Dengungan yang melekit di telinga diselingi oleh suara gemuruh tiba-tiba menghamparkanku di tengah kerumunan manusia berseragam putih hitam. Mereka tampak duduk manis di kursi besi dengan mulut yang berkomat-kamit. Ada juga beberapa pria dan wanita yang mondar-mandir sembari melirik kanan-kiri. Mereka mengenakan jas biru dongker yang rasanya tampak tak asing bagiku.
Pelan-pelan aku memandang setiap sudut ruang tempatku terdampar. Aku pun menyadari bahwa tempat ini adalah aula kampus. Terbesit di benakku bahwa manusia yang serempak memakai setelan putih hitam ini adalah para mahasiswa yang sedang melakukan ospek. Sedangkan beberapa orang yang mondar-mandir itu adalah para panitia penyelenggara.
Sejenak kemudian, pintu yang berada tak jauh dari podium tiba-tiba terbuka. Semua peserta secara serempak menutup mulut, seiring munculnya seorang pria paruh baya dari balik pintu. Seorang pria berkacamata yang mengenakan jas almamater berwarna biru dongker.
Yang setelah kulirik dengan seksama, adalah dekan dari fakultas ekonomi kampusku. Beliau berjalan diiringi oleh beberapa dosen yang tampak tersenyum dan bertingkah canggung. Seperti biasanya, mereka pun memulai acara dengan kata sambutan secara bergantian di atas podium.
Semua gerak-gerik dan situasi yang terjadi berjalan dengan sangat cepat. Bagaikan video yang diputar dua sampai tiga kali lebih cepat dari kecepatan normal. Saking cepatnya situasi berjalan, aku bahkan tak sempat untuk memberi reaksi apa pun. Hingga beberapa saat kemudian, muncul satu persatu keanehan di sekitarku.
Bermula dari berbagai macam suara aneh yang muncul dari segala penjuru arah. Seperti campuran dari suara tawa yang dibalut dengan isak tangis. Ada pula suara teriakan kemarahan dibalik rintihan kesakitan. Aku merasakan emosi dan energi negatif perlahan membesar hingga berhasil menyelimuti seisi ruangan.
Sebuah gumpalan bayangan besar secepat kilat menyambar seorang Pria bertubuh mungil yang sedang duduk bengong di kursi. Gumpalan bayangan besar itu dalam sekejap mata menembus tubuh pria itu, lalu melayang di belakangnya.
Perlahan bayangan itu samar-samar membentuk dan memperlihatkan wujudnya. Makhluk bertubuh layaknya seorang manusia, tetapi di bagian kepalanya hanya ada api merah yang membara. Mungkin kebanyakan orang mengenal makhluk itu dengan sebutan Banaspati.
Lalu aku memperhatikan Pria mungil itu beranjak dari kursi yang didudukinya dan berdiri tegap di tengah kerumunan. Orang yang berada di sekitarnya pun kian menatapnya dengan bingung.
Dia tiba-tiba mengacungkan jari telunjuknya kepada pembicara yang berdiri di podium.
"PENDUSTA!" teriaknya yang seketika memecah keheningan ruangan.
Suara tawa menggelegar pun keluar dari mulutnya, di tengah reaksi heboh kerumunan di sekelilingnya. Situasi seketika menjadi kacau. Dosen pembicara dan panitia berusaha menenangkan para peserta, tapi usaha mereka sia-sia, hanya ada kebisingan yang memenuhi ruangan.
Semakin kacau situasi, semakin menjadi-jadi pula tawa dari Pria bertubuh mungil itu. Anehnya, walau dia sedang tertawa, aku bisa mendengar suara Banaspati yang menyusupi tubuhnya di benakku.
"Dasar manusia-manusia munafik!" ucapnya geram. "Ucapannya semanis gula, tapi hati dan kelakuannya sebusuk bangkai."
Di sisi lain, tampak tiga orang pria beralmamater biru dengan tergopoh-gopoh mencoba untuk mengamankan situasi yang kacau. Mereka pun mencoba menarik paksa tubuh mahasiswa mungil tersebut.
Di saat ketiga pria itu mencoba untuk menarik mahasiswa itu keluar, seketika tertempel ekspresi panik dan ketakutan pada wajah mereka. Alasannya karena tubuh mahasiswa mungil itu tak bergeming sedikit pun, kendati mereka sudah mengerahkan segenap tenaga untuk mengangkatnya. Mahasiswa bertubuh mungil itu tetap berdiri tegak dan tertawa lepas seakan mencemooh usaha mereka yang sia-sia.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMURTI
ParanormalSequel dari Awakening : Sixth Sense Di saat Rama telah pulih kembali dari kecelakaan yang menimpanya, semesta seakan belum puas untuk menguji dirinya. Masalah yang baru satu-persatu menghampiri dan menghantamnya secara bertubi-tubi. Menimbulkan kere...