Mark bangun keesokan harinya dengan kepala agak pening. Matanya menatap sekeliling ruangan dan menyadari bahwa ia telah tertidur di kamar milik Clarissa. Mark terdiam sejenak, dia pasti sudah gila karena telah melakukan hal itu pada Clarissa.
Semalam rasanya seperti Mark telah menyalurkan semua rasa frustasi yang ia pendam sepanjang malam sehingga tidak bersisa lagi.
Mark termenung untuk sesaat, ini adalah tidur ternyenyak yang ia dapatkan setelah bertemu dengan keluarga Mahardika semenjak acara amal yang telah berlalu itu.
Apa karena ia menyalurkan emosinya tadi malam?
Kepalanya lalu menoleh kearah samping dan menemukan Clarissa yang masih terpejam kelelahan dengan tubuh yang hanya di balut oleh selimut tebalnya. Gadis itu meringkuk, tidur dengn nyaman seakan tidak merasakan hawa dingin sekalipun padahal pendingin ruangan masih menyala.
Percapakan mereka tadi malam apakah benar terjadi? Kenapa Clarissa ingin melakukannya? Mark selama ini belum pernah terlibat dengan wanita manapun selama hidupnya selain dengan Mamanya, dan Mark berani menjamin bahwa perasaannya telah beku bertahun-tahun yang lalu.
Mark tidak ingin terlibat hubungan romantis apapun atau pernikahan yang pada akhirnya akan menghancurkan segelanya. Tidak akan pernah.
Mark lantas melirik jam dinakas, pukul setengah 6 pagi. Ia lantas bangkit dan mengambil pakaiannya yang berceceran satu persatu di lantai lalu memakainya. Mark kemudian keluar dari kamar Clarissa setelahnya pergi ke kamarnya sendiri.
Mark masuk kedalam kamar mandi membiarkan tubuhnya di guyur oleh air dingin. Matanya menatap kosong ke depan, Mark mengepalkan tangannya saat ingatan tentang kenapa dirinya berakhir mengkonsumsi alkohol berputar di kepalanya.
Tidak bisa dibiarkan, Mark harus melakukan sesuatu!
-
-
"Aku tidak menyangka kalau Kak Mark akan sesukses ini" ujar Jasmine sambil menatap Mark dengan pandangan kagum, seniornya ini benar-benar luar biasa
"Hm"
Jasmine mendengus rupanya Mark masih saja irit bicara dan dingin.
"Lama tidak bertemu tetap membuatmu tidak bisa bicara ya"
Mark menaikkan alis bingung lalu melirik dari kaca tengah, Jasmine nampak mencebikkan bibirnya
"Kau juga terlihat masih sama"
"Benarkah? Sama apa?" Tanya Jasmine semangat
"Cerewet"
"Ck" Jasmine berdecak kesal
"Benar-benar, Aku pikir kau akan mengatakan hal bagus untuk menyenangkanku"
"Tidak mau" Kata Mark
"Ish! Aku juga tidak berharap"
Tidak lama kemudian mereka sampai di apartemen Jasmine. Mark turun dari mobil diikuti oleh Jasmine.
"Terima kasih" Kata Jasmine
Mark mengangguk lalu melempar kunci mobil pada Jasmine yang menangkapnya dengan sigap.
"Jasmine" Panggil Mark
"Hm?"
"Ada yang masih sama" Kata Mark
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Love, Mark's Side [Markhyuck]
RomanceMark loves his mother so much. Mark kecil hanya hidup dengan ibunya yang begitu mencintainya tanpa benar-benar mengenal sosok sang ayah. Mark dan segala sifat dinginnya bertemu dengan Clarissa yang berusaha mencairkannya Markhyuck Gs Baku