Jayden memasuki rumah keluarganya dengan perasaan lelah. Setelah seharian ini dia bekerja cukup keras dan menemani Jeriko kerumah sakit.
Tepat saat akan melewati ruang kerjanya matanya tiba-tiba terpaku pada sebuah pintu kamar lamanya, dimana kamar itu tidak pernah dibuka oleh dirinya lagi semenjak kepergian Tyana.Hanya pelayan saja yang masuk dan membersihkannya. Awalanya Diana ingin memperbaiki kamar itu dan merombaknya ulang, tapi entah kenapa saat itu Jayden melarang Mamanya yang menimbulkan sedikit keributan diantara mereka kala itu.
Dengan langkah pelan Jayden membuka pintu kamarnya. Semua masih sama tanpa ada yang dirubah sedikitpun. Seakan kamar ini tidak pernah di tinggalkan dan selalu digunakan dengan baik. Bahkan saat pertama kali masuk Jayden langsung disuguhi rasa sesak dihatinya. Setelah bertahun-tahun kamar ini rupanya masih menyimpan banyak kenangan untuknya.
Jayden memandang sekelilingnya yang saat ini hanya menyisakan memori. Matanya melirik kearah pintu walking closet, lalu Jayden perlahan memasukinya, matanya menemukan ada banyak baju Tyana yang wanita itu tinggalkan, termasuk baju pertunangan mereka, baju pernikahan dan juga baju-baju mahal lainnya yang Jayden berikan untuk Tyana dulu.
Disana juga terdapat baju lama Jayden yang tersusun rapi, tidak terlalu banyak karena sebagian pakaiannya sudah dipindahkan ke kamarnya dengan Clara dulu. Di tempat perhiasan Jayden mendapati beberapa perhiasan yang ia belikan untuk Tyana dan itu masih terpajang rapi begitu saja, tidak ada satupun yang Tyana bawa.
Jayden keluar dari walking closet lalu menuju kearah lemari tiga pintu berwarna putih kemudian membukanya. Disana terdapat pakaian milik Mark saat bayi sampai berusia lima tahun. Ada juga selimut bayinya, kaos kaki, topi dan sepatu.
Disudut kamar Jayden melihat kotak mainan Milik Mark. Tidak sebanding dengan milik Jeriko yang sangat banyak. Tapi, disana ada beberapa mainan yang dibuat langsung oleh Tyana.
Jayden membuka sebuah buku gambar sketsa dan melihat banyak hiasan didalamnya, terlihat jelas kalau itu dibuat oleh Tyana dan Mark. Lalu Jayden menemukan gambaran milik Mark yang anak itu buat saat diruang tamu dulu. Jayden meletakkan gambar itu ketempat semula saat memori lama mendadak muncul kembali yang membuat hatinya sakit seakan diremas oleh tangan tak kasat mata. Jayden merasa tidak sanggup menatapnya berlama-lama.
Terakhir Jayden melihat kearah laci dimeja kamar dan menemukan ada beberapa foto yang tertinggal, foto Mark sendiri dan saat anak itu bersama dengan Tyana.
Ada satu foto yang membuat Jayden semakin menyesal hingga air matanya turun melewati pipinya, foto saat Mark masih kecil, disana ada dirinya dan Tyana tertidur bersama Mark kecil ditengah-tengah mereka.
Ah, kapan foto itu diambil? Jayden bahkan tidak tahu kalau foto itu ada. Foto itu terlihat sangat luar biasa. Jayden memutuskan untuk mengambil semua foto yang ada dan membawanya keluar dari kamar lamanya.
Jayden terduduk di kamarnya sambil memandangi foto Mark. Ada juga foto saat ulang tahun pertama Mark, di foto itu Jayden bisa melihat Mark tertawa riang di gendongan Tyana dan Tyana yang tersenyum dengan cantik.
Mata Tyana tampak berbinar senang. Bahkan dibandingkan saat ulang tahun Jeriko yang dirayakan dengan meriah disalah satu hotel keluarga mereka, ulang tahun Mark lebih sederhana dari pada itu, tapi Jayden bisa mengingat betapa hangatnya suasana di hari itu.
-
-
Suasana halaman belakang keluarga Mahardika tampak sudah dihiasi oleh beberapa ornamen khas anak - anak. Walaupun tanpa menyewa jasa dekorasi, halaman rumah mereka tampak sangat indah, disulap oleh Tyana dan para pekerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Love, Mark's Side [Markhyuck]
RomanceMark loves his mother so much. Mark kecil hanya hidup dengan ibunya yang begitu mencintainya tanpa benar-benar mengenal sosok sang ayah. Mark dan segala sifat dinginnya bertemu dengan Clarissa yang berusaha mencairkannya Markhyuck Gs Baku