaitkan tangannya pada lengan Mark dan menuntun Mark berkeliling toko tanpa peduli dengan raut protes Mark yang di tunjukkan terang-terangan.
"Tuan Mark ini bagus tidak- akh"
Mark menarik tangan Clarissa tanpa aba-aba yang membuat Clarissa memekik kaget.
"Mau kemana?" Tanya Clarissa bingung dengan langkah terseret saat mereka keluar dari toko
"Pergi" Mark menjawab dingin
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Love, Mark's Side [Markhyuck]
RomanceMark loves his mother so much. Mark kecil hanya hidup dengan ibunya yang begitu mencintainya tanpa benar-benar mengenal sosok sang ayah. Mark dan segala sifat dinginnya bertemu dengan Clarissa yang berusaha mencairkannya Markhyuck Gs Baku