⁰³

4.2K 270 2
                                    

_________ ♡ _________

.
.
.



Malam ini Shani, Cio dan Jinan berada di meja makan. Mereka masih menunggu si bungsu yang dari tadi masih tak menampakkan batang hidungnya.

"Lama banget sih ade ci" tanya Cio.

"Bentar biar cici liat dia dulu" Shani pun melangkahkan kakinya menuju lantai 2 di kamar Chika.






Sedangkan Chika di dalam kamar meringkuk sambil menekan perutnya dengan kuat di atas kasur, ia sedang menahan rasa sakit.

"Awwhh...hiks hiks sakit" Chika pun meringis sambil menangis.

Ceklek

Shani masuk kedalam kamar Chika dan ia pun melihat sang adik di atas kasur. Shani mengerutkan keningnya kala ia mendengar tangisan.

"Dek kamu nangis" tanya Shani menghampiri Chika lalu duduk di samping ranjang.

"Hiks hiks cici" Chika pun menatap Shani lalu menangis.

"Eh dede kenapa nangis" tanya Shani mulai khawatir.

"Perut aku sakit ci hiks hiks" Chika pun semakin menangis dan terus memegang perutnya.

"CIO JINAN" teriak Shani.






Sedangkan di bawa, di meja makan Cio dan Jinan di buat bingung dengan Shani yang memanggil mereka.

"Cici manggil kita tuh bang" ucap Jinan.

"Kenapa ya?" Tanyanya bingung.

"Yaudah yok keatas" ajak Jinan.


Sampai di atas samar² mereka mendengar suara orang menangis.

Mereka pun membuka pintu lalu masuk kedalam. Disana terdapat Shani dan Chika yang masih terbaring memegang perutnya sambil menangis.

"Loh dede kenapa ci" tanya Cio.

"Hiks hiks abang perut Chika sakit" adu Chika yang terus menangis sambil menahan sakit.

"Kok bisa sakit sih de perutnya" tanya Jinan khawatir.

"Cio angkat dede kita bawa kerumah sakit" Ucap Shani dan Cio pun menggendong Chika ala bridal style.


Skip...


Setibanya di rumah sakit, mereka pun meminta bantu kepada para suster dan Cio meletakkan tubuh Chika di atas brankar.

"Hiks hiks hiks mama perut adek sakit" ucap Chika semakin menangis.

"Tahan ya sayang nanti biar diobati dokter" ucap Shani.

"Cici dede ngk tahan, sakit banget ci" adu Chika sambil terus memeras perutnya.

Chika pun di bawa masuk oleh suster dan diikuti oleh Cio untuk pemeriksaan. Sedangkan Shani dan Jinan menunggu di luar dengan wajah yang sangat khawatir.

POSESIF FAMILY  ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang