Serangan panik

700 87 4
                                    

Setelah menemani Mark makan siang, saat ini Clarissa memaksa untuk menemani Mark bekerja yang mana membuat Mark jengah dan menghembuskan nafas lelah. Mark sudah tidak punya tenaga untuk menyuruh Clarissa pulang atau melakukan apapun, jadi dengan sangat enggan ia membiarkan Clarissa duduk di sofa besar ruang kerjanya.

Mark sendiri sekarang harus menghadiri rapat bersama beberapa pegawainya karena sebentar lagi mereka akan meluncurkan konsol game terbaru. Mark, sebagai designer utama dalam proyek ini tentu saja sangat sibuk dan harus memastikan semua berjalan dengan sempurna menurut versinya.

"Mau kemana?"

Clarissa bertanya pada Mark yang tiba-tiba memakai jasnya kembali. Mark melirik Clarissa lalu menegurnya saat Clarissa menaruh kakinya di atas meja kaca sofa.

"Turunkan kakimu" Kata Mark

Clarissa lantas menurunkan kakinya "Kemana?"

"Saya ada rapat, sebaiknya kamu pulang saja"

Clarissa menggeleng keras kepala "Saya akan pulang kalau Tuan Mark pulang!"

"Terserah" Mark mendengus lalu keluar dari ruangannya.

"Erika!" Panggilnya

Erika meringis, ia sangat tidak suka di panggil Erika, tapi karena ini Mark Arseno, Erika melakukan pengecualin. Dia tidak berani membantah tentu saja. Erika dengan terburu merapikan berkas-berkas yang akan ia bawa lalu segera berlari kecil ke samping Mark dengan tumpukan dokumen di tangannya.

"Lain kali lebih cepat"

Erika mengangguk paham. Dasar Pak Boss! gerutunya diam-diam. Kalau soal pekerjaan galaknya luar biasa. Entah kenapa saat sudah ada kekasihnya ia masih saja begitu galak dan berwajah suram. Apakah Presdir dan Nona Clarissa bertengkar? Tanya Erika dalam hati.

"Biarku bantu"

Erika tersentak kecil lalu mengangguk singkat pada Lucas yang kini mengambil alih sebagian tumpukan dokumen tebal ditangannya.

"Terima kasih" Gumam Erika.

Mereka lalu berjalan mengikuti Mark keruang rapat di lantai sepuluh.

-

-

Rapat hari itu berjalan dengan baik walaupun sangat melelahkan dan memakan cukup banyak waktu, Mark dengen segala sifat ambisiusnya harus memastikan semuanya berjalan dengan sempurna sehingga sedikit banyaknya bawahannya menjadi kelimpungan. Tapi mau tak mau mereka harus mengakui kinerja Mark, sejenius muda.

Mark keluar dari ruang rapat di ikuti oleh Erika dan Lucas di belakangnya.

"Kau bisa pulang" Kata Mark pada Erika yang dengan sigap mengangguk.

"Apa agendaku selanjutnya?"

Lucas segera melihat I-pad ditangannya. "Hari ini jadual Anda sudah berakhir Sir, Anda bisa beristirahat dirumah"

Mark mengangguk paham lalu berjalan masuk keruangannya sementara Lucas berada di ruangannya yang dekat dengan meja milik Erika.

"Sudah selesai?" Clarissa bertanya saat Mark memasuki ruangannya.

"Belum pulang?" Mark balik bertanya dengan heran

"Sudahku bilang Aku ingin pulang bersama"

Mark berdecak. "Kau bisa pulang sendiri, Saya masih harus melakukan pekerjaan yang belum selesai"

"Tidak" Clarissa menggeleng keras kepala. "Jam seginipun masih bekerja?" Tanya Clarissa sambil melirik kearah jam dinding

6.00

Endless Love, Mark's Side [Markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang