Suara tepuk tangan terdengar riuh saat Mark menyelesaikan pidatonya dengan baik, Mark tersenyum sopan sambil membungkuk kecil.
"Lihat? Bukankah dia sangat luar biasa?" Gideon berseru dengan raut wajah bangganya sementara Jayden hanya terdiam menatap Mark yang kini turun dari atas panggung.
Wajah itu, dia benar-benar tidak salah. Wajah itu adalah wajah percampuran dirinya dengan Tyana. Dia bisa mengenalinya dengan mudah. Jayden bahkan melihat dengan jelas mata mereka yang sama persis.
Gideon kemudian memanggil Mark untuk mendekat. Mark mematuhi dan datang mendekat ketempat Gideon berdiri lalu memberikan pelukan singkat yang hangat, Gedion menepuk pundak Mark dengan pelan diiringi tawa hangatnya.
Dia begitu bangga pada Mark, Mark benar-benar pemuda yang selalu bekerja keras.
"Nah perkenalkan, ini adalah sijenius muda. Mark perkenalkan dirimu pada rekan bisnisku" kata Gedion
Mark?
Walaupun terkejut Mark tetap menampilkan raut profesional. Dia sangat menghormati Gideon Alfandi yang menjadi investor pertamanya. Pria itu juga banyak mengajarkan bisnis saat Mark bekerja diperusahaan Gideon.
"Saya Mark Arseno" kata Mark singkat
Jayden menyambut uluran tangan Mark sambil meneliti wajah pria muda didepannya.
"Jayden Mahardika"
"Senang bertemu dengan anda Tuan Mahardika" Mark berujar dengan sopan. Ia melihat keluarga Mahardika yang berdiri dibelakang Jayden dengan dada berkecamuk
"Ah kenalkan ini putraku Jeriko" kata Jayden
Jayden memanggil Jeriko dan pria muda itu menuruti. Jeriko menjabat tangan Mark.
"Jeriko"
"Mark"
"Sepertinya Mark dan Jeriko seumuran ya" Mark mendengar suara Clara dan terang-terangan memutar matanya malas.
Clara yang melihatnya menahan diri untuk mengungkapkan kekesalannya karena pria didepannya benar-benar tidak sopan.
"Mungkin kalian bisa berteman baik" tambah Clara
Dalam diamnya Mark berdecih. Apakah karena dia sudah kaya sekarang? Tidak ingatkah wanita licik ini jika dulu dia sudah menampar Mark dengan keras karena sudah menolong anaknya?
Gideon yang memperhatikan benar-benar bingung, selama ini ia tidak pernah sekalipun melihat Mark berlaku tidak sopan pada siapapun. Pria muda itu terkenal karena kesopanannya walaupun dia agak dingin.
"Entahlah saya harap saya bisa" Ujar Mark tidak tertarik
Clara mendidih mendengarnya. Berani sekali anak ingusan ini merendahkannya!
"Ah ya. Saya tidak tahu jika anak muda jaman sekarang minim sopan santun. Itu pasti ajaran dari orang tuanya"
Clara mengatakan dengan gigi mengatup rapat. Senyum diwajahnya terlihat palsu. Jeriko yang mendengar ucapan Ibunya menatap kearah Mark dengan tidak enak.
"Maaf tapi Ibu saya mendidik saya dengan sangat baik Nyonya"
"Mark"
Suara berat itu mengalihkan pandangan mereka. Lucas berjalan mendekat.
"Acara lelang akan segera dimulai. Kita harus mencari tempat duduk kita"
Mark mengangguk dan memberikan anggukan pada Gideon yang mengangguk dengan bingung. Kemudian Mark berjalan begitu saja tanpa berpamitan dengan keluarga Mahardika. Setelahnya Gedion ikut pamit sebagai tuan dari acara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Love, Mark's Side [Markhyuck]
RomanceMark loves his mother so much. Mark kecil hanya hidup dengan ibunya yang begitu mencintainya tanpa benar-benar mengenal sosok sang ayah. Mark dan segala sifat dinginnya bertemu dengan Clarissa yang berusaha mencairkannya Markhyuck Gs Baku