Clarissa duduk dengan wajah datar, dihadapannya ada Jasmine dan di sebelahnya ada Mark. Jasmine sibuk bercerita sambil sesekali menanyai mereka, tapi paling banyak berbicara pada Mark. Sementara Clarissa sendiri merasa bersyukur Jasmine tidak terlalu banyak bertanya padanya karena ia sedang tidak ingin meladeni Jasmine.
Lebih dari itu, Clarissa takut jika akan menyahuti perkataan Jasmine dengan sarkas, padahal gadis di depannya itu berbicara dengan baik padanya. Mark sendiri sesekali menimpali Jasmine walaupun dengan datar. Tampak tidak terlalu tertarik.
Sudah satu jam berlalu dan Clarissa sudah merasa jengah, es krim yang Mark belikan berada di atas meja tergeletak begitu saja. Sebentar lagi akan mencair dan berubah bentuk menjadi seperti smoothie. Well, Clarissa tidak mempunyai nafsu untuk memakannya sekarang. Padahal sebenarnya dia sangat menyukai eskrim.
Demi Tuhan, ia sedang tidak dalam mood yang baik sekarang. Rasanya Clarissa ingin menangis.
Kenapa dia jadi cengeng seperti ini? Clarissa merutuk dalam hati karena mendadak merasakan lonjakan emosi yang tidak stabil dari dalam dirinya dan menjadi melankolis seperti ini.Clarissa yang duduk dengan tidak nyaman akhirnya bangkit berdiri secara tiba-tiba membuat Jasmine dan Mark kaget.
"Aku harus ke toilet" Ujarnya, tanpa menunggu jawaban Clarissa berlalu begitu saja.
Jasmine mengangguk lalu melanjutkan ceritanya sementara Mark menatapnya sampai Clarissa menghilang di balik lorong menuju kamar mandi.
-
-
Sudah satu jam setelah kepergian Clarissa ke toilet dan dia belum juga kembali. Mark menunggu dengan tidak sabar, bahkan Jasmine sudah berpamitan pulang setengah jam yang lalu dan meninggalkan Mark yang duduk sendirian dengan es krim yang telah mencair di dalam cup dan tidak tersentuh sama sekali.
Mark melirik jam di pergelangan tangannya. Ia lantas memutuskan untuk bangkit dan menyusul Clarissa ke toilet.
Mark menunggu di depan toilet wanita dengan sabar, mengabaikan dua orang wanita muda yang keluar dari toilet dan berbisik-bisik melihatnya. Setelah dua wanita itu keluar, Mark berjalan memasuki toilet lalu mengetuk salah satu pintu yang masih tertutup rapat.
"Clarissa" Panggil Mark.
Clarissa yang masih berada di dalam terkejut karena mengetahui Mark menyusulnya ke toilet wanita.
"Mark?"
"Cepat buka pintunya" Ujar Mark tidak sabaran.
Clarissa membuka pintu toilet, Mark terheran saat Clarissa tidak juga keluar dan malah menyembulkan kepalanya saja.
"Apa yang kau lakukan? Bagaimana jika seseorang melihatmu ada disini?" Tanya Clarissa.
"Apakah itu penting? Apa yang kau lakukan? Demi Tuhan, ini sudah sejam lamanya!"
Clarissa diam sejenak lalu menatap Mark yang tampak mengisyaratkannya agar segera keluar melalui tatapan.
"Mark" Panggil Clarissa lirih
"Apa?"
"Sepertinya aku datang bulan"
"Hah?"
"Mark tolong belikan aku pembalut!"
Mark speechless dibuatnya.
-
-
Mark masuk kedalam mini market dengan cepat lalu mencari sesi tujuannya yaitu pembalut wanita, setelah mendapatkan merk yang diinginkan oleh Clarissa, segera Mark mengambilnya dan berjalan ke kasir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Love, Mark's Side [Markhyuck]
Любовные романыMark loves his mother so much. Mark kecil hanya hidup dengan ibunya yang begitu mencintainya tanpa benar-benar mengenal sosok sang ayah. Mark dan segala sifat dinginnya bertemu dengan Clarissa yang berusaha mencairkannya Markhyuck Gs Baku