¹⁵

2.4K 238 33
                                    

.
.
.

"CHIKA" ucap Zean kaget.

"Lo ngapain disini. Kenapa belum pulang" tanya Zean sambil ikut jongkok didepan Chika.

Bukan menjawab tetapi Chika malah semakin mengencangkan tangisannya.

"Chika takut, Chika mau pulang hiks...hiks"

"Aishh udah jangan nangis lagi, biar gw antar lo pulang" ucap Zean mencoba menenangkan Chika yang terus menangis.

"Ayok naik ke mobil biar gw antar pulangnya" ajak Zean setelah kembali berdiri.

Melihat Chika yang tak kunjung berdiri membuat Zean menghelahkan nafasnya sabar. Ia pun menarik sebelah tangan Chika lalu menariknya pelan.

"Gw antar pulang ya" ucap Zean lembut setelah berhasil membuat Chika berdiri.

"Hiks...takut" cicit Chika pelan.

Zean tersenyum lalu mengelus kepala Chika pelan.

"Jangan takut ada gw. Lo bakalan aman, gw antar pulang yah" ucap Zean tulus. Chika pun mengangguk. Zean pun tersenyum tipis, sungguh gadis didepannya ini seperti bocah lima tahun sangat menggemaskan. Wajah polosnya yang sedang menangis membuat siapa saja akan gregetan ingin mencubit pipi chubbynya.

Kini Zean dan Chika pun sudah dalam perjalanan, Zean yang tidak mengetahui alamat rumah Chika pun bertanya.

"Rumah lo dimana" tanya Zean tanpa menoleh kearah Chika yang berada disampingnya.

Tak kunjung ada jawaban Zean pun menoleh kearah Chika. Ternyata gadis itu tertidur. Melihat bibir pucat Chika pun membuat Zean rifleks mengangkat tangan kirinya menyentuh kening Chika, dan ternyata sangat panas.

Seketika Zean pun panik dan tanpa pikir panjang Zean pun melajukan mobilnya kearah rumahnya.



Skip...


Sesampainya dirumah Zean langsung menggendong Chika ala bridal style. Dengan langkah lebarnya Zean membawa Chika masuk kedalam rumah.

Sisca yang masih berada diruang tamu di buat kaget dengan kedatangan Zean yang menggendong seorang gadis. Bukannya yang ia bilang tadi buah durian dan mengapa malah Zean membawa seorang gadis pikir Sisca heran.

"Zean siapa dia" tanya Sisca dengan wajah garangnya.

"Nanti aja ya kak nanya nanyanya, sekarang ikut Zean sekarang keatas" ucap Zean dengan tergesa gesa.

Setibanya di lantai kamar Zean. Zean pun meletakkan tubuh mungil Chika diatas kasur.

"Kak tolong ganti bajunya, dia kedinginan. Kakak punya kan baju buat dia pake" ucap Zean.

"Oh ada kok, bentar kakak ambil dulu" ucap Sisca lalu pergi ke kamarnya.

Zean pun kembali turun kebawah mengambil air hangat dan handuk kecil untuk mengompres Chika yang demam.

Setibanya dikamarnya ternyata kakaknya sudah ada disana.

"Kak nanti kompres ya kalo udah selesai ganti bajunya dia demam" ucap Zean setelah itu ia pun pergi kebawah.



POSESIF FAMILY  ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang