"Mama benar-benar tidak habis fikir dengan kelakuan anak itu! Perempuan itu tidak mendidiknya dengan benar. Makanya dia agresif seperti itu!"
Nyonya Diana tampak marah dan memaki-maki menantu pertamanya dan cucunya. Jayden, Clara dan Diana sedang berada dirumah sakit, baru saja Jeriko ditangani dan kini sedang tertidur di brankar setelah lelah menangis. Anak itu juga dibius karena lukanya mendapatkan 2 jahitan.
Setelah dokter mengijinkan mereka pulang kerumah, Clara membawa Jeriko ke kamar mereka disusul oleh Jayden.
"Kamu lihatkan kelakuan anak Tyana? Dia terlalu agresif!"
Jayden menghela nafas lelah
"Dia belum mengerti. Dia masih kecil"
Clara mendelik tajam "Kamu kasi dia peringatan! dia bikin anak kita celaka Jayden. Dua jahitan dikepalanya!"
"Nanti aku bicarakan dengan Tyana"
-
-
"Kamu tau karena kelakuan anak kamu cucu saya jadi sakit?!" Diana berseru dengan marah pada Tyana
Saat ini mereka sedang ada diruang tamu mewah milik keluarga Mahardika
"Saya yakin bukan karena anak saya Ma. Saya kenal Mark, jadi dia tidak mungkin seperti itu"
"Alasan! Dengar Tyana lebih baik kamu pergi dari rumah ini dan ceraikan anak saya! Tidak ada yang menginginkan kamu disini!"
Tyana terdiam sejenak sebelum mengangguk "Baik, Saya akan keluar dari rumah ini seperti permintaan anda"
Tanpa menunggu jawaban Diana yang pastinya akan semakin menyakiti hatinya, Tyana berjalan pergi meninggalkan Diana yang sibuk mamaki dirinya. Dia kemudian berjalan menuju kamar dan membuka salah atau laci di meja samping tempat tidur. Tyana menatap amplop coklat itu dengan dada yang terasa sesak. Tyana menguatkan diri sambil mengepalkan tangannya dan masuk kedalam ruang kerja Jayden yang sudah tidak pernah dia datangi lagi beberapa tahun kebelakang ini.
"Ada keperluan apa?"
Suara dingin Jayden membuatnya kembali terluka. Tapi dengan tekad kuat Tyana menatap Jayden lamat-lamat.
"Kamu benar-benar keterlaluan Jayden! Kamu pikir kamu siapa berani membentak anakku seperti itu?!"
Jayden terkejut dengan nada suara Tyana. Ia menatap istri pertamanya yang tampak menatapnya tajam.
"Mark mendorong Jeriko dan itu tidak dibenarkan Tyana"
Tyana terkekeh hambar. "Kamu punya bukti? Kamu lihat? Sudah cukup Jayden! Cukup kamu perlakukan anak aku seperti ini. Kamu sakiti hatiku dan anakku! Pernah kamu berfikir tentang kami? Tidak! Mark hanya anakku! kamu bisa perlakukan aku sesukamu tapi satu hal...jangan pernah sakiti anakku!"
Nafas Tyana memburu. Ia benar-benar marah
"Ayo kita akhiri pernikahan yang sudah hancur ini sesuai keinginanmu Mamamu dan semua orang! Kamu benar - benar brengsek Jayden" Tyana melempar surat percerain keatas meja Jayden.
"Silahkan tanda tangani dan ini akan berakhir. Saya akan pergi dari neraka ini bersama anak saya dan kamu-"
Tyana menunjuk kearah Jayden yang masih membeku
"Jangan pernah mencari kami suatu saat nanti saat kamu menyesali semuanya, ingat itu baik-baik Jayden"
Jayden merasakan perasaan sesak dan tidak rela dihatinya. Ia manatap mata Tyana yang memancarkan kemarahan juga rasa sakit dan kecewa yang dalam.
"Apa salah anakku? Kamu perlakukan dia dengan ketidak adilan?! Pernah kamu meluangkan waktu untuk Mark? Tidak! Dia juga anakmu Jayden! Anak kandungmu! Kamu benar-benar biadab!!" Tyana berteriak nyaring melampiaskan emosinya yang terpendam selama ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Love, Mark's Side [Markhyuck]
RomansMark loves his mother so much. Mark kecil hanya hidup dengan ibunya yang begitu mencintainya tanpa benar-benar mengenal sosok sang ayah. Mark dan segala sifat dinginnya bertemu dengan Clarissa yang berusaha mencairkannya Markhyuck Gs Baku