Kencan

697 88 5
                                    

Sudut bibir Clarissa menukik naik menciptakan lengkungan yang indah, saat ini ia dan Mark sedang berada disalah satu tempat wisata terkenal bernama Karana Garden. Tempat ini sangat populer semenjak 3 tahun lalu, dimana pertama kalinya Karana Garden dibuka untuk umum. Seperti konsepnya disepanjang perjalanan terdapat banyak jenis bunga yang bermekaran mulai dari bunga lokal sampai bunga yang terdapat diluar negeri. Selain bunga-bunga yang indah di tempat ini terdapat danau buatan, taman untuk piknik, food court ataupun cafe dengan design yang indah, spot foto untuk para pecintah foto, street busking lalu ada juga komedi putar besar di dekat street busking, lalu berbagai toko yang menjual pernak-pernik khusus untuk para wisatawan.

Sebenarnya tempat ini sangat luar biasa ketika dikunjungi pada malam hari karena semua lampu akan menyala dan membuat cahayanya berkelip. Tapi tidak apa tentu saja, karena setidaknya hari sudah semakin sore dan yang paling penting Clarissa kemari bersama dengan Mark sang pujaan hati.

Sementara Clarissa berjalan dengan senyum lebar di wajahnya berbeda dengan Mark yang hanya memasang wajah datar hampir masam. Tentu saja ini bukan keinginannya, seharusnya agenda mereka adalah pulang tapi selama perjalanan Clarissa terus mengoceh memaksanya untuk mendatangi tempat ini hingga telinga Mark terasa panas dan ingin lepas saking bisingnya, akhirnya dengan sangat terpaksa ia membawa mobilnya ketempat ini dan membuat wanita menyebalkan itu melengkungan senyum seperti orang gila.

Banyak sekali orang berkunjung ke tempat ini mulai dari sendirian,ada juga keluarga, teman dan paling banyak tentu saja sepasang kekasih yang sedang kasmaran. Mark mendengus saat melihat pasangan didepan mereka saling merangkul sambil berbisik - bisik lalu cekikian bersama.

"Nah kalau seperti ini sangat menyenangkan"

Mark terdiam. "Eh kenpa diam Tuan Mark?"

Clarissa menatap Mark dengan dahi berkerut bingung.

Mark melepaskan paksa tangan Clarissa yang seenaknya mengapit lengannya, wanita itu cemberut dan menampilkan wajah protes.

"Kau ini lancang sekali, kita tidak ada hubungan jadi jangan sembarangan menyentuhku"

"Siapa bilang kita tidak ada hubungan? ada kok"

"Jangan berhayal"

"Kita kan calon pasangan kekasih" Clarissa menampilkan cengirannya.

"Dalam mimpimu"

"Eeittsss Tuan Mark jangan berkata begitu, nanti bagaimana jika aku sudah tidak mau bersamamu lagi? Kalau sampai itu terjadi kau jangan sampai menangis ya"

"Bicara dengan bokongmu"

Clarissa menaikkan alis "Bagaimana cara berbicara dengan bokong? Bokong tidak ada mulutnya tau! Lebih baik bicara dengan Tuan Mark saja"

"Mulutmu itu selalu mempunyai jawaban. Selain itu sepertinya tidak bisa digunakan dengan baik"

"Bisa" Clarissa memasang wajah berfikir

"Bisa digunakan untuk ini"

Cup

Mark membeku sesaat saat Clarissa dengan cepat mengecup bibirnya, Wanita itu tertawa jahil.

"Nah ayo lanjutkan lagi perjalanan kita " Serunya riang. Clarissa dengan agresif segera merangkul tangan Mark dan mulai menyeret Mark yang masih linglung menuju kesalahan satu toko pernak - pernik disana.

"Tuan Mark mana yang lebih bagus? Ini? Atau ini?"

"Ya ampun pasangan anak muda zaman sekarang"

Suara itu terdengar memasuki gendang telinga mereka. Dengan cepat Mark dan Clarissa melihat kearah samping dan menemukan seorang wanita tua menatap mereka dengan alis disatukan.

Endless Love, Mark's Side [Markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang